5 Cara Menghilangkan Sifat Hasad Atau Iri Hati Dalam Islam. Terapkan Ya!

Cara Menghilangkan Sifat Hasad
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Ketika melihat orang lain mendapatkan nikmat tertentu, seharusnya menjadi motivasi diri supaya kamu bisa lebih gigih lagi dalam berikhtiar. Selain itu, juga muncul perasaan senang, sebab dia berhasil meraih apa yang sudah di usahakan. Apalagi jika kamu tahu betapa hebat perjuangannya sebelumnya. 

Namun, alih-alih merasa senang, entah kenapa, yang ada justru rasa benci, perasaan tidak adil, atau merasa jika seharusnya dirimulah yang mendapatkan kebahagiaan itu. 

Jika muncul perasaan itu, tandanya kamu harus lebih mawas diri dan segera bertobat. Sebab sedang mempunyai sifat hasad atau iri hati pada nikmat yang Allah berikan pada orang lain. 

Pengertian Hasad 

Ada dua pengertian hasad. satu menurut jumhur ulama yaitu 

“Hasad adalah menginginkan hilangnya nikmat yang ada pada orang lain.” (At-Tashiil li Ta’wil At-Tanziil Juz ‘Amma fii Sual wa Jawab, hlm. 720)

Kedua menurut Ibnu Taimiyah rahimahullah,

“Hasad adalah membenci dan tidak suka terhadap keadaan baik yang ada pada orang yang dihasad.” (Majmu’ah Al-Fatawa, 10:111).

Sedangkan hasad sendiri bisa muncul karena berbagai hal, bisa karena cinta dunia, takut disaingi, takut diejek oleh orang lain, dan lemahnya iman.

Dan untuk mencegahnya sendiri, Islam mengajarkan 5 langkah ini. Ikuti dan terapkan ya, supaya hati kita jauh dari sifat hasad dan lebih banyak bersyukur. 

1. Sadari Sifat Hasad Hanya Akan Merugikan Diri Sendiri Dunia Akhirat. 

Cara Menghilangkan Sifat Hasad

Photo :
  • freepik.com

Memiliki sifat hasad hanya akan membawa dampak buruk bagi diri sendiri atau orang lain. Beberapa dampak buruk dari sifat hasad seperti menghilangkan rasa syukur, tidak bisa menerima takdir Allah, musyrik, putus sillaturahmi antar kaum muslimin, termasuk bala tentara syaitan, kebaikannya hilang, selalu pada keadaan sedih atau membenci, penyebab musibah dan tidak disukai orang lain.

Bahkan sifat hasad juga membawa keburukan di akhirat kelak. 

Syaikh Musthafa Al-‘Adawi hafizhahullah berkata, “Ketahuilah bahwa orang yang didengki (dihasadi) akan mendapatkan kebaikan dari orang yang hasad. Kebaikan dari orang yang hasad akan diambil dan akan diberi pada orang yang dihasadi. Apalagi sampai ada ghibah dan menjelekkan.” (Fiqh Al-Hasad, hlm. 47)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa yang berbuat zalim pada saudaranya, maka hendaknya dia meminta kehalalan padanya, karena kelak di akhirat tiada lagi dinar maupun dirham sebelum kebaikannya diambil untuk saudaranya (yang dia zalimi). Bila tidak memiliki kebaikan maka kejelekan saudaranya (yang dia zalimi) akan diberikan padanya.” (HR. Bukhari, no. 6534)

Jadi langkah pertama, sadari semua dampak buruk sifat hasad tersebut dan jadikan pengingat untuk menjauhinya. 

2. Belajar Bersyukur

Bersyukur

Photo :
  • freepik.com

Sifat hasad dapat diminimalisir atau dilawan dengan lebih banyak bersyukur. Buka matamu lebih luas pada hidupmu sendiri. Dan lihatlah banyak kebaikan atau kenikmatan yang Allah berikan selama ini. Coba peka pada hal-hal yang lebih detail dan mulai belajar mensyukurinya meski hal yang paling sepele sekalipun. 

Misal bersyukur hari ini kamu masih bangun pagi dalam keadaan sehat, punya makanan yang baik, dan lain sebagainya. Lagipula, insyaAllah dengan terus bersyukur. Nikmat yang ada justru semakin bertambah. Dari An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.” (HR. Ahmad, 4: 278. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 667)

3. Melihat Hidup Lebih Luas, Khususnya Yang Lebih Tidak Beruntung Dari Kamu 

Cara Tetap Bisa Bersyukur, Meski Hidupmu Masih Jauh Dari Impian

Photo :
  • u-report

Bukan ingin membanding-bandingkan nasib. Tapi, melihat hidup dan dunia lebih luas. Sehingga kamu tidak hanya terpaku pada mereka yang terlihat jauh lebih sukses, hebat, sejahtera atau kaya. 

Coba lihatlah orang-orang yang lebih tidak beruntung di sekitarmu. Bagaimana mereka tetap berikhtiar dan bertahan setiap harinya. Cara ini biasanya efektif membuat kamu jadi lebih banyak bersyukur dan menghilangkan hasad. 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Jika salah seorang di antara kalian melihat orang lain diberi kelebihan harta dan fisik [atau kenikmatan dunia lainnya], maka lihatlah kepada orang yang berada di bawahnya.” (HR. Bukhari, no. 6490; Muslim, no. 2963)

4. Ikutlah Senang Dan Mendoakan Kebaikan Bagi Orang Lain 

Selain belajar untuk bersyukur, belajar pulalah untuk ikut merasa senang atas kebahagiaan atau kebaikan orang lain dengan tulus. Sebab, insyaAllah doa tulusmu bisa saja berbalik pada dirimu sendiri. 

Dari Ummu Darda’ radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Doa seorang muslim kepada saudaranya ketika saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa yang mustajab (terkabulkan). Di sisinya ada malaikat (yang bertugas mengaminkan doanya kepada saudarany). Ketika dia berdoa kebaikan kepada saudaranya, malaikat tersebut berkata: Aamiin, engkau akan mendapatkan yang semisal dengannya.” (HR. Muslim, no. 2733)

Dengan sering ikut senang dan mendoakan kebaikan orang lain. InsyaAllah rasa hasad di hatimu bisa hilang. 

5. Ubah Hasad Itu Menjadi Motivasi 

Saat melihat orang lain sukses. Justru pupuklah motivasi jika kamu juga bisa mencapai mimpimu seperti orang-orang tersebut. Bahkan jika perlu jalinlah silaturahmi. Jadi kamu bisa mendapatkan tips sukses dari mereka. 

Bahkan menurut Syaikh Musthafa Al-‘Adawi, orang yang hasad melakukan hal yang bertolak belakang dengan niatan hasadnya. Hal ini tentu saja akan menghilangkan hasad dari dirinya. Lihat Fiqh Al-Hasad, hlm. 52

Misal ketika kita melihat seseorang mendapatkan kebaikan/kebahagiaan. Kamu justru memberikan hadiah atau ucapan selamat sebagai tanda ikut bersukacita.