Aku Merindukan Surga Namun Ternyata Surga Tak Merindukanku

Jenis Orang Dijamin Tidak Masuk Surga
Sumber :
  • freepik.com

Jakarta, Olret – Apa kabar yang sampai sekarang enggan berhijab syar'i ? apa kabar yang masih suka ghibah ? apa kabar yang masih senang hang out di luar rumah ? apa kabar yang lebih sering stalking ini stalking itu daripada baca Al-qur'an ? apa kabar yang hobby mengoleksi barang ketimbang berbagi dengan anak yatim ? apa kabar semua itu :") ?

Aku Melihat Kematian Dibagi-Bagi Untuk Seluruh Jiwa, Dan Sesungguhnya Bagianku Akan Datang Pada Waktunya.

"Aku sesungguhnya adalah orang yang membenci kematian dan bencana, Aku adalah orang yang kagum akan kehidupan dunia dan kemewahannya, Aku melihat kematian dibagi-bagi untuk seluruh jiwa, Dan sesungguhnya bagianku akan datang pada waktunya."

Sejatinya Diri Ini Selalu Butuh di Ingatkan Perihal Akhirat, Karena Sesungguhnya Urusan Dunia Itu Melelahkan.

Sungguh diri ini kadang terkagum-kagum dengan dunia. Begitu terpesona sampai lupa daratan. Dunia pun dikejar-kejar tanpa pernah merasa puas. Sifat qona’ah, merasa cukup dengan setiap nikmat rizki pun jarang dimiliki. Dasar aku!! Padahal

Firman Allah Ta’ala,

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآَخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ .

. “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al Hadid: 20)

Jakarta, Olret – Apa kabar yang sampai sekarang enggan berhijab syar'i ? apa kabar yang masih suka ghibah ? apa kabar yang masih senang hang out di luar rumah ? apa kabar yang lebih sering stalking ini stalking itu daripada baca Al-qur'an ? apa kabar yang hobby mengoleksi barang ketimbang berbagi dengan anak yatim ? apa kabar semua itu :") ?

Aku Melihat Kematian Dibagi-Bagi Untuk Seluruh Jiwa, Dan Sesungguhnya Bagianku Akan Datang Pada Waktunya.

"Aku sesungguhnya adalah orang yang membenci kematian dan bencana, Aku adalah orang yang kagum akan kehidupan dunia dan kemewahannya, Aku melihat kematian dibagi-bagi untuk seluruh jiwa, Dan sesungguhnya bagianku akan datang pada waktunya."

Sejatinya Diri Ini Selalu Butuh di Ingatkan Perihal Akhirat, Karena Sesungguhnya Urusan Dunia Itu Melelahkan.

Sungguh diri ini kadang terkagum-kagum dengan dunia. Begitu terpesona sampai lupa daratan. Dunia pun dikejar-kejar tanpa pernah merasa puas. Sifat qona’ah, merasa cukup dengan setiap nikmat rizki pun jarang dimiliki. Dasar aku!! Padahal

Firman Allah Ta’ala,

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآَخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ .

. “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al Hadid: 20)

/span>

Setiap Insan Pernah Jatuh Cinta, Meski Tak Semua Berakhir Bahagia

Setiap manusia pernah merasakan jatuh cinta.Hingga rasanya seakan dunia ini milik kamu berdua. Tanpa sadar melalaikan orang disekitarnya. Tapi saat kau dikecewakan olehnya. Kau seakan akan tak mampu hidup tanpanya. Kau seakan putus harapan. Kau seakan manusia paling bersedih didunia ini.

Kutanyakan apakah jatuh itu sakit ? Tentulah, jatuh itu sakit. Kutanyakan lagi apakah meninggalkan luka ? Tentulah, meninggalkan luka. Dan apakah membutuhkan waktu tuk memyembuhkannya ? Tentulah, membutuhkan waktu. Terus apa bedanya dengan jatuh cinta ? Kau sudah tahu jatuh itu sakit, meninggalkan luka, dan membutuhkan waktu tuk menyembuhkannya. Tapi, mengapa kau dengan mudahnya jatuh cinta pada orang yang salah pula.

Andai kata kau bangun cinta, pastilah kau akan bahagia. Karena, kau berdua memperjuangkannya dari nol bukan memperjuangkan janji palsu. Bangun cinta diawali dengan kesusahan, dan kesedihan, hingga diakhiri dengan kebahagiaan.

Sedangkan jatuh cinta, awalnya dipenuhi dengan kebahagiaan, tapi jalan ceritanya tragis. Mau pilih mana jatuh cinta atau bangun cinta ? Bangun cinta di sini bukan dalam hal hubungan terlarang. Tetapi hubungan yang sudah sakral, yang diakui negara dan agama alias pernikahan.

Masa Lalu Ibarat Kaca Spion, Jangan Berlama-Lama Melihatnya, Tapi Lihat Sesekali Ketika Diperlukan.

Seumpama kita lagi mengendarai sebuah mobil, selama perjalanan itu kita hanya fokus pada kaca spion. Hingga tanpa sadar membuat kita lalai melihat kaca bagian depan. Padahal kaca bagian depan adalah prioritas kita dalam mengendarai sebuah mobil tuk sampai ke tempat tujuan dengan selamat.

Bagaimana jadinya bila kita hanya fokus pada kaca spion ? Kemungkinan besar terjadi kecelakaan yang dapat merugikan orang lain maupun diri kita sendiri. Menengok sesekali pada kaca spion itu juga penting, agar kita bisa melihat dan mengetahui siapa saja yang berada di kanan dan kiri mau pun di belakang kita. Sehingga kita bisa berhati-hati lagi dalam mengendarai.

Begitu juga dengan masa lalu, kita tidak boleh fokus fokus dan fokus hanya kepadanya. Tetapi, menjadikannya sebagai pelajaran yang dapat menuntun kita ke masa depan. Dan, Masa lalu itu tidak hanya dijadikan sebuah ketergantungan, akan tetapi dijadikan sebagai alat yang mampu memberikan pengaruh besar untuk masa depan kita nantinya.

" Fokuslah pada perjalanan yang sedang kita tempuh ( masa depan ), tapi sesekali lihatlah masa lalu agar kita dapat berhati-hati dan mengambil pelajaran darinya. "

Artikel ini merupakan status instagram.com @laukuerlianti. Jangan lupa follow untuk mendapatkan update status terbarunya.