Ingin Menjadi 'Lisa BLACKPINK Kedua'?
Korea, Olret – Seoul Performing Arts High School (SOPA), yang terkenal karena perannya dalam mendorong sensasi K-Pop seperti Jungkook BTS, Suzy Miss A, dan Wonyoung IVE, berencana untuk membangun institusi kembar dalam kemitraan dengan Raffles College of Music Singapura (SRMC).
Tujuan utama dari usaha baru ini adalah untuk menemukan dan membina siswa berbakat dari Asia Tenggara, dengan fokus khusus di Singapura.
Menumbuhkan LISA Blackpink kedua
'SOPA Singapura' yang diusulkan telah menimbulkan kegembiraan yang cukup besar di antara orang dalam industri, yang menganggapnya sebagai pintu gerbang bagi individu muda berbakat di Asia dengan aspirasi untuk menjadi "BLACKPINK Lisa" berikutnya. Pendirian "SOPA Singapura" diharapkan dapat diterima secara positif oleh calon pemuda dari berbagai kawasan Asia yang bermimpi untuk meniru kesuksesan Lisa.
Keputusan untuk merujuk Lisa secara mencolok dalam upaya pemasaran adalah karena perjalanannya yang luar biasa dari Thailand untuk mencapai ketenaran global sebagai idola K-Pop berfungsi sebagai suar inspirasi bagi banyak calon artis di Asia Tenggara.
Selain itu, popularitas dan pengaruh Lisa yang sangat besar, baik di dalam maupun di luar Asia Tenggara, sangat meningkatkan kredibilitas dan daya tarik upaya pemasaran lembaga tersebut.
Penggemar BLACKPINK bereaksi beragam
Perlu dicatat bahwa pengakuan Lisa ini, anggota BLACKPINK Thailand, telah menarik perhatian penggemar di seluruh dunia. Beberapa penggemar menekankan pengaruh luar biasa Lisa, yang melampaui kewarganegaraannya, mengatakan 'Lisa adalah lambang idola K-Pop'.
Namun, tidak semua penggemar Lisa memandang hal tersebut sebagai hal yang positif. Beberapa pengguna media sosial mengungkapkan pemikiran mereka di Twitter. Menanggapi artikel tersebut, seorang penggemar menyatakan, "Bakat Lisa tidak ada hubungannya dengan SOPA." Beberapa penggemar dengan cerdik menunjukkan bahwa jalan Lisa untuk menjadi superstar tidak dipengaruhi oleh kuliah di institusi bergengsi.
Berbagai reaksi ini berfungsi sebagai pengingat bahwa meskipun dukungan institusional dapat memberikan peluang, kesuksesan seorang idola pada akhirnya bergantung pada bakat unik, dedikasi, dan perjalanan pribadi mereka.
Akan menarik untuk mengamati bagaimana 'SOPA Singapura' menavigasi lanskap yang rumit ini dan memanfaatkan potensinya untuk mendorong generasi bintang K-Pop global berikutnya.