Akan Ada Saatnya Seseorang Memilih Untuk Menyendiri Untuk Melihat Kesalahannya
Olret – Aku, yang dulu menginginkanmu kini telah tiada. Kini aku telah berubah. Bukan lagi sang pengharap mimpi indah atau penerima luka. Sekarang aku hidup sebagai wanita yang pantang menyerah. Karena ada saatnya aku memilih untuk menyendiri demi melihat kesalahan yang kuperbuat.
Aku harus hidup sepeti itu adanya. Menjadi seorang wanita yang pantang menyerah seperi Bunda Khadijah. Yang rela menyerahkan harta dan tahta demi Agama. Dan sekarang aku ingin menyerahkan hati dan jiwa kepada Sang Pemilik Jiwa.
Akan ada saatnya seseorang memilih untuk menyendiri untuk bisa melihat berapa banyak kesalahan yang dibuat.
Aku takkan lagi berharap kepada seseorang yang tak jelas kapan datang. Kini yang kuharapkan keridhoan dari Nya.
Memang Kamu Pernah Kusebut Sebagai Masa Depan, Hingga Akhirnya Aku Sadar Bahwa Kamu Tak Lebih dari Bajingan, Biarlah Aku Memilih Menyendiri Menyembuhkan Luka ini.
Untukmu yang pernah kusebut masa depan. Terimakasih untuk segala pertemuan dengan berbagai pembelajaran. Pembelajaran yang berharga setiap kita bertatap muka, setiap kita saling bercerita. Terimakasih untuk segala kebahagiaan yang telah kita rasakan. Kebahagiaan yang telah kau berikan kepadaku saat kita saling bertemu.
Terimakasih untuk segala impian yang belum sempat menjadi kenyataan. Segala mimpi yang telah kita rencanakan namun akhirnya tidak ada kepastian dan tak sesuai kenyataan.Dan terimakasjh untuk kebersamaan yang akhirnya tinggal kenangan.
Terimkasih atas segala pertemuan dengan berbagai pembelajaran, untuk segala kebahagian yang telah kita rasakan, untuk segala impian yang kita yang belum sempat menjadi kenyataan dan untuk kebersamaan yang akhirnya tinggal kenangan.
Terimakasih untuk segalanya. Dariku yang pernah menyebutmu masa depan.
Karena Dalam Hidup Ini Akan Ada Selalu yang Pergi, Mungkin Sebagian Ada yang Merasa sedih dan Sebagian Lagi Biasa Saja.
Sebentar lagi akan ada yang pergi. Mungkin sebagian ada yang merasa sedih, dan mungkin yang sebagian biasa saja dengan hal seperti ini. Mereka yang bersedih, adalah yang benar-benar merindukan dan mencintai bulan suci ini. Lalu mereka yang biasa saja? Mungkin hanya menantikan moment indah yang ada dibulan suci ini.
Ketika detik-detik bulan suci akan pergi, hanya sebagian yang merasa tidak rela dengan ini. Tapi yang sebagian lagi? Entah apa yang mereka rasakan saat ini.
Ketika hari demi hari terlewati. Masjid ramai di awal hari, namun sekarang? Mereka pergi dan masjid semakin sepi.Bagaimana bisa manusia seperti ini?
Hanya sebagian yang mengerti dan memaknai bulan suci ini. Mereka menjalankan semua ibadah dan ragu ketika meninggalkannya. Mereka khusyuk seperti merasa bahwa inilah ramadhan terakhirnya.
Lalu yang sebagian lalai dengan perintah. Mereka tergiur dengan moment-moment indah. Mengunjungi tempat makan dan berkumpul bersama. Namun sholat ditinggalkannya. Wajib tertinggal, sunnah di abaikan.
Kita sama-sama mengingatkan. Tapi ketika sudah di ingatkan namun juga tak berubah, mungkin dirinya ada masalah. Na'udzubillah.
Artikel ini merupakan status dari instagram dari @riskikhairun