Jelajah Rasa Dawet Sambal, Kuliner Unik Rasa Otentik

Dawet sambal mbah ponirah kulon progo
Dawet sambal mbah ponirah kulon progo
Sumber :
  • instagram.com/@bakpiaku

Olret – Indonesia kaya akan kuliner nusantara yang beragam. Salah satunya dawet yakni minuman khas yang terbuat dari tepung beras ataupun tepung beras ketan, disajikan dengan es parut serta gula merah cair dan santan. 

Namun, sajian dawet di berbagai daerah bisa saja berbeda. Salah satunya dawet sambal dari Jatimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta. Kuliner satu ini dahulunya bernama dawet pecel. 

Sensasi cita rasa tak terlupakan membuat dawet sambal khas Kulon Progo ini bertahan hingga lebih dari setengah abad. Mbah Ponirah menjadi salah satu orang yang melestarikan keberadaan dawet sambal. Selama 60 tahun lebih beliau menjadi penjual dawet dengan bahan pelengkap makanan yang memiliki rasa dan aroma khas tersebut.   

Penyajian Dawet Sambal 

Dikutip dari laman instagram @bakpiaku, dawet dengan kondimen gurih yang disajikan dalam semangkuk kecil, berisi cendol dari pati, tahu goreng yang dipotong dadu kecil, kecambah yang sudah direbus, brambang atau bawang merah goreng, diberi sambal (terbuat dari kelapa yang diiris-iris, kemudian digoreng dan ditumbuk), lalu disiram dengan Nira yaitu cairan merah kelapa sebelum menjadi gula, tanpa pemanis buatan, tanpa es, semua berbahan dasar alami. 

Menawarkan rasa menggugah selera, begitu mencoba lidah dengan senang hati menerimanya. Kolaborasi nyentrik dengan rasa otentik, cocok untuk yang lagi diet bikin kenyang tahan lama. 

"Kalau di pasar itu mbah ya paling ngak 150 porsi," ucap mbah Ponirah ketika ditemui tim wisata kuliner bakpiaku. 

Jika ingin merasakan nikmatnya kuliner tradisional ini kalian bisa menemui mbah Ponirah dengan datang ke Pasar Cublak yang terletak di Kalilo, Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kata Mereka Tentang Dawet Sambal 

Dalam unggahan akun instagram @bakpiaku tersebut, banyak warganet yang berbagi pengalaman usai mencicipi dawet sambal ini. Mereka memberikan tanggapannya lewat kolom komentar. 

"Enak, rasanya gurih manis. Sambalnya juga tipe yang manis, pedas, gurih jadi balance di mulut," ujar akun @li

Olret – Indonesia kaya akan kuliner nusantara yang beragam. Salah satunya dawet yakni minuman khas yang terbuat dari tepung beras ataupun tepung beras ketan, disajikan dengan es parut serta gula merah cair dan santan. 

Namun, sajian dawet di berbagai daerah bisa saja berbeda. Salah satunya dawet sambal dari Jatimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta. Kuliner satu ini dahulunya bernama dawet pecel. 

Sensasi cita rasa tak terlupakan membuat dawet sambal khas Kulon Progo ini bertahan hingga lebih dari setengah abad. Mbah Ponirah menjadi salah satu orang yang melestarikan keberadaan dawet sambal. Selama 60 tahun lebih beliau menjadi penjual dawet dengan bahan pelengkap makanan yang memiliki rasa dan aroma khas tersebut.   

Penyajian Dawet Sambal 

Dikutip dari laman instagram @bakpiaku, dawet dengan kondimen gurih yang disajikan dalam semangkuk kecil, berisi cendol dari pati, tahu goreng yang dipotong dadu kecil, kecambah yang sudah direbus, brambang atau bawang merah goreng, diberi sambal (terbuat dari kelapa yang diiris-iris, kemudian digoreng dan ditumbuk), lalu disiram dengan Nira yaitu cairan merah kelapa sebelum menjadi gula, tanpa pemanis buatan, tanpa es, semua berbahan dasar alami. 

Menawarkan rasa menggugah selera, begitu mencoba lidah dengan senang hati menerimanya. Kolaborasi nyentrik dengan rasa otentik, cocok untuk yang lagi diet bikin kenyang tahan lama. 

"Kalau di pasar itu mbah ya paling ngak 150 porsi," ucap mbah Ponirah ketika ditemui tim wisata kuliner bakpiaku. 

Jika ingin merasakan nikmatnya kuliner tradisional ini kalian bisa menemui mbah Ponirah dengan datang ke Pasar Cublak yang terletak di Kalilo, Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kata Mereka Tentang Dawet Sambal 

Dalam unggahan akun instagram @bakpiaku tersebut, banyak warganet yang berbagi pengalaman usai mencicipi dawet sambal ini. Mereka memberikan tanggapannya lewat kolom komentar. 

"Enak, rasanya gurih manis. Sambalnya juga tipe yang manis, pedas, gurih jadi balance di mulut," ujar akun @li

 

"Sudah pernah coba dan enak! Dawet yang ngak dingin, jualannya cepat banget. Jam 7 pagi sudah habis," sahut akun @angg

 

"Pernah datang ke rumah mbahnya, masyaallah ramah banget mbahnya. Ke sana buat beli dawet sambalnya, pesen tunggu sekitar satu jam, bisa buat jalan-jalan dulu ke wisata dekat rumah mbahnya. Menurutku rasanya unik. Kalau aku ngerasainnya kayak rasa kupat tahu cuma bedanya ini pakai cendol jadi rasa dan teksturnya unik," timpal akun @byumm

 

sumber: https://www.instagram.com/reel/DEwpCTuy5W9/?igsh=MXJwaXdwdnVxa2tkdg==