Part 3 (End) : Perjalanan Mistis Di Gunung Semeru, Diganggu Penghuni Dunia Lain
- idris hasibuan
"wihhhh gedhe banget"
Ukuran yang ditunjukkan Mail gedenya melebihi pohon gede yang ada di puncak itu. Lanjut tancap turun, sampai pada pohon yang kemarin ku tandai aku berhenti "il, ini pohon yang aku tandai kemarin, trus mana persimpangannya" simpangan tang kami lewati kemarin, dimana kami temui lelaki bercaping tidak ada lagi. Hanya satu jalan lurus tanpa ada cabang. Mail berhenti sebentar, memandang sekitar kembali tersenyum menjengkelkan.
Ranu Pane telah di depan, langsung menuju rumah pak Tumari. Kami tanyakan langsung danau yang kami lihat di puncak. Pak Tumari menatap lekat ke arah kami berdua. Kami tunjukkan posisi tepat yang kami lihat.
"iku ranu lus, ranu kuning" (itu danau jadian, danau kuning).
"Jangan coba-coba kalian cari, tidak bisa kembali pulang kalian nanti"
"tidak semua orang bisa ngeliat danau itu, kalian uda diakui sebagai orang tengger"
kami berdua tercengang dalam diam.
Lantas kami ceritakan awal perjalanan kami sejak berangkat yang penuh dengan teror. Dengan tertawa lepas beliau menjawab singkat
"kapok, biar kalian pernah merasakan"