Part 4 : Teror Pasangan Pendaki Mistis di Gunung Ciremai

Alasan mendaki gunung lawu
Sumber :
  • www.ngayap.com

Perhatianku teralih oleh suara gemerisik disemak-semak di kanan dan kiriku. Sesekali terlihat kelebatan sesuatu yang berjalan mengiringi langkah kami. Kadang terdengar nafas berat.

Aku mencolek orang itu, "bang... Bang... "

Dia malah menepis tanganku, dan mengisyaratkan agar terus berjalan. Tapi aku tak bisa menepis rasa takut dan keingintahuan. Hingga terus-terusan mencolek tangannya. Dia yang akhirnya merasa terganggu akhirnya berhenti. "Bawel banget lu sumpah." Makinya. "Sini gw jelasin biar diem."

Dia menyelipkan rokok dibibirnya, membakar dan menghisapnya dalam.

"Ngga pernah ada yang bisa jelasin bentuk Kalong wewe. Tadi gw bilang, kebanyakan orang yang diculik Kalong wewe jarang balik, betul?" Tanyanya sambil menghembuskan asap rokok.

Aku mengangguk.

"Sebagian ada yang bisa ditolong walau susah. Tapi mereka ngga kembali utuh. Siapapun yang sudah ditetein Kalong wewe udah ngga akan bisa ngomong lagi." Dia melanjutkan, "Kalong wewe ngga akan membiarkan orang lolos dan nyeritain bentuknya yang menjijikkan ke orang lain.''

Sampai sini aku mulai gemetar lagi membayangkan bentuk Kalong wewe yang sungguh menjijikkan tadi. "Kalong wewe itu masih ngikutin kita sampe sekarang." Jelasnya lagi, "Dia ngga akan ngelepas lu boy, tapi dia ngga bisa mendekat karena sejak kejadian tadi, kita dijaga di kanan kiri sama makhluk lain."

"Apaan bang?"tanyaku.

Dia menghembuskan asap rokoknya ke wajahku. Suaranya terdengar sedikit gemetar dan sedih. Dia berkata pelan, " Harimau."