Kisah Nyata : Menantang Penghuni Dunia Lain Sumbing, Ngeri.
- Viva/Idris Hasibuan
sontak kami semua lari kedalam tenda tanpa memikirkan alat alat masak & matras yg ada diluar tenda. berharap malam itu cepat berlalu, kami semua memaksakan diri untuk tidur
malam itu badai bertiup kencang. nampaknya hanya aku dan anto yg susah tidur malam itu
"cong, aku pengen buang air" kata anto "ya sana diluar, masak iya pipis dicelana" sahutku "ya anterin bentar lah, takut aku kalo sendirian" jelas anto "males ah ngantuk" kataku
terdengar suara tenda terbuka, ya anto keluar sendirian untuk buang air
selang beberapa waktu, terlihat kembali anto memasuki tenda dengan wajah pucat dan badan gemetar. tanpa menjelaskan apapun anto hanya diam terduduk didalam tenda dengan pandangan yg kosong
tiba tiba terdengar suara langkah pendaki yg baru datang. membuka tenda tepat disamping kanan tenda kami
karena tidak bisa tidur akupun ingin keluar tenda untuk ngobrol dengan pendali yg ada diluar mereka pasti belum tidur pikirku
terkejutnya aku ketika keluar tenda terasa sunyi tidak ada pendaki lain yg sedang memasang tenda
hanya ada sosok pria tua dengan rokok beraroma menyan. tidak asing dengan sosok itu, ya aku sudah pernah melihat dia sebelumnya
"saya sedang tidak menerima tamu, kalian semua pulang saja. sesajen....!" pria tua itu bicara padaku
belum sempat dia menyelesaikan bicaranya, terlihat harimau besar menerkam pria tua tadi dari belakang
aku bergegas masuk kedalam tenda karena ketakutan "liat apa barusan?" kata anto aku diam saja
aku waktu mau buang air tadi liat ponjo" tambahnya "tau dari mana itu ponjo?" kataku
kamu pasti ingat dengan pria tua yg kemarin?, dia bilang ponjo. sama persis dengan apa yg barusan aku liat. badanya tinggi besar kakinya hanya satu, lehernya terlihat bengkok kekiri" jelasnya
sosok itu hanya bilang TUMBAL, suaranya terdengar berat, matanya melotot terlihat senyum tipis diujung bibirnya" tambahnya
tidak lama setelah itu, bunyi alarm mulai berdering. waktu sudah menunjukan jam5 pagi