3 Tempat Wisata Sejarah di Blora yang Wajib Dikunjungi
Olret – Blora memiliki sejumlah bangunan dan situs bersejarah yang wajib dikunjungi oleh generasi muda untuk mengetahui kearifan budaya di masa silam dan peristiwa sejarah di balik tempat-tempat tersebut.
Beberapa di antaranya ialah Keraton Jipang, Kompleks Makam Gedong Ageng, dan Masjid Agung Baitunnur. Seperti apa tempatnya dan apa yang menarik di dalamnya? Berikut ulasannya.
1. Keraton Jipang
Keraton Jipang berada di Desa Jipang, Kecamatan Cepu, Blora. Bangunan keraton peninggalan Aryo Penangsang ini masih dirawat dengan baik sehingga bangunannya masih terlihat kukuh.
Umumnya wisatawan datang sehingga banyak yang datang ke sini untuk berfoto dengan latar belakang bangunan keraton yang indah serta mempelajari sejarah Keraton Jipang.
Peninggalan sejarah ini memiliki yayasan yang didirikan oleh perkumpulan keturunan Raja Adipati Jipang dan dipimpin oleh Gusti Pangeran Raja Adipati Arya Jipang II Barik Barliyan.
Yayasan Keraton Jipang tersebut berdiri tahun 2014. Sebagai tanda kebangkitan Keraton Jipang, pernah diadakan kirab budaya pada tahun 2016 di Cepu.
Keberadaan Kerajaan Jipang sendiri sudah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM RI pada tahun 2016 dan sudah terdaftar dalam Forum Silaturahmi Keraton Nusantara. Berdasarkan data sejarah, Keraton Jipang merupakan bagian dari Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Raja Adipati Jipang atau Arya Penangsang pada pertengahan abad ke-15.
Pada waktu itu, Arya Penangsang yang disebut sebagai Raja Demak ke-5 memindahkan pusat pemerintahan kerajaan Demak ke Jipang yang saat ini terletak Kecamatan Cepu, Blora.
2. Kompleks Makam Gedong Ageng dan Pendopo Kadipaten Jipang
Setelah berkunjung ke Keraton Jipang, jangan lupa singgah ke makam Gedong Ageng dan Pendopo Kadipaten Jipang. Makam tersebut telah ditetapkan sebagai cagar budaya dan kerap dijadikan tujuan ziarah. Didalamnya terdapat petilasan Arya Penangsang yang merupakan Adipati Jipang yang juga cucu dari Raden Patah, sultan pertama Kesultanan Demak.
Selain sebagai petilasan, di sini juga dimakamkan beberapa kerabat Kadipaten Jipang seperti Raden Bagus Sumantri, Raden Bagus Sosrokusumo, Raden Sekar Winangkrong, dan Tumenggung Ronggo Atmojo.
Ada dua bangunan dan sebuah petilasan di kompleks ini serta pendopo bernama Surya Kencana Hadiningrat. Pendopo yang ada saat ini merupakan pendopo baru yang didirikan di atas pendopo Kadipaten Jipang pada masa masih berdiri.
Kompleks ini dikelilingi oleh tembok batu dan pintu masuk berupa gapura yang gagah sehingga tampak ciri khas bangunan abad ke-15.
3. Masjid Agung Baitunnur
Seperti beberapa daerah lain di Jawa Tengah seperti Demak dan Kudus, Blora juga memiliki pusat perkembangan Islam yang bersejarah yaitu Masjid Agung Baitunnur. Bangunan ini didirikan pada tahun 1722 dan pernah dipugar pada tahun 1774. Lokasi masjid tersebut berada di Kelurahan Kauman, Kecamatan Blora, tepat di sebelah Alun-alun Kota Blora.
Selain usianya yang sudah tua, masjid ini memiliki keistimewaan dari komponen-komponen bangunannya. Masjid memiliki puncak mustaka yang terbuat dari logam, mimbar dari kayu berukir, serta dua buah beduk yang merupakan peninggalan sejak zaman dulu.
Arsitektur masjid ini menggabungkan budaya Nusantara dengan nilai-nilai Islam. Terlihat dari pintu gerbang di depan serambi masjid yang berbentuk gapura, atap masjid bertingkat dan berjumlah ganjil, serta mihrab dan tempat imam yang menghadap ke barat.
Masih ada beberapa bangunan bersejarah yang ada di Blora seperti Pendopo Kabupaten Blora dan Jembatan Bengawan Solo. Selain dapat memperkaya wawasan sejarah untukmu, tempat-tempat tersebut juga bisa menjadi tempat berfoto yang memberikan kesan unik dan artistik.