Horor Series : Tatapan Kuntilanak di Smart Camp Gunung Luhur Bogor
- Viva/Idris Hasibuan
Tak ada pengendara lain atau bahkan orang lewat dari ladang, hanya kami berlima sibuk mencari petunjuk dan berharap menemukan arah yang tepat. Beruntungnya, kamu kembali menemukan jalan yang tepat, meski mobil yang kami kendarai ternyata harus beberapa kali tak kuat karena jalanan batu yang terjal. Singkat cerita, menjelang magrib kami pun sampai di sebuah desa dengan ketinggian dan kami pun mendirikan salat.
Mendirikan Tenda Dengan Tatapan Kuntilanak, Kami Hanya Bertiga dan yang Lainnya Sedang Mengambil Perlengkapan ke Dalam Mobil
Setelah selesai salat, kami pun membeli beberapa bumbu masak di warung dan juga jajan, selain itu kami juga banyak bertanya kepada warga setempat mengenai camping area tersebut. Beruntungnya, mobil masih ke area camp meski tak sampai dengan tuntas karena jalanan hanya cukup untuk motor.
Setelah parkir, dinginnya udara bogor di tengah kebun teh ditemani cahaya bulan dan senter. Selangkah demi selangkah, kami pun melangkahkan kaki sehingga sampai di camp area. Kami pun memilih-milih tempat camp.
Setelah istirahat sejenak, kami pun mulai mendirikan tenda yang kami bawa. Tapi entah kenapa, kita yang sedang asyik mendirikan tenda dan yang lainnya sedang mengambil barang yang ketinggalan di mobil.
Zifta tiba-tiba berkata bahwa di pojokan dan di pohon tersebut ada sesosok kuntilanak. Dia pun mengatakan terus menerus yang membuatku mulai ketakutan, namun karena tak bisa melihat dan merasakan, saya hanya bilang jangan dibahas lagi.
Namun zifta tetap berbicara secara terus menerus karena memang dia merasa terganggu. Hal ini mungkin untuk mengalihkan perhatiannya dan tak fokus. Sehingga akhirnya kami pun selesai mendirikan tenda.