Jembatan Akar Bayang, Sisi Lain Destinasi di Padang Sumatra Barat

Jembatan Akar Bayang
Sumber :
  • instagram

Kisah dan Sejarah Jembatan Akar Bayang.

Jembatan akar di Pesisir Selatan ini lebih panjang dari jembatan akar yang ada di perkampungan Baduy, Banten dan jembatan akar yang ada di Jepang. 100 tahun yang lalu ini memiliki nilai sejarah yang tinggi.

Konon, jembatan ini dibuat oleh seorang ulama bernama Pakih Sokan bergelar Angku Ketek, untuk menghubungkan dua kampung yang dipisah oleh sungai batang bayang. Jembatan dibangun tahun 1890, tetapi baru bisa digunakan masyarakat lokal pada tahun 1916. Dengan kata lain, proses merajut akar menjadi jembatan ini membutuhkan waktu lebih lama 26 tahun.

Dilansir dari mongabay.co.id menurut Khaidir (83), salah seorang tua kampung Lubuk Silau menceritakan Pakih Sokan mengajar mengaji di kampung tersebut. Melihat murid-muridnya kesulitan menyeberangi sungai saat pergi pergi mengaji saat hujan, Pakih Sokan membuat jembatan dan menanam pohon di kedua sisi sungai.

Selain Jembatan Akar yang Ciamik, Pesonanya Juga Bertambah Dengan Jernihnya Sungai Batang.

Meski begitu di jernih dan sejuknya air sungai batang, pengunjung dapat mandi sepuasnya dengan dikerumuni ikan-ikan. Ada cerita bahwa muda-mudi yang berenang di sungai itu akan segera mendapatkan jodoh.

Dasar sungai juga banyak tersedia aneka batu yang bisa diolah menjadi cincin batu akik. Pengunjung yang tertarik, bisa mengambil batu dengan menyelam ke dasar sungai atau berburu batu disepanjang tepian sungai.