Keindahan Desa Mbuang-Mbuang, Desa Nan Indah yang Jarang Di Ekspose
Olret – Tahukah kamu bahwa di Indonesia ini banyak desa-desa yang sangat indah namun tak banyak di kenal oleh kalangan orang banyak. Ya wajar saja, karena memang masih jarang sekali di liput di media nasional dan mungkin pemerintah dan warganya juga kurang mempublikasikannya. Padahal di jaman yang serba online ini, sangat mudah mengenalkan daerahmu melalui media sosial seperti instagram, twitter dan facebook.
Salah satunya adalah Desa Mbuang-Mbuang? Kamu pernah mengetahuinya belum? Jika belum, saya juga baru pertama kali mendengarnya ketika membaca status dari Budiarto R. Sualang di grup Facebook Backpaker Nusantara. Desa yang sangat cantik dan penuh pesona wisata ini seharusnya layak dijadikan sebagai tempat tujuan wisata yang menarik. Khususnya untuk daerah sekitarnya.
Menurut Budiarto R. Sualang, Dalam Kisahnya Tentang Kampung Halamannya Nan Cantik, Simak yuk Selengkapnya.
Ini cerita singkat tentang kampung halamanku namanya desa Mbuang-Mbuang, desa kecil yang berada di ujung timur pulau Sulawesi tepatnya di Kec. Bokan Kepulauan, Kab. Banggai Laut, provinsi Sulawesi Tengah.
Pulau tempat aku lahir dan tinggal ini punya potensi pariwisata, di kampungku ini terdapat danau ubur-ubur Paisu Batongan, pantai-pantai berpasir putih dan halus, Pulau-pulau karst, goa, hutan mangrove, perbukitan, spot snorkeling dan diving ada taman laut kima dan spot ikan endemik Banggai Cardinal Fish, sunrise dan sunset, kuliner lokal yang serba seafood dan yang pasti keramah tamahan warganya.
Sederhana yah tak banyak orang yang tahu apalagi berkunjung ke kampungku mungkin karena jaraknya yang jauh dari ibu kota butuh waktu berhari-hari dari Jakarta naik turun kendaraan dari pesawat hingga kapal kecil susahnya transportasi menuju kesini itulah yang membuat kampungku tak banyak orang yang datang untuk menikmati alamnya.
Untuk Menuju Desa Mbuang-Mbuang Memang Diperlukan Dana Dan Waktu yang Ektra, Semoga Saja Semakin Baik ya!
Jika Sahabat Backpacker Nusantara ingin berkunjung ke kampungku, ini rutenya di mulai dari Jakarta Sahabat Backpacker Nusantara harus naik pesawat terlebih dahulu menuju Makassar atau Palu. Setelah itu transit dan nyambung lagi bisa menggunakan pesawat atau jalur darat dengan bus atau mobil rental menuju Luwuk Banggai.
Setelah tiba di bandara Luwuk Banggai Sahabat naik taxi menuju pelabuhan rakyat, dari kota Luwuk hanya ada satu cara untuk sampai ke ibukota Kabupaten Banggai Laut di kota Banggai yaitu dengan menggunakan jalur laut naik kapal rakyat atau kapal fery dengan tujuan Banggai Laut,(semoga Bandara Banggai Laut cepat selesai dan beroperasi yah, aamiin).
Dari Luwuk Juga Maish Butuh Perjuangan Ekstra, Hati-Hati Juga Salah Arah ya, Banyakin Bertanya Saja.
Oyah Sahabat Backpacker Nusantara hati-hati jangan salah naik kapal yah karena kapal yang berlabuh di dermaga kota Luwuk ada yang tujuan Kabupaten Banggai Kepulauan, Banggai Laut dan Kabupaten Pulau Taliabu. Sedikit informasi tentang Banggai, jadi ada 3 kabupaten yang punya nama Banggai sekilas hampir sama namun berbeda secara administratif.
Kab. Banggai dengan ibukota Luwuk, Kabupaten Banggai Kepulauan dengan ibukota Salakan dan Kab. Banggai Laut dengan ibukotanya Banggai. Pastikan Sahabat membeli tiket dan naik kapal dengan tujuan Kabupaten Banggai Laut. Kapalnya pun hampir sama ukuran dan modelnya, kapal berangkat pagi sekitar jam 9 atau 10 dan tiba di Banggai Laut sekitar jam 6 sore.
Sebelum Pandemi, Bisanya Untuk Menuju Kampungku Berangkat Dengan Menggunakan Kapal di Malam Hari
Kalau dulu sebelum pandemi jadwal berangkatnya itu malam hari jadi bermalam di kapal tersedia tempat tidur busa yang nyaman untuk penumpang dan kamar yang bisa disewa. Waktu tempuhnya kurang lebih 8-9 jam biayanya 100K/orang. Setelah tiba di ibukota Banggai Laut, di dermaga yang sama Sahabat Backpacker Nusantara bisa menggunakan kapal reguler tujuan desa Mbuang-Mbuang.
Bokan Kepulauan kapalnya berada satu pelabuhan dengan kapal dari Luwuk, tersedia penginapan di ibukota Banggai Laut untuk bermalam karena kapal ke desa Mbuang-mbuang itu berangkat pagi jam 10 untuk kapal reguler biayanya 55K/orang waktu tempuhnya kurang lebih 6-7 jam. Tergantung cuaca dan muatan kapal karena kapal masih singgah di beberapa desa yang ada di Bokan.
Bagi Kamu yang Tak Punya Banyak Waktu, Kamu Juga Bisa Menyewa Speedboat Biar Lebih Cepat.
Kepulauan untuk menurunkan penumpang dan barang-barang kebutuhan di pulau sebelum akhirnya sampai di desa Mbuang-Mbuang yang merupakan desa terakhir yang disinggahi oleh kapal reguler. Namun untuk Sahabat Backpacker Nusantara yang tidak ingin berlama-lama di perjalanan dan ingin lebih cepat sampai bisa juga menyewa Speedboat yang tersedia di dermaga Banggai Laut yang bersebelahan dengan pelabuhan utama.
Cukup jalan kaki juga bisa hanya sekitar 10 menit, untuk Speedboat biayanya sekitar 2 jutaan/PP kapsitas 5-8 orang dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam..jangan takut atau malu untuk nego harga sama Om Drivernya, semoga dapat yang murah biar tak menguras kantong.
Itulah sedikit informasi yang bisa aku bagikan kepada Sahabat semua dari kampung halamanku Mbuang-Mbuang. Terima kasih sahabat Backpacker Nusantara sampai ketemu di kampung halamanku dan tetap patuhi protokol kesehatan yahh.
Artikel ini merupakan status dari Budiarto R. Sualang Sebagai Juara 1 lomba BN Berbagi cerita dan BN Gave Away dari Backpaker Nusantara. Selamat ya!