5 Konsekuensi Anak Melihat Orang Tuanya Mesra, Apa Saja?

Ilustrasi orang tua dan anak
Sumber :
  • https://www.pexels.com/@kampus

Olret – Keluarga harmonis merupakan kunci utama suatu kebahagiaan menyelimuti kehidupan rumah tangga. Terlebih lagi jika sudah mempunyai anak. Kewajiban dan tanggung jawab menjadi bertambah yaitu mendidik mereka memiliki akhlak mulia, salah satunya dengan memberikan contoh nyata sebuah hubungan yang baik antara kedua orang tua.

Kemesraan yang ditunjukkan oleh orang tua dalam batas wajar yang boleh dilihat anak-anak tentu memiliki dampak positif bagi tumbuh kembang buah hati. Dikutip dari laman instagram @khairanipane, inilah lima poin penting yang didapat jika anak-anak kerap menyaksikan kemesraan orang tua. Yuk cek selengkapnya di bawah ini.

1. Merasa Bahagia

Anak-anak pasti merasa bahagia jika orang tua mereka senantiasa akur, rukun, sering bercanda dan tertawa bersama. Rumah akan terasa nyaman, aman, damai dan tenteram. Bagi anak-anak tidak ada kebahagiaan yang lebih tinggi selain menyaksikan keromantisan ayah dan ibu mereka bahkan dalam hal-hal sederhana sekalipun.

2. Memahami Konsep Saling Menyayangi

Berumah tangga tidak cukup berbekal perasaan cinta. Lebih dari itu, dibutuhkan komitmen kuat untuk bisa saling menyayangi dalam kondisi apapun yang sedang dihadapi. Tidak susah mengajarkan anak-anak apa itu kasih sayang yang sesungguhnya. Berikan bukti nyata berupa perlakuan dan pergaulilah pasangan sah kalian sebaik mungkin.

Dengan begitu, anak-anak akan mampu memahami konsep saling menyayangi berawal dari hubungan yang sangat indah terjalin antara orang tua mereka. Misalnya ibu yang mengabdi penuh kelembutan kepada sang suami, ayah yang selalu peduli pada sang istri dan anak-anak serta segala bentuk perwujudan kasih sayang yang tidak terbatas.

3. Berpotensi Meniru ketika Dewasa

Tumbuh besar di keluarga yang penuh kehangatan membuat anak-anak betah di rumah karena suasana tempat tinggal menjadi lebih hidup, mengasyikkan dan menyenangkan. Kenangan tersebutlah yang tertanam kuat dalam benak anak-anak sehingga kelak mereka mempunyai pandangan bahwa harus bisa menciptakan kehidupan pernikahan sebagaimana yang orang tua mereka bangun.

4. Belajar Bentuk Hubungan yang Sehat

Kedua orang tua yang tak pernah memperlihatkan pertengkaran di depan buah hati mereka, membuat anak-anak terhindar dari luka batin. Percayalah bahwa cekcok yang terjadi antara kedua orang tua selalu membekas dalam ingatan dan sangat menyakiti hati anak-anak.

Orang tua bijak pasti menghindari perilaku tersebut, berusaha sebisa mungkin ketika terjadi perselisihan dengan pasangan tidak sampai didengar atau disaksikan buah hati supaya tidak membuat anak - anak kecewa hingga mengalami trauma. Apabila tidak sengaja diketahui buah hati, maka tak perlu segan berbaikan dengan pasangan di depan anak-anak.

Tindakan tersebut diharapkan mampu mengajarkan pada anak bahwa hubungan yang sehat harus dilandasi adanya kejujuran, keterbukaan, berani mengaku salah.

5. Menghormati Orang Tua

Anak-anak cenderung belajar dari apa yang mereka lihat kemudian menirunya. Maka dari itu, jangan sampai memberikan contoh buruk. Tidak berlaku kasar kepada pasangan, tidak membentak pasangan di depan anak - anak, selalu menghormati dan menghargai pasangan merupakan suatu sikap terpuji. Jika anak-anak menyaksikannya, maka kemungkinan besar mereka juga menunjukkan sikap hormat dan patuh pada orang tua.

Nah, sudah tahu bukan, betapa pentingnya anak-anak harus tumbuh dalam keluarga yang penuh kehangatan dan kemesraan orang tuanya? Jadi, janganlah sering menunjukkan pertengkaran di depan buah hati.