Cacar Monyet atau MonkeyPox Kembali Meruak! Waspada Penular Pada Anak-Anak

Cacar monyet
Sumber :
  • www.pinterest.com

Olret –  Hai moms, sudah tahukah dengan penyakit satu ini, Cacar Monyet atau MonkeyPox?

Baru-baru ini Kemenkes Ri memberikan 500 Vaksin MonkeyPox kepada orang-orang yang berisiko tinggi akan penularan cacar monyet ini. Sebab angka menunjukan orang-orang terinfeksi di Indonesia semakin tinggi. Bukan hanya pada orang dewasa kabarnya anak-anak juga beresiko tertular wabah ini? 

Mari kita bahas !!

Apa itu Cacar Monyet atau MonkeyPox? 

Sebagai penyakit emerging berpotensi wabah. Walau sudah ditemukan di tahun 1958 penyakit ini belum ada obatnya, namun bisa dicegah dengan vaksinasi. 

Sampai saat ini belum ada pengobatan spesifik untuk infeksi cacar monyet atau MonkeyPox. Pengobatan yang diberikan bersifat simtomatis dan suportif untuk meringankan gejala atau keluhan yang muncul. 

Dilansir dalam laman instagram, dr Maria Charlotte, BMedSc, Dokter spesialis kecantikan dan estetika dan expert Tentang Anak, menjelaskan cacar monyet merupakan penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh virus MonkeyPox. Penyakit ini ditularkan hewan pada manusia melalui gigitan, untuk antar manusia, virus ini ditularkan melalui kontak langsung dengan luka atau droplet pernafasan. 

Penyakit cacar monyet kini sudah teridentifikasi masuk ke Indonesia. Penyakit ini bisa ditularkan oleh hewan dan juga antar manusia. 

Apakah Cacar Monyet atau MonkeyPox bisa dialami Si Kecil? 

Dilansir dalam laman instagramnya, dr Yuni Astria, SpA, dokter spesialis anak dan juga Founder Edukasi Jenaka, memaparkan anak-anak bisa tertular cacar monyet atau MonkeyPox jika melakukan kontak dekat dengan penderita, mereka pun beresiko lebih besar terkena cacar monyet dibanding orang dewasa. 

Sekitar 3-6% kasus MonkeyPox dilaporkan menyebabkan kematian, seringkali terjadi pada *anak-anak* atau orang yang mempunyai masalah kesehatan (komorbid) 

Bagaimana anak dapat tertular dengan cacar monyet?

Dikutip dalam laman instagramnya, dr Yuni Astria, SpA, dokter spesialis anak dan juga Founder Edukasi Jenaka, mengatakan mirip dengan infeksi pada orang dewasa, tanda paling umum dari MonkeyPox pada anak adalah ruam yang berkembang dengan lesi Makulopapular menjadi Vesikel, Pustula, dan akhirnya koreng. 

Cara penularannya MonkeyPox

Pertama, Kontak Langsung dengan hewan yaitu gigitan atau cakaran tidak cuma monyet namun bisa tikus dan hewan lainnya. Termasuk juga bahan makanan yang terkontaminasi dengan virus seperti daging atau darah yang tidak matang. 

Kedua, Kontak langsung dengan manusia yang terinfeksi virus biasanya melalui saluran pernafasan, kulit atau lendir (cairan tubuh penderita) . 

Ketiga, Resiko tertular lebih tinggi pada kelompk laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki atau biseksual. 

Gejala cacar monyet yang wajib moms waspadai! 

Gejala MonkeyPox biasanya dimulai dalam 3 minggu setelah terpapar virus. Penderita umumnya mengeluhkan gejala berupa sakit kepala atau nyeri kepala hebat, demam tinggi > 38,5 derajat, nyeri otot, pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening (Limfaden Opati) yang dapat ditemukan di bagian leher, ketiak atau lipatan paha dan muncul benjolan berisi air/nanah diseluruh tubuh. 

Komplikasi dari kasus MonkeyPox yang parah antara lain Infeksi otak (ensefalitis), peradangan jantung (miokarditis), Pneumonia, dan infeksi mata yang dapat menyebabkan hilangnya penglihatan. 

Tips Agar Aman dari Cacar Monyet atau MonkeyPox 

Pertama, hindari kontak dengan orang atau hewan yang sakit

Kedua, segera cuci tangan setelah kontak dengan hewan atau orang sakit

Ketiga, gunakan APD saat merawat orang yang terinfeksi

Keempat, masak daging dan makanan lainnya dengan benar dan matang

So, moms tetap perhatikan kesehatan anak dan lingkungan bermainnya ya, dan alangkah baiknya hindari anak dari hewan-hewan yang memiliki potensi penularan dari wabah ini. 

Semoga bermanfaat.