6 Alasan Nikah Itu Nggak Perlu Mahal. Kecuali Emang Ngejar Gengsinya Aja!

Pernikahan Murah
Sumber :
  • freepik

Olret –Salah satu persiapan sebelum menggelar pernikahan atau membangun rumah tangga adalah materi. 

Hanya saja, bukan materi untuk membiayai resepsi pernikahan yang mewah. Namun, materi untuk memulai rumah tangga impian. Misal untuk memenuhi kebutuhan, tempat tinggal keluarga. 

Sebaliknya resepsi pernikahan itu, sebenarnya juga nggak perlu terlalu mahal. Sampai harus menghabiskan uang puluhan sampai ratusan juta. 

Kecuali karena terdesak beberapa faktor tertentu, misal ingin menggelar sesuai adat, menyenangkan orang tua, atau memang uang bukan jadi masalah dalam hidup (kaya) 

Tapi, Inilah beberapa alasan sebenarnya nikah itu nggak perlu mahal. Cukup sederhana, bahkan gratis di KUA aja udah "sah" kok. 

1. Nikah Mahal Butuh Biaya Besar. Otomatis Butuh Waktu Mempersiapkannya 

Misal kamu sudah punya pasangan yang siap diajak nikah. Tapi, karena ingin punya pesta pernikahan impian. Kamu dan pasangan harus bekerja keras terlebih dahulu untuk mengumpulkan biayanya. Jadi mau nggak mau terpaksa menunda pernikahan kalian. 

Masalahnya disinilah ujian komitmen seringkali berdatangan. Sehingga ada kemungkinan pesta pernikahan justru menjadi kegagalan hubungan. 

2. Pesta Pernikahan Full Spending Konsumtif

Kalau hitung-hitungan, pesta pernikahan bisa dikatakan adalah kegiatan yang hanya menghabiskan, tanpa ada sesuatu yang bisa menjamin rumah tangga akan bahagia dan sehat kedepannya. 

Kamu akan menghabiskan uang puluhan hingga ratusan juta hanya untuk satu hari saja. Berbeda jika uang itu andai dialihkan menjadi usaha, bekal rumah tangga, biaya beli rumah atau kebutuhan lainnya. Tentu akan lebih bermanfaat untuk masa depan keluarga kecilmu. 

3. Resepsi Pernikahan Hanya Sehari Dua Hari, Sedang Pernikahan Seumur Hidup 

Seharusnya daripada memikirkan anggaran menikah. Anggaran berumah tangga jauh lebih diprioritaskan. Misal pun kamu tetap ingin membuat pesta, itu tidak akan sampai menghabiskan semua uang atau hanya menghabiskan beberapa persen dari total aset atau tabungan yang kamu miliki. 

Contoh, kamu udah punya uang 1 milliar, baru deh kamu bikin pesta dengan budget 100 juta. 

Karena bagaimanapun rumah tangga yang akan kamu jalani itu seumur hidup dan butuh biaya besar. Apalagi jika berencana untuk segera punya anak. 

4. Tidak Ada Jaminan Rumah Tangga Langgeng 

Udah capek-capek menghabiskan biaya bahkan berhutang untuk menggelar pesta. Eh, malah berakhir bercerai. Kan' rugi besar ya? 

Dilansir dari Chanel Youtube satu persen, ada sebuah riset di Amerika yang mengungkapkan jika rata-rata pernikahan yang menghabiskan biaya besar justru berakhir dengan perceraian karena berbagai alasan. 

Kalau di Indonesia sendiri, perceraian bisa terjadi karena masalah finansial sampai percecokan. Merasa jika salah satu sudah mengeluarkan biaya yang besar, sehingga lebih menuntut pasangan dan membuat rumah tangga tidak nyaman. 

5. Nikah Mahal Meninggalkan Hutang Setelah Menikah 

Resepsi pernikahan membutuhkan biaya besar, karena banyak pula yang menggunakan cara menghutang untuk bisa menggelar pestanya. Mereka berani berhutang karena berharap pada uang sumbangan yang didapatkan nantinya akan mampu menutupi hutang tersebut. Meski seringkali tidak mencukupi. 

Selain itu, dalam beberapa adat, ada sistem 'nandur' ketika saudara atau tetangga mempunyai hajatan. Nah, 'nandur' ini berarti memberikan barang atau uang yang nantinya harus dikembalikan jika si penyumbang punya hajat. 

Hal itu berarti jika keluarga atau pasangan menikah punya hutang yang nantinya harus dibayar tanpa tahu waktunya kapan dan tidak melihat pula kondisi di masa depan. 

6. Nikah Mahal Bukan Syarat Syahnya Pernikahan

Sebagaimana diketahui syarat sah pernikahan itu, pasangan yang menikah, saksi, wali, beragama islam dan berakal. 

Harus melakukan pesta pernikahan mahal bukan termasuk syaratnya. Jadi tidak dilakukan pun, tidak menganggu kesakralan maupun sahnya pernikahan. Hanya saja, mungkin hanya perlu diumumkan yang cukup menggunakan acara syukuran sederhana.