Allah Masih Berkenan Aku Berjodoh Dengannya, Meski Pelakor Sempat Merebutnya

Jodoh
Sumber :
  • tiktok @mikadisini17

Olret – Siang ini aku datang untuk mengunjungi dia sosok yang selalu membuatku merindu akan kasih sayangnya, meskipun aku hanya 2 bulan bersamanya, kebaikan dan kasih sayang tulusnya masih terngiang jelas dihati dan ingatanku.

"Assalamualaikum......" ucapku sambil mengetuk pintu yang berbahan kayu jati itu. Dan tak lama setelah itu seorang wanita muda bertubuh semampai membuka pintu dengan sapaan senyum yang ramah. "Kakak..." sapanya sambil langsung menyambar kepelukanku, dan akupun menyambutnya dengan hangat karena sosok inilah yang membantuku saat prahara 2 bulan lalu menimpaku.

"Siapa nggi...?" suara lembut itu terdengar saat merdu diruang tamu, sehingga membuatku semakin menderu untuk menghampirinya. "Maa....." sapaku dengan berlinang air mata dan langsung memeluk tubuhnya yang sepertinya dalam keadaan kurang sehat. Dia adalah ibu dari mantan suamiku, sebab itulah mengapa sangat merinduinya bagaikan ibu kandungku sendiri, karena kasih sayang yang pernah ia torehkan kepadaku sangatlah sempurna, bersamanya aku tidak pernah merasa bahwa aku adalah menantu dirumahnya, melainkan anak kandungnya.

"Mama sakit apa?" tanyaku sambil memegang tangannya yang sudah mulai keriput sebab keadaannya yang semakin kurus. "Aku sangat merindukanmu..." jawabnya sambil melinangkan air mata, sehingga akupun tak sanggup untuk menahan air mata yang sudah menggenang dari tadi.

"Maafkan lina ma, karena dalam sebulan ini hanya baru kali ini bisa sempat menjenguk mama, sebab...." aku langsung berhenti berkata saat mengingat kata-kata keji wanita yang merebut suamiku itu.

"Ada apa nak?" tanya mama penasaran, tetapi aku hanya menggeleng.

"Hmmm...maaf lina akhir-akhir ini sudah mulai bekerja lagi, jadi agak sibuk untuk kemana-mana" elakku sambil menyeka air matanya dari pipinya.

"Besok kan libur, jadi bermalam disini saja..." pintanya sambil mentap mataku.

Aku merasa tidak enak untuk menolaknya, dan aku juga merasa takut jika istri dari suamiku tiba-tiba besok menyambangi mama dihari libur seperti besok.

Tetapi secara tiba-tiba anggi adek iparku langsung berkata seolah-olah ia mengerti apa yang tengah aku pikirkan "Nginep aja disini kak, jangan khawatirkan nenek lampir itu, karena sudah lama dia tidak pernah kesini, dan sepertinya mas iqbal sudah dicekokin yang nggak-nggak sama dia, soalnya sudah lama pula mas iqbal tidak pernah datang menjenguk kami".

Mama tiba-tiba merangkul pundakku dengan penuh perhatian "Sudahlah, jangan pikirkan tentang wanita itu...karena rumah ini adalah rumah mama, dan jika ia datang kesini mama punya hak untuk mengusirnya" Ucap mama dengan senyum lembutnya, sehingga akupun mulai tenang dan menginyakan permintaannya.

*****

Pagi ini perasaanku amatlah senang karena suasana hari memang aku sangat aku rindukan, selama ini ketika hari ibur aku hanya mendekam diapartement, sepi dan senyap. "Kak...masakin aku menu yang biasa kakak hidangkan dulu ya, aku rindu masakan kakak" ucap anggi sambil memelukku dari belakang, karena ketika masih bersama aku begitu memanjakannya, maka pantas saja jika selama ini dia juga merindukan masa-masa yang telah kita lewati bersama dulu.

"Iya, kakak masakin...tapi kamu harus bantu kakak disini biar semuanya cepat kelar dan bisa sarapan" balasku sambil memberikan sayur bayam untuk dibersihkan.

"Nggi....kayaknya ada suara bel diluar, coba diliat takut pegantar susu itu sudah datang, soalnya mama tadi minta suruh dianterin susu kedelai...." mama memanggil anggi dari halaman belakang, karena kebetulan ia bersantai ditaman belakang.

"Iya ma....." anggi menjawab sambil bergegas membuka pintu, dan sempat anggi terperanjat melihat sosok yang ada didepan pintu.

"Kamu nggak mau nyapa mas, kenapa cuma bengong?" sapa cowok bertubuh tinggi bidang itu dengan senyum khasnya yang menawan. kemudian ia melongo kearah dalam, tetapi belum sempat ia melangkah anggi tiba-tiba menhannya dan berkata "Mas, jangan masuk dulu....tunggu aja disini kalau perlu sama mama, biar anggi panggilin" anggi berusaha untuk menyembunyikan lina yang sedang memasak didapur.

"Kenapa, emangnya mama lagi dimana...?" iqbal berusaha untuk melewati anggi yang tengah berdiri dihadapannya, tetapi dengan sigap anggi menahannya. "Kamu kenapa sih???" tanya iqbal yang merasa aneh, namun tak disangka orang yang sengaja disembunyikan tiba-tiba muncul dari arah yang berlawanan dan berkata tanpa melihat kearah anggi karena memang ia tengah sibuk dengan bawaannya "Nggi...kalau udah selesai ngambil susunya tolong jagain santen yang ada diatas kompor sebentar, soalnya................." aku langsung berhenti berujar saat 2 orang yang ada didepanku seakan-akan tengah terkejut melihatku, begitu pula dengan diriku, aku sangat terkejut dengan keadaan yang terjadi saat ini.

Dan tiba-tiba mama menyusul dari belakang, sehingga suasana tercairkan dengan sapaan sinis mama "Kenapa datang kesini lagi?", mendengar itu aku langsung berbalik melewati mama yang tengah menuju kerahnya. Dadaku berdegup kencang, karena sebenci-bencinya aku terhadapnya selama ini masih ada rasa yang tertinggal didalam hati.

*****

"Tumben datang...." sapa mama sambil duduk dihadapan iqbal diruang tamu.

"Aku minta maaf ma...." iqbal mengambil tangan mamanya.

"Jangan minta maaf kepada mama, karena yang paling terluka itu adalah lina bukan mama"

"Iqbal mnyesal ma, karena sudah menghancurkan harapan mama" tiba-tiba iqbal menangis.

"Kenapa, wanita murahan itu telah mencampakkanmu?" ucapan sinis mamanya semakin membuat hati iqbal tak berdaya.

"Aku telah meninggalkannya...karena sebenarnya aku masih sangat mencintai lina" Dan lina yang mendengar hal itu dibalik ruangan langsung menangis, merasa kesal dan merasa rindu sebab ia juga masih begitu mencintainya, tetapi rasa sakitnya masih belum ia lepaskan dengan begitu saja.

"Tegaslah jadi seorang laki-laki, jika kamu memang mencintainya kenapa waktu itu kamu pergi dan memilih untuk hidup dengan wanita itu?" ucapan mamanya kali ini membuat iqbal mengatakan yang sebenarnya.

"Maafkan iqbal ma, karena selama ini tidak menceritakan apa yang terjadi sebenarnya pada mama dan lina"

Sontak saja ibu mira kaget dan berkata "Maksud kamu apa..?"

"Iqbal mengambil keputusan itu karena dulu orang tuanya intan mengancam untuk mengusir mama dari sini, sebab almarhum papa dulu katanya masih punya hutang padanya dan yang menjadi jaminan papa adalah rumah ini"

"Lalu kenapa kamu bodoh menurutinya, jika kamu tahu bahwa hal itu akan membuat dirimu, mama, dan lina tidak bahagia" ibu mirna tiba-tiba menangis sambil memukul pundak iqbal.

"Mama tidak jadi masalah jika harus diusir dari rumah ini, asal kamu tetap bahagia sama lina, dan masalah tempat tinggal masih bisa mama bicarakan dengan keluarga yang lain".

Iqbal menundukkan kepala dan berkata "Aku pengen balik lagi sama lina ma"

"Lalu wanita yang terlanjur kamu nikahi itu bagaimana?" sela mama ditengah tangisnya.

"Iqbal sudah ceraikan dia, karena ternyata dia mau menikah denganku hanya untuk melindungi aibnya yang dulu sedang hamil dengan pacarnya"

"Astaghfirullah..." kali ini mirna memeluk erat tubuh anakanya.

*****

Lina yang mendengar hal itu dibalik dinding langsung memeluk kepada anggi, karena sudah merasa bersalah karena tidak mendengarkan penjelasannya dulu ditelpon. Sebab, saat seminggu setelah parahara menyedihkan iqbal memang sudah berkali-kali menghubunginya, dan sudah beberapa sering pula ia mencarinya.

*****

Sore ini diruang tamu aku pertama kalinya bertemu dengan iqbal setelah kejadian itu datang menyapa, ada rasa yang menderu didalam hati, tetapi belum tahu pasti itu apa, karena rasa benci, kecewa, dan kasihan sedang aku rasakan, namun yang paling pasti akau rasakan adalah rasa rindu yang tak bertepi.

"Maafkan aku.....maafkan aku" ucap iqbal sambil menangis didepanku, menunjukkan bahwa ia memang tengah menyesali semuanya. Tetapi aku hanya diam mendengar ucapannya, saat kelu dilidah masih sangat aku rasa, hingga pada akhirnya ia berkata "Aku masih mencintaimu, aku masih punya keinginan untuk kembali padamu melanjutkan harapan-harapan yang telah kita rencanakan dulu, tetapi aku sadar posisiku saat ini seperti apa...jadi hal itu adalah hakmu untuk menerima kembali aku atau tidak, namun yang paling aku harapkan.........terimalah maaf dariku ini, dan jika memang pada akhirnya kamu tidak bisa menerimaku kembali maka aku akan menerima dengan ikhlas, karena memang kesalahanku sudaah begitu banyak terhadapmu.

Tetapi Allah memang maha adil, sebab lina yang tadinya masih dideru rasa benci kini ia telah tulus menerima apa-apa yang sudah terjadi selama ini, dan dengan tegasnya ia berkata "Aku maafkan kamu mas, dan aku juga ingin kembali padamu mas...karena aku juga masih begitu mencintaimu" tangis keduanya semakin menjadi. Karena memang pertemuan itu selalu keduanya pinta kepada Allah, meskipun salah satunya masih diselimuti rasa benci yang menderu, tetapi apa boleh buat jika memang sudah jodoh, meski sudah berjauhan dalam waktu yang lama maka akan dipertemukan kembali dengan suasana yang lebih Elegan.

Slogan : Jodoh Jika memang sudah dilepaspun akan kembali kepada kita, dan begitu juga sebaliknya, digenggam eratpun akan juga terlepas jika memang bukan yang terbaik.