I Love You 3000
“Iya. Mau ketemu disana atau mau jemput?”
“Jemput aja. Udah ya, gue makan siang dulu. Tiati lo ntar pulang kerja.” Andes kemudian menutup telponnya sepihak. Vita yang sudah tidak aneh dengan sikap Andes hanya geleng-geleng kepala sembari menatap ponselnya yang kini menunjukkan foto Andes memetik gitar.
“Untung sayang, Ndes gue sama lo.” Ia kemudian menyimpan kembali ponselnya, lalu melanjutkan kembali obrolannya dengan Erik, ‘mak comblang’ tanpa sengaja antara Andes dan Vita.
“Andes pasti yang telpon.” Tebak Erik kemudian. “Emang lo nggak kesel apa dia kalau nelpon begitu mulu. Nggak cuma nelpon sih. Kelakuan dia tuh kaya yang nggak peduli gitu sama lo tau nggak.”
“Dia kan temen lo, Rik. Hahaha. Gue udah maklum kok sama kelakuan dia. Bukan hal besar yang harus di permasalahkan.”