4 Jenis Pola Asuh Anak Dan Bagaimana Membentuk Kesejahteraan Anak

Pola Asuh Anak
Sumber :
  • freepik

Olret – Gaya pengasuhan mengacu pada pendekatan dan strategi yang digunakan orang tua dalam membesarkan dan mengasuh anak-anaknya. Gaya-gaya ini mengandung berbagai macam sikap, perilaku, dan teknik disiplin yang membentuk perkembangan anak dan mempengaruhi kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Berbagai peneliti dan psikolog telah mengidentifikasi berbagai jenis gaya pengasuhan berdasarkan dimensi kehangatan dan daya tanggap orang tua, serta kontrol dan tuntutan orang tua.

Memahami gaya pengasuhan yang berbeda dapat membantu Anda mengenali dan merefleksikan pendekatan Anda sendiri dalam mengasuh anak. Hal ini, pada gilirannya, akan membantu Anda mengetahui dampaknya terhadap perkembangan anak Anda.

Tanpa basa-basi lagi, mari kita pelajari semua tentang psikologi gaya pengasuhan agar Anda dapat meninggalkan efek positif pada anak Anda.

Empat Gaya Pengasuhan Baumrind: Temukan Pendekatan Anda

Ajarkan anak laki-laki mandiri

Photo :
  • freepik.com

Sebuah kerangka kerja yang dipelopori oleh psikolog klinis dan perkembangan Diana Baumrind pada tahun 1960an mengklasifikasikan gaya pengasuhan anak ke dalam empat kategori utama.

Teori ini menggambarkan pendekatan yang berbeda dalam mengasuh anak berdasarkan tingkat tuntutan dan daya tanggap mereka. Empat gaya pengasuhan yang diusulkan oleh Baumrind adalah otoriter, berwibawa, permisif, dan lalai – masing-masing memiliki dampak unik pada pertumbuhan anak.

Gaya-gaya ini dimaksudkan untuk menangkap pola interaksi antara orang tua dan anak-anak serta sikap pengasuhan mereka secara keseluruhan.

1. Authoritarian Parenting (Pola Asuh Otoriter)

Zodiak yang Mencoba Menginspirasi Kemandirian Anaknya

Photo :
  • freepik.com

Orang tua yang otoriter cenderung sangat menuntut dan direktif, namun rendah dalam hal tanggap. Mereka menetapkan peraturan dan harapan yang ketat untuk anak-anak mereka dan menegakkannya dengan sedikit fleksibilitas.

Mereka menghargai kepatuhan dan disiplin, sering kali menggunakan hukuman sebagai alat kontrol. Komunikasi dalam gaya ini biasanya bersifat satu arah, dengan ruang terbatas untuk negosiasi atau diskusi.

Singkatnya, orang tua otoriter setara dengan aturan yang ketat, ekspektasi yang tinggi, dan kurang tanggap.

2. Pola Asuh Otoritatif (Authoritative Parenting)

Zodiak yang Selamanya Terikat di Hati Anak Tirinya

Photo :
  • freepik.com

Gaya pengasuhan otoritatif terdiri dari sikap menuntut dan responsif. Mereka menetapkan ekspektasi dan aturan yang jelas untuk anak-anak mereka. Namun, mereka juga memberikan kehangatan, dukungan, dan komunikasi terbuka.

Mereka lebih demokratis dan mempertimbangkan kebutuhan dan pendapat anak-anak mereka, yang berdampak positif pada kesejahteraan emosional mereka dan meningkatkan kompetensi sosial mereka di masa depan.

Daripada hanya mengandalkan hukuman, mereka menggunakan strategi disiplin yang konsisten, adil, dan dapat dijelaskan kepada anak. Gaya ini mendorong kemandirian, disiplin diri, dan keterampilan sosial yang positif.

Singkatnya, orang tua yang berwibawa setara dengan kehangatan yang seimbang, ekspektasi yang jelas, dan komunikasi yang terbuka.

3. Permissive Parenting (Pola Asuh Permisif)

Mendidik anak laki-laki

Photo :
  • freepik.com

Orang tua yang permisif mempunyai sifat menuntut yang rendah dan sikap tanggap yang tinggi. Mereka mempunyai peraturan yang sedikit atau tidak konsisten dan membiarkan anak-anak mereka mengatur sebagian besar perilaku mereka sendiri.

Orang tua seperti ini umumnya mengasuh dan bersikap lunak, menjunjung tinggi kebahagiaan dan ekspresi diri anak mereka. Mereka mungkin menghindari konfrontasi atau disiplin dan mungkin kesulitan dalam menetapkan batasan dan menyediakan struktur.

Singkatnya, orang tua yang permisif sama dengan mengasuh, lebih sedikit aturan, dan pendekatan yang lunak.

4. Uninvolved or Neglected Parenting (Pola Asuh yang Tidak Terlibat atau Diabaikan)

Verbal Abuse pada anak

Photo :
  • https:www.pinterest.com

Orang tua yang lalai mempunyai tingkat ketelitian dan daya tanggap yang rendah. Mereka memberikan sedikit dukungan emosional, bimbingan, atau pengawasan kepada anak-anak mereka. Mereka mungkin sibuk dengan urusan mereka sendiri atau mungkin mengabaikan tanggung jawab sebagai orang tua sama sekali.

Pengasuhan yang lalai sering kali menyebabkan kurangnya struktur dan perhatian. Oleh karena itu, hal ini dapat menimbulkan dampak negatif terhadap tumbuh kembang dan kesejahteraan anak.

Singkatnya, hal ini setara dengan kurangnya ketersediaan dan minimnya bimbingan. Oleh karena itu, gaya pengasuhan yang tidak terlibat umumnya dipahami sebagai gaya pengasuhan yang paling buruk.

Sekarang, penting untuk dicatat bahwa berbagai jenis gaya pengasuhan Baumrind dalam psikologi berfungsi sebagai landasan umum. Gaya pengasuhan ini bukanlah kategori yang tetap.

Faktanya, banyak orang tua menampilkan kombinasi gaya atau mungkin mengubah pendekatan mereka berdasarkan keadaan. Selain itu, faktor budaya dan kontekstual dapat mempengaruhi gaya pengasuhan.