Hubungan yang Menyabotase Diri: Alasan, Tanda, dan Cara Mengatasinya
Olret – Sabotase diri adalah perilaku umum di antara orang-orang dari segala usia. Hal ini dapat terwujud dalam beberapa cara, seperti penundaan, penghindaran tanggung jawab, dan pikiran yang memabukkan diri.
Anda mungkin melakukan sabotase diri untuk melindungi diri Anda dari potensi kegagalan atau penolakan.
Namun, hal ini sebenarnya bisa lebih berbahaya dalam jangka panjang. Alasannya adalah pikiran-pikiran yang merugikan diri sendiri menghalangi Anda mencapai tujuan dan mencapai potensi penuh Anda - baik dalam hidup, karier, atau hubungan Anda. Dalam hubungan yang menyabotase diri sendiri, salah satu atau kedua pasangan terlibat dalam perilaku yang merusak hubungan Anda.
Perilaku ini dapat menimbulkan konsekuensi negatif jangka panjang pada hubungan. Hal ini juga dapat menimbulkan perasaan tidak percaya, dendam, dan tidak aman di antara pasangan.
Jadi, memahami penyebab perilaku sabotase diri dalam hubungan adalah langkah pertama untuk mempelajari cara memutus siklus ini. Baca terus untuk mengetahui apa saja hubungan yang menyabotase diri sendiri, alasannya, dan tanda-tandanya.
Temukan juga cara untuk mengatasi dan melepaskan diri dari kebiasaan berbahaya ini untuk menciptakan hubungan yang indah.
Apa Sabotase Diri dalam Suatu Hubungan?
Hubungan yang menyabotase diri adalah hubungan yang mana salah satu (atau keduanya) pasangan secara aktif terlibat dalam perilaku negatif yang merusak hubungan.
Misalnya, menghindari komunikasi, terlibat dalam pembicaraan negatif pada diri sendiri, ketidakjujuran, manipulasi, penundaan, perfeksionisme, terlalu banyak berpikir, keraguan pada diri sendiri, dan menunjukkan perilaku yang merusak adalah beberapa tanda Anda atau pasangan menyabotase hubungan.
Hal ini juga memberikan ketegangan pada hubungan dan dapat merusak pasangan secara emosional dan mental, sehingga menimbulkan perasaan bersalah, malu, dan penyesalan.
Sekarang, setelah Anda memahami arti dari hubungan yang menyabotase diri sendiri, mari kita pelajari alasan yang menyebabkan perilaku merusak tersebut.
Alasan Hubungan yang Menyabotase Diri
Jika Anda bertanya-tanya, "Mengapa saya menyabotase diri sendiri dalam hubungan saya?" ingatlah bahwa itu tidak selalu disengaja. Faktanya, hal ini mungkin terjadi ketika Anda merasa perlu melindungi diri dari bahaya di masa depan. Anda dapat menikmatinya secara sadar atau tidak sadar karena berbagai alasan.
Beberapa alasan umum mengapa Anda menyabotase hubungan Anda termasuk ketakutan akan komitmen jangka panjang, harapan yang tidak realistis, kurangnya kepercayaan, keterampilan hubungan yang buruk, dan harga diri yang rendah.
Selain itu, banyak dari Anda mungkin juga menggunakan perilaku sabotase diri sebagai cara untuk mengatasi masalah yang belum terselesaikan dari hubungan masa lalu atau trauma Anda. Berikut adalah beberapa tanda sabotase diri dalam suatu hubungan.
14 Tanda Hubungan Disabotase Diri Sendiri
1. Kurangnya Komunikasi
Komunikasi yang efektif berfungsi sebagai landasan hubungan yang kuat dan langgeng. Namun, orang yang menyabotase diri sendiri sering kali kesulitan berkomunikasi secara terbuka dan jujur.
Mereka mungkin menghindari percakapan yang sulit, gagal mengungkapkan kebutuhan dan kekhawatiran mereka, dan merasa sulit untuk secara aktif mendengarkan sudut pandang pasangannya.
2. Takut Menjadi Rentan
Perilaku negatif dalam suatu hubungan sering kali berasal dari ketakutan yang mengakar akan kerentanan.
Orang yang merusak hubungan intimnya sering kali kesulitan membuka hati, berbagi pengalaman dan perasaan hidup, serta membiarkan pasangannya melihat jati dirinya. Mereka ingin melindungi diri mereka dari segala rasa sakit yang dapat merugikan mereka dan dengan demikian mulai menyabotase hubungan mereka.
3.Masalah Kepercayaa
Tanpa kepercayaan, tidak ada hubungan romantis di dunia ini yang bisa bertahan. Jika Anda berada dalam hubungan di mana pasangan Anda terus-menerus meragukan Anda atau ingin selalu mengetahui keberadaan Anda, ketahuilah bahwa ini adalah tanda perilaku beracun dalam suatu hubungan
4. Ekspektasi yang Tidak Realistis.
Orang yang menyabotase hubungan mereka sering kali menciptakan ekspektasi yang tidak realistis terhadap pasangannya — hal ini membuat pasangannya merasa terbebani, yang pada akhirnya merusak hubungan dalam banyak kasus.
5. Takut akan Keintiman
Ketakutan akan keintiman bisa menjadi hambatan besar dalam menjaga hubungan yang sehat. Anda atau pasangan yang melakukan sabotase diri mungkin takut terlalu dekat satu sama lain atau menghindari keintiman fisik dan emosional. Anda mungkin juga merasa kesulitan untuk menjalin hubungan yang mendalam satu sama lain karena takut disakiti.
Lantas apa lagi selanjutnya? Kita akan bahas di artikel selanjutnya ya.