Terjebak Dalam Zona Nyaman, Kupilih Dia Yang Pasti Atau Kamu Pacar Tak Kunjung Menghalalkan?
- freepik
Antara Bahagia dan Sedih, Dia yang Baru Ku Kenal Ingin Menghalalkanku dan Meminta Restu Orang Tua. Sedangkan Kamu, Pacaran Tujuh Tahunku Tak Kunjung Memberi Kepastian.
“Dik, anak bapak Danu besok mau datang kerumah, tolong kamu dandan yang rapi ya?” kata ibu di balik pintu dapur. Betapa kagetnya diriku, aku menginginkan dirimu yang datang kerumah, tapi ternyata adalah orang lain, orang asing yang belum aku kenal lama.
“Kenapa kamu belum datang juga kerumahku, besok ada orang lain datang untuk menemuiku, apakah kamu gak sayang sama aku? Kamu rela aku nikah sama orang lain ! “ isi pesan singkat yang aku kirimkan kepadamu.
Perasaan kesal, haru, pilu, sampai tak sadar air mata menetes dipipiku. Entah dengan cara apalagi aku harus menguatkan perasaanku yang luka ini. Aku menangis sesenggukan di pojokan kamar, ibuku datang menghampiriku lalu menanyakan kepadaku “Dik, kenapa kamu menangis? Bukankah kamu senang sebentar lagi ada yang mau nikahin kamu ?” bisikan ibuku.
Aku mulai menjawab, “ Bu, sebenarnya aku sayang dan cinta sama temenku sekolah dulu, tapi dia tak juga berkunjung kerumah” sambil ku sandarkan kepalaku di bahu ibu.