Jika Cemburu Tanda Sayang, Lantas Kenapa Berdebat Karena Rasa Cemburu?
- freepik
Olret – Kau sebut cemburumu terhadapku sebab kau sayang kepadaku. Lantas kenapa, ketika berawal dari rasa cemburu itu kita selalu berdebat panjang dan berakhir dengan pertengkaran?
Dan setelah kita sama-sama menyesal dan sadar bahwa kita itu sebenarnya saling sayang. Aku tahu kau teramat menyayangiku. Begitu pun aku yang teramat menyayangimu. Tapi bisakah rasa cemburu itu tak berakhir dengan pertengkaran?
Aku tak melarang kamu untuk cemburu. Aku hanya tak ingin sebab cemburu itu membuat kita menjadi bertengkar. Membuat kita menjadi berdebat. Cemburu lah sewajarnya.
Dan kau harus bisa mengendalikan rasa cemburumu itu agar tak ada pertengkaran yang tercipta. Yang ku takutkan saat kita tak saling bisa mengontrol emosi kita sebab cemburu, perdebatan tak akan berkesudahan.
Lalu mengakhiri hubungan yang kita lakukan. Hanya karena perihal cemburu yang menggebu-gebu.
Silahkan cemburu, asal kau bisa mengontrol cemburumu itu
Kata orang cemburu itu tanda bahwa pasangan sayang. Katanya jika tidak ada cemburu dalam hubungan, perasaan masing-masing bisa diragukan. Entah benar atau tidak adanya.
Aku tahu sebab cemburumu memang karena kau tak ingin kehilangan. Dan aku tahu sebab cemburumu karena kau teramat sayang. Tapi bisakan saat cemburu datang, terlebih dahulu kita bicarakan sebab cemburumu itu?
Agar cemburu tak menjadi pertengkaran berkepanjangan, lebih baik kita bicarakan sebab kau menjadi cemburu.
Karena dengan begitu, aku pun jadi paham apa yang membuat kau menjadi cemburu dan menaruh curiga. Entah orang-orang sekitar yang teramat dekat denganku. Entah aku yang tak sengaja mengabaikanmu. Atau alasan-alasan lainnya yang bisa saja terjadi.
Kau tahu bahwa aku tak akan berpaling darimu. Kau tahu juga bahwa aku teramat menyayangimu. Namun aku sadar, sebab rasa takut kehilangan itu yang membuat kita menjadi semakin cemburuan.
Bahkan pada hal-hal kecil yang tak seharusnya aku atau kau menaruh cemburu. Tapi aku yakin, jika itu semua kita bicarakan, semua akan baik-baik saja.
Tak ada yang salah dari rasa cemburumu itu. Yang salah itu saat rasa cemburumu itu menjadi awal dari pertengkaran antara aku dan kau. Aku tak ingin itu terjadi. Dan aku pun yakin bahwa kau juga tak ingin kita bertengkar dalam hubungan.
Namun karena ada sesuatu yang tak tersampaikan sebab cemburu, dan kau pun tak pernah mencoba menjelaskan, akhirnya kita memiliki asumsi dengan pikiran masing-masing.
Jika saja nanti kau menaruh cemburu, mari sama-sama kita selesaikan sebab cemburumu itu dahulu. Agar tak ada hal berlarut-larut yang kita pendam sendiri-sendiri. Dan agar hubungan aku dan kamu akan tetap terjaga sampai nanti.
Dan agar tak ada asumsi serta pikiran-pikiran yang kita ciptakan sendiri-sendiri. Bisakan sama-sama kita saling memiliki komitmen akan hal ini?