Aku Jadi Pemilih Bukan Karena Sombong, Tapi Agar Hati Tidak Lagi Terluka Karena Cinta Yang Salah
Tidak mudah pergi, walau sangat ingin pergi, dan tetap bersama meski hati sering merutuki diri sendiri bodoh. Sebab cinta itu masih membutakan dan harapan bersamanya belumlah lekang.
Sampai aku sendiri tidak menyadari jika selama ini ada yang mempermainkan, menusuk dari belakang, lalu kembali ditinggal untuk menangis sendirian. Oleh karena itu, kadang aku sendiri tidak yakin, ada yang sungguh-sungguh mencintai dengan tulus, sebab pada akhirnya selalu disia-siakan.
Sehingga Wajar, Jika Aku Jadi Lebih Pemilih, Supaya Hati Tidak Lagi Lelah Saat Berharap Pada Yang Belum Pasti.
Mungkin caraku memandang cinta dan hubungan tidak lagi sama seperti saat pertama kali jatuh cinta. Aku bukan lagi orang lugu yang akan seratus persen percaya saat ada yang mengatakan cinta dan lebih bersikap menjaga diri juga hati.
Selain agar tidak lagi melakukan kesalahan yang sama, aku juga tidak ingin lagi lelah ketika berharap pada seseorang.
Oleh karena itu, jika aku jadi begitu pemilih dan tidak lagi mudah membuka hati. Semoga kamu lebih mengerti. Sungguh itu bukan karena sombong, jual mahal, atau tidak menghargai ketulusan yang kamu berikan. Namun, aku perlu waktu untuk yakin dan menyembuhkan diri dari kegagalan di masa lalu.