Meski Tak Sampai Pelaminan, Setidaknya Kita Pernah Bahagia Bersama

- u-report
Dulu, aku memang sangat membencimu, menganggap bahwa Tuhan tak adil, merasa bahwa hidupku hanyalah sebuah kesia siaan belaka. Apalagi, saat kamu adalah kesalahan terbaik yang pernah aku ciptakan.
Yang kucintai, hingga membuat mataku buta dan tetap bertahan meski harus berulang kali tersakiti. Sungguh, benar benar menghancurkan hidupku pada waktu itu.
Namun seiring dengan waktu, seiring pula dengan sembuhnya luka yang bersemayam dalam hati. Saat kupikirkan kembali semuanya, aku menyadari, bahwa sejak awal aku lah yang salah. Salah, karena terlalu berharap, yakin dan percaya sepenuhnya padamu. Salah, karena membiarkan rasa takut akan kehilangan dan nafsu, membuatku kehilangan hal terpenting dalam hidupku.
Saat aku mencoba untuk memaafkan dirimu dan semua luka yang kamu berikan padaku. Saat itu pula, aku berusaha untuk memaafkan diri dan hatiku. Berusaha mendamaikannya, bersikap ikhlas dan legowo pada apa yang telah terjadi.
Mungkin Hadirmu Memang Hanya Sebuah Kesalahan. Namun Kuakui, Kamu Juga Membawa Banyak Pelajaran. Bisa Jadi, Rasa Sakit Darimulah Yang Benar Benar Menyadarkanku Akan Arti Hidup Yang Kujalani.

Kebiasaan Buruk Dari Pacaran yang Harus Dihilangkan Setelah Menikah
- ENA
Sebelum bertemu denganmu, aku juga pernah terluka, pernah pula kecewa dan pernah merasa sakit dikhianati. Tapi, entah kenapa tak pernah sesakit ini. Rasanya, luka darimu benar-benar membawaku pada titik terlemah dan terputus asa dalam hidupku. Luka darimu benar-benar menamparku pada kenyataan hidup yang aku jalani.