5 Sikap yang Harus Kamu Hindari Dalam Rumah Tangga, Biar Harmonis

Olret – Umur memang tidak bisa menjamin kamu sudah memiliki kedewasaan dalam berpikir. Padahal, pengalaman hidup yang lebih banyak ketika kamu beranjak menua dan umur bertambah, seharusnya mampu menggembleng kedewasaanmu dan membantumu menjadi pribadi yang lebih baik. 

Apalagi ketika sudah menikah dan menjalani kehidupan rumah tangga. Berbagai masalah dalam rumah tangga nanti, akan semakin sulit diatasi, jika kamu tidak bisa mengatasinya dengan kedewasaan. Jadi, jika ingin rumah tanggamu langgeng dan harmonis.

Lebih baik hindari 5 sikap tidak dewasa ini dan fokus untuk terus menjadi lebih baik bersama pasangan. 

1.  Meminta Pasangan Berubah, Tapi Kamu Tidak Menunjukkan Perubahan 

“Kenapa kamu nggak bisa berubah juga? Aku tuh capek ngadepin kamu. Kapan kamu mau belajar berubah sih?”

Iya, setiap orang, juga kamu pasti menginginkan pasangan sempurna sebagaimana ekspekstasi yang kamu harapkan selama ini. Kamu ingin pasangan yang benar-benar sesuai keinginan dan kriteria kamu, sampai lupa jika tidak ada manusia yang sempurna, termasuk dirimu. Karena itu, dalam pernikahan, kamu harus belajar untuk lebih banyak menerima dan berhenti terus-terusan menuntut. 

Selama pasanganmu sudah berusaha menjadi lebih baik, bertanggung jawab, perhatian dan sayang kamu. kamu tetap harus mensyukuri semua hal itu. jangan hanya fokus melihat kekurangan-kekurangannya saja, tapi lihatlah perjuangan, ketulusan dan usahanya selama ini. Jika memang ada yang tidak kamu sukai, kamu bisa membicarakannya baik baik dan mencari solusinya bersama. 

Lebih dari itu, ingatlah! Saat kamu meminta pasangan menjadi lebih baik. jangan lupa intropeksi diri, sudahkah kamu menjadi lebih baik untuk dirinya. Sebab, pernikahan yang sehat itu adalah saling membimbing bukan menuntut. 

2. Lebih Memilih Menghindar Atau Mendiamkan Pasangan Saat Ada Masalah 

Pertengkaran seharusnya menjadi salah satu treatment pernikahan, yang akan membuat kamu dan pasangan saling mengenal dan lebih mengerti satu sama lain. Lewat pertengkaran, kamu jadi tahu sikap, sifat dan karakter pasangan dan berusaha untuk menerima juga membimbing. 

Karena itu, sangat tidak dewasa sekali saat kamu justru menghindar dan mendiamkan pasangan setelah bertengkar tanpa penyelesaian. Parahnya, pura-pura hubungan kalian baik-baik saja, atau membiarkan pasangan menyelesaikan masalah sendirian. 

Jika hal itu yang kamu lakukan, jangan kaget jika pasangan memilih berpisah atau pergi dari hidupmu, sebab menganggap kamu tidak serius dan tidak berusaha membahagiakan dia. 

3. Saling Menyalahkan Atau Saling Melempar Kesalahan 

“Kamu nggak becus banget ngurus anak sampai jatuh” 

“Kamu nggak lihat aku tadi lagi cuci baju. Dititipin anak bentar aja, nggak becus!” 

Ketika ada masalah yang terjadi, percayalah menyalahkan pasangan adalah tindakan tidak dewasa. Karena bisa jadi, pasangan tidak terima lalu balik menyalahkan kamu dan mencari pembenaran.

Jadi, bukannya focus menyelesaikan masalah. justru kalian saling melempar kesalahan dan berakhir saling meninggalkan. 

Mengertilah, tidak ada orang yang suka disalahkan, meski dia itu salah. Apalagi jika dia benar, tapi kamunya yang mencari-cari pembenaran. Jauh lebih bijak mengakui kesalahan, meminta maaf dan mencoba saling memperbaiki diri. Jadi ubah kata-katamu “Maaf, udah bikin anak kita jatuh, tadi aku nggak lihat dia naik ke meja soalnya”, 

lalu dijawab “Iya, maaf juga nggak lihat kamu juga lagi repot sama kerjaan, soalnya cucian udah numpuk dari kemarin.” 

4. Mengeluhkan Segala Hal Soal Pasangan 

Ada beberapa orang yang suka mengkritik dan mengeluhkan pasangan, bukan untuk membuatnya menjadi lebih baik. Tapi, karena dia suka saja mengkritik dan hanya melihat kekurangan pasangannya. Seolah, pasangannya selalu membuatnya jengkel dan tidak ada baik-baiknya di matanya. 

Awas! Perlakuan tidak dewasa ini, bisa menandakan cinta kamu pada pasangan mulai berubah. Sehingga sikap egois yang kamu miliki lebih besar dan hanya melihat pasanganmu dari keburukannya saja daripada sisi baiknya.

Saat fase ini terjadi, jika tidak ada usaha untuk mengembalikan sikap dan keharmonisan. Bisa saja pasangan capek dan pergi, karena tidak merasa kamu hargai. 

5. Menghindari/Melalaikan Tanggung Jawab 

“Mas, 500 ribu sebulan nggak akan cukup, belum buat bayar kontrakan dan susu anak” 

“Pokoknya aku gak mau tahu. Cukup-cukupin aja uang itu! Yang penting ‘kan aku masih kasih nafkah!” 

Bukannya kamu tidak mengerti arti tanggung jawab, namun lebih senang menjadi tak tahu, tak mau tahu atau pura-pura tak tahu. Sayangnya, ilustrasi di atas benar-benar terjadi dalam kehidupan beberapa rumah tangga. padahal jelas, sikap seperti itu sama saja tidak dengan menghindari tanggung jawab. 

Bahkan, beberapa orang egois alias tidak dewasa, terlalu sibuk mencari pembenaran tanpa mau mengerti pasangannya. Jelas saja, susah bertahan dalam rumah tangga yang tidak sehat seperti itu. (Ika Tusiana)