Di Sini Aku Susah Payah Mengobati, Di Sana Kau Sibuk Cari Pengganti
- https://www.pexels.com/@Kelly- -1179532
Secepat itu, tak pernah aku sangka, yang tak mungkin seorang kamu sebegitu teganya. Sore itu setelah kau pergi, selangkah kau meninggalkanku ternyata kau sudah mendapatkan pengganti. Semakin jauh langkahmu semakin bahagia yang kamu rasakan.
Lalu aku? Sebodoh itu aku optimis, betapa butanya mata hatiku kala itu. Mengharap kau kembali dengan lembaran baru yang akan kau tawarkan. Seyakin itu aku bertahan terbelenggu dalam harapan semu.
Kini ku ikhlaskan kau bersama penggantiku, ku ikhlaskan luka yang sudah terlanjur tergores. Semoga dengan ikhlas menjadi obat agar ku dapat tersenyum kembali. Ibarat cermin yang retak, mustahil bisa kembali utuh seperti semula. Namun sebelum cermin itu hancur berkeping tak tersisa, maka butuh menambal retakannya dengan perekat yang kuat. Begitupun dengan hati.