Mas, Jangan Ngasih Kode Mulu, Kalau Begitu Terus Kapan Kita Akadnya?

Kode Perempuan Lain Sedang Menyukai Priamu
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Kita sudah lama mengenal dan memahami, kalau cinta tidak perlu komentar banyak orang. Kita sudah sama-sama sudah tahu, Siapa pemilik hati ini dan kemana hatimu akan kau berikan.

Kamu dan aku yang tidak akan pernah menjadi kita, jika tidak ada yang berani jujur lebih dulu dan mengungkapkan rasa. Semesta pun mungkin sudah tau, bagaimana akhir dari kisah kita yang berawal dari sebuah persahabatan hangat.

Kamu ngasih kode mulu, kalau begitu terus kapan kita akadnya. Jujur pada perasaan akan membuat beban penantian semakin berkurang, apalagi kalau langsung berani mengutarakan niat meminang.

Karena komitmen pria untuk memulai hidup bersama adalah bukti kesetiaan yang sejati.Sebenarnya aku bisa saja pergi dan memilih pria lain.

Kata Orang, Perjuangkan yang Memperjuangkanmu Jua, Karena Bahagia Berdua Jauh Lebih Indah.

Tapi bagaimana mungkin, hati ini sudah terlanjur memilihmu. Tinggal menunggu waktu saja, adakah keberanian dalam hatimu untuk bertemu dengan kedua orang tuaku. Kalau pun tidak ada keseriusan macam itu dalam hatimu, salahku yang sempat memberi kepercayaan padamu.

Terjemahkan lah cinta itu dalam bentuk pernikahan, bukan hanya sekedar simbol atau kode yang sulit untuk aku mengerti. buktikan pada dunia, kalau kau layak untuk menjadi seorang imam dalam keluarga.

Jelaskan pada kedua orang tuaku, kalau kau pantas untuk menjadi pendamping dalam hidupku. Yakinkan pada orangtuamu, kalau aku bisa menjagamu dengan baik.

Assalamualaikum Abang, Kapan Ke rumah Bertemu Ayah?

Aku hanya seorang wanita yang hanya bisa berani menunggu, tidak seperti yang bisa berani menyatakan cinta. Aku hanya bisa setia, tidak ada keberanian untuk mengungkapkan rasa.

Padamu aku jatuh hati, jagalah ia dengan bukti yang sejati. Sebuah akad dua orang laki-laki yang memiliki satu visi. Kehidupan bahagia di dunia dan surga di akhirat nanti.

Jangan membuatku menunggu terlalu lama, buktikan kalau kau benar-benar lelaki.

 

Tidak perlu menjadi seseorang yang sempurna di hadapan seorang wanita dan sang mertua akan menerimamu. Tidak perlu menjadi orang lain yang memiliki kesempurnaan rupa dan keberlimpahan harta. Karena bagiku, kejujuran hatimu memberikan jaminan kesetiaa dan tanggung jawab atas amanah yang nantinya akan kau emban.

 

Aku bukan lah wanita yang sempurna, karena sempurnaku adalah dengan hadirnya dirimu di sisiku. Disisiku saat kau dengan berani berjaji pada ayahku untuk mejagaku dan bersedia menjadi imam yang baik bagiku. Sudah cukup bagiku menjadikanmu sebagai satu-satunya tempat berlindung dan mengadu. Karena berbakti dalam taat padamu adalah jalanku menuju jannah-Nya.

 

Jangan pernah takut untuk menemuiku dan berkenalan dengan keluargamu. Karena ayahku tidak seseram yang kau fikirkan di benakmu. Beliau sama seperti ayahmu dan dirimu, Cuma bedanya dia memiliki kewajiban memilihkan calon yang baik untuk anak gadisnya. Kau kah  itu, semoga ia.

 

Sebenarnya padamu akau jatuh hati, sejak tatapan mata yang berakhir dengan pandangan mengarah ke bumi. Hati ini mulai melangit bersama doa, semoga sosok sepertimu menjadi jodohku kelak. Seorang pemuda yang sopan, kaya akan ilmu pengetahuan, dan tentunya takwa dalam beribadah. Semoga doa kita sama dan Allah memberikan keberanian padamu untuk mengungkapkannya. Apa daya seorang wanita yang hanya bisa menerima pilihan dari orang tua, karena kau tidak kunjung datang kerumha.

 

Walau sabarku tidak ada batasnya, tapi penantian ini tidak bisa menunggu lama. Ia akan merelakan seseorang yang tidak memiliki keberanian, dan memilih  pria yang memiliki nyali untuk meminang. Assalamualaikum abang, kapan mau ke rumah bertemu ayah.  Adalah sapaan yang selalu aku ucapkan dalam doa-doa. Semoga kau merasakannya dan segera menjawab salam ku.