Cinta Itu Membawa Bahagia, Tapi Kenapa Cintamu Selalu Membawa Petaka?

Semakin Bisa Menghargai dan Mencintai Diri Sendiri
Sumber :
  • freepik.com/author/artursafronovvvv

Olret Viva – Samar yang setipis kertas, di antaranya ada sebuah batas. Tidak ada peraturan yang begitu kuat untuk memisahkan antara cinta dan sebuah penyangkalan.

Ketakutan punya sejuta kekuatan yang melebih-lebihi segala rasa saat ia mulai beraksi. Nyawa hati belum kembali pulih seusai ia habis-habisan disakiti oleh yang begitu ia cintai. Jika kini ia di tawari rasa yang serupa dengan apa yang dulu ada, hati hanya terlalu takut ia terburu-buru. Terlalu takut lagi-lagi ia tak berhati-hati.

Caplah aku pengecut atau penakut, tapi ini upaya melindungi hati yang terlalu sering mencintai tanpa setengah-setengah. Hingga akhirnya, ia benar-benar patah.

 

Dulu, cinta dan bahagia begitu sederhana untuk dimiliki. Namun sejak berkali air mata menjadi pertanda tibanya si peretak hati, percayaku mulai berkurang. Kukira sosok itu ditakdirkan untuk menemukanku, tapi nyatanya meremukkan.

Bukannya aku mengasingkan diri tak mau lagi dicintai, pintu itu masih akan terbuka, tapi aku perlu menyeleksi pemilik kuncinya. Cinta masih mengental, tapi luka pun terasa mengekal. Aku hanya tak ingin salah langkah. Karena pernah, cinta membuatku begitu patah. Untuk sembuh, perlu waktu yang sangat lama.