Inisiatif Aparatur Gampong Peunyeurat Memberdayakan Masyarakat, Inovatif Mendaur Ulang Limbah

Mesin piriolisis Gampong Peunyeurat
Sumber :
  • Peunyeurat.desa.id

Sehingga Kelompok Broeh Geutanyo mendapatkan kesempatan pelatihan daur ulang sampah yang dibimbing oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Aceh.

Kelompok Broeh Geutanyo Peunyeurat

Photo :
  • Peunyeurat.desa.id
 

Pada tanggal 26 Oktober 2024, telah dibuka Toko PKK Wanita Sakinah di Gampong Peunyeurat.

Toko PKK Wanita Sakinah dibuka untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan potensi sumber daya yang dimiliki. 

peresmian Toko PKK Wanita Sakinah Peunyeurat

Photo :
  • Peunyeurat.desa.id

Toko PKK Wanita Sakinah menjual berbagai produk UMKM seperti sabun cuci piring dan makanan ringan, juga menjual hasil kerajinan daur ulang limbah.

Inovatif Bersama Masyarakat Membuat Sumber Energi Alternatif

Kelompok Broeh Geutanyoe dibimbing aparatur pemerintah Gampong Peunyeurat, aktif berinovasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Broeh Geutanyoe telah berhasil membuat pupuk organik cair dari limbah rumah tangga, dan juga membuat eco enzym. 

Eco enzym adalah cairan yang dihasilkan dari proses fermentasi sampah organik, seperti buah-buahan, sayuran, gula, dan air. 

Banyak kegunaan dari eco enzym, semisal digunakan sebagai pembersih rumah tangga, penolak serangga, pengobat tanah, dan penjernih air.

Mesin piriolisis Gampong Peunyeurat

Photo :
  • Peunyeurat.desa.id
 

Pemerintah Gampong Peunyeurat membuat inovasi pembuatan sumber energi alternatif dengan mengadakan mesin piriolisis pengolah sampah plastik yang digunakan Kelompok Broeh Geutanyoe untuk menghasilkan BBM piriolisis . 

Mesin piriolisis mengatasi masalah polusi lingkungan akibat sampah plastik yang sulit terurai, sekaligus menghasilkan bahan bakar alternatif yang dapat mendukung keberlanjutan kota dan pemukiman.

Mesin piriolisis yang digunakan Kelompok Broeh Geutanyoe sudah berhasil membuat bahan bakar minyak, tetapi minyak yang dihasilkan belum layak digunakan karena masih bercampur dengan plastik.

Kendala ini sedang diteliti oleh Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala yang dipimpin Guru Besar Prof. Dr. Ir Husni Husin MT.