Hindari Mengucapkan 6 Kalimat Ini, Ketika Bertengkar Dengan Pasangan!

Bertengkar dengan pasangan
Sumber :
  • https://www.freepik.com/

Olret – Saat sedang dalam keadaan marah, seringnya tanpa sadar kita merespon pasangan dengan kalimat yang menyakitkan. Sesalnya tentu ada, tapi sakit hati pasangan bisa membekas. Tanpa sadar hal ini tidak hanya melukai pasangan, tapi juga melukai hubungan. Memang dengan meminta maaf bisa saja hubungan kembali hangat, tapi ketika teringat kembali kata-kata menyakitkan yang pernah diungkapkan pasangan, perasaan gelisah bisa muncul kembali.

Mengatakan hal yang menyakitkan kepada pasangan, pelan-pelan akan mengikis hubungan karena memengaruhi kesehatan mental pasangan, dan mengurangi kepercayaan dirinya kepada kita. Jadi, kalau ingin membangun hubungan yang kuat dan sehat, serta mental tetap terjaga, rasanya perlu terus belajar menyeleksi kalimat apa yang pantas diungkapkan pada pasangan.

Menurut pakar psikologi Irma Gustiana A, berikut kalimat menyakitkan yang tidak boleh dikatakan kepada pasangan ketika sedang bertengkar :

1. Hindari Kalimat “Kamu Terlalu Sensitif”

Terlalu sensitif

Photo :
  • https://www.freepik.com/

Setiap orang merespon situasi secara berbeda. Ketika mengatakan pada pasangan bahwa dirinya “terlalu sensitif”, artinya kita sudah mengabaikan perasaannya. Padahal dia hanya sedang mencoba mengekspresikan dirinya dengan lebih jujur. Karena Setiap persaan valid adanya.

Jadi, daripada mengatakan “kamu terlalu sensitif”, ganti dengan ungkapan; “Saya memahami apa yang kamu rasakan”.

2. Kalimat “Kamu Selalu.. atau Kamu Tidak Pernah…”

Menyalahkan pasangan

Photo :
  • https://www.freepik.com/

Penyataan ini terdengar seperti tuduhan yang mengarah pada sesuatu yang tidak bisa diubah. Kemungkinan besar pasangan akan merasa “diserang” dengan bersikap defensif, sehingga konflik tidak sehat potensial terjadi.

Kamu bisa menggantinya dengan mengatakan; “Saya menghargai apa yang sudah kamu lakukan minggu lalu, jadi saya harap minggu ini juga…”.

3. Menggertak: “Jangan Seperti Anak Kecil deh, Dewasa Sedikit Lah!”

Berdebat dengan pasangan

Photo :
  • https://www.freepik.com/

Menyatakan pernyataan ini membuat pasangan merasa dilemahkan. Dianggap tidak memiliki kematangan, akan memicu perdebatan baru dan perasaan frustrasi karena tidak dimengerti.

Untuk menujukan perhatian terhadap pasangan, kamu bisa ungkapan dengan; “Saya akan mendengarkan sampai kau selesai bicara…”.

4. Membentak dengan kalimat “Bisa Diam Tidak? atau Sudahlah Diam Saja!”

Komunikasi buruk

Photo :
  • https://www.freepik.com/

Ini adalah cara untuk menghentikan percakapan atau debat tanpa kontribusi apapun yang konstruktif. Meminta pasangan untuk tutup mulut, apalagi dengan berteriak adalah sesuatu yang kasar atau termasuk pelecehan verbal.

Sebelum keadaan semakin memburuk, ucapkanlah kepada pasangan dengan ungkapan; “Saya sedang dalam keadan tidak nyaman, jadi kita bicara setelah…”.

5. Tak Acuh Dengan Mengatakan “Saya Tidak Peduli atau Terserah!!!”

Tidak peduli

Photo :
  • https://www.freepik.com/

Penyataan pasif namun agresif. Di permukaan sepertinya menolak terlibat Bersama pasangan, tapi sebenarnya kita sedang menggali lebih dalam konflik dengan pasangan. Hal ini bisa menimbulkan ketakutan pada pasangan, karena pasangan mungkin akan bertanya dalam hati “apakah saya masih penting untukmu?”

Tunjukan kalau kamu masih memiliki rasa peduli dengan ungkapan; “Saya bingung maumu apa, coba bicarakan perlahan…”.

6. Melimpahkan Kesalahan Dengan Kalimat “Ini Semua Salah Kamu!”

Menyelesaikan konflik

Photo :
  • https://www.freepik.com/

Menyalahkan pasangan untuk semua konflik yang terjadi, artinya kita tidak jujur pada diri sendiri karena turut andil pada terjadinya konflik. Selain itu, tidak adil karena menempatkan beban hanya pada pasangan, padahal kita juga memiliki kontribusi di dalamnya.

Bicaralah dengan kepala dingin bersama pasangan, ungkapkan; “Kita selesaikan masalahnya, jadi kamu fokus pada apa yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki keadaan”.