Sadari! 6 Tanda Kamu Sedang Dimanipulasi Secara Emosional
- freepik.com
Olret – Dewasa ini dalam sebuah hubungan baik itu sosialisasi, pertemanan atau pun percintaan, tak jarang ditemui adanya orang yang memiliki sifat manipulasi. Si manipulator ini sangat meresahkan dan dapat mempengaruhi pola pikir dan emosional kamu, bisa juga dikatakan tindakan manipulasi emosional.
Hati-hati dan segera sadarilah! Ambil langkah untuk berjarak dengan keberadaannya, demi menjaga kesehatan mental kamu. Melansir dari meaningful.me, berikut ada 6 tanda kamu sedang dimanipulasi secara emosional.
1. Kamu merasa insecure
Seorang manipulator emosional dapat menggunakan rasa tidak aman (insecurity) kekurangan atau kelemahan, dan ketakutan untuk menjatuhkanmu. Manipulasi jenis ini bisa juga dibungkus dengan pujian. Misalnya, seseorang berkata; "hari ini kamu terlihat cantik memakai baju itu, jadi tidak terlihat gemuk seperti biasanya." Mendengar kata-kata itu, kamu mungkin jadi merasa bahwa dia tidak memuji dengan tulus. Sebab, menyebut kelemahan kamu yang dia lihat sebelumnya. Alih-alih senang, kamu mungkin justru terluka dengan ucapannya. Inilah contoh manipulasi emosi menggunakan insecurity.
2. Kamu meragukan ingatan, sudut pandang atau kewarasan sendiri
Gashlighting merupakan salah satu bentuk penyiksaan secara psikologis yang dilakukan dengan melemahkan rasa percaya diri korban sehingga membuat mereka mempertanyakan ingatan, sudut pandang atau kewarasan mereka. Contohnya, ketika kamu mencoba mengungkapkan keberatanmu terhadap sikap pasangan, ternyata responnya justru menyudutkan, seperti; "ah, kamu begitu saja baper" atau "jangan terlalu sensitif lah!"
Dengan demikian, kamu pun jadi ragu-ragu dengan pendapat dan pemikiran kamu sendiri. Kamu juga jadi merasa bahwa perasaanmu tidak valid, dan bisa jadi dalam hati membenarkan respon pelaku. "Oh, apa mungkin aku yang terlalu baper, ya?"
3. Kamu dibuat merasa bersalah
Manipulator emosional mungkin mencoba membuat kamu merasa bersalah untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Misalnya, mereka mungkin secara konsisten mengingatkan kamu tentang kesalahan masa lalu yang telah kamu lakukan, atau hal-hal baik yang telah mereka lakukan buat kamu di masa lalu, sehingga kamu merasa berkewajiban untuk berbuat baik kepada mereka.
4. Kamu diperlakukan secara pasif agresif
Perilaku pasif agresif ini merupakan cara seseorang untuk mengekspresikan perasaan negatif, seperti marah dan kecewa, secara tersirat atau tidak langsung. Contoh manipulasi dengan pasif agresif, misalnya pasangan menggunakan humor sarkastik, mendiamkan, atau menolak melakukan diskusi yang membangun untuk memperbaiki masalah atau kesalahpahaman dalam hubungan.
5. Kamu tidak bisa mengatakan perasaanmu dengan jujur
Ini adalah satu bentuk manipulasi yang sebenarnya cukup mudah dikenali. Misalnya, pasangan atau temanmu bertanya apakah kamu ingin keluar dengannya. Kamu sebenarnya ingin mengatakan tidak. Tapi raut wajah mereka dan nada suara mereka membuat kamu seperti harus mengatakan bahwa kamu bersedia. Akhirnya, kamu menuruti keinginan mereka untuk mengendalikanmu dan membuat kamu setuju untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin kamu lakukan.
6. Melibatkan orang lain
Dalam upaya untuk lebih memanipulasi dan mengendalikan korbannya, pelaku mungkin akan melibatkan orang lain dalam mendukung upaya mereka. Orang lain yang dilibatkan itu biasanya orang tua, sahabat, atau orang terdekat korban yang bisa membujuknya untuk melakukan apa yang dia inginkan.