Terimalah Pasanganmu Apa Adanya Dan Bersamalah Untuk Lebih Baik
- freepik.com
Olret – Saat kamu sudah dipertemukan dengan seseorang yang terbaik dan kamu yakin bersamanyalah, kamu akan menghabiskan sisa hidup. Maka terimalah dia apa adanya. Terimalah dia dari berbagai sisi, kurang lebihnya dan apapun yang hadir bersamanya dengan sepenuh hati dan setulus hati.
Sebab, dia bukan hanya akan menjadi partner hidupmu, dia pun akan menjadi partner ibadah hingga kematian menjemput kelak. Bersama dengan dirinya pula, kamu akan menghabiskan waktu di dunia, sekaligus dipertemukan kembali di surga Allah nantinya.
Jadi, terimalah pasanganmu apa adanya, cintailah setiap detail dirinya, bahagiakan dia, sekaligus syukuri kehadirannya dalam hidupmu. Ingat, banyak orang di luar sana, sedang merasa galau dan khawatir pada jodoh.
Sehingga, saat Allah sudah begitu baik mempertemukanmu dengan pasangan hidupmu lebih cepat. Maka syukuri kehadirannya dengan segenap hatimu. Tak lupa, jadikan waktu bersamanya untuk menjadi lebih baik dengan tidak hanya saling menerima, tapi juga saling membimbing untuk kebaikan bersama.
Terimalah Pasangan Apa Adanya. Sebab Kunci Pertama Dari Kebahagiaan Dalam Rumah Tangga Adalah Saling Menerima
Kunci pertama dalam keluarga yang bahagia, adalah sepenuh hati menerima kurang lebih pasangan dan mau melengkapinya. Tetep selow saat menghadapi beberapa kekurangan pasangan, melengkapinya, dan justru melihatnya sebagai keunikan yang tidak akan kamu dapatkan dari orang lain.
Apalagi, saat kamu sendiri sadar, bahwa dirimu bukanlah seseorang yang sempurna. Jadi saat pasanganmu ternyata tak sesempurna yang kamu pikirkan. Legowo dan hadapi dengan senyuman, juga selow aja. Selama kekurangan itu, tidak berakibat buruk pada keluarga, maka kamu tak perlu terlalu mengkhawatirkan apalagi sampai menjugde ini itu.
Terimalah Pasanganmu Apa Adanya, Sebab Dia Pula Telah Menerima Kamu Apa Adanya, Bahkan Siap Bersamamu dalam Segala Kondisi dan Keadaan
Sebelum kamu menjudge pasanganmu, lebih baik lihatlah dirimu terlebih dahulu. Jika kamu mengeluhkan pasanganmu yang kurang rapi dan bersih dalam mengurus rumah tangga, misalnya. Pikirkan dulu, sudahkah kamu siapkan ART untuk membantunya, baby sitter untuk membantu mengasuh anak-anakmu, dan uang belanja yang sebanyak mungkin padanya.
Lihatlah kekuranganmu dahulu, sebelum melihat kekurangan orang lain, apalagi pasanganmu. Akan lebih bijak berlaku seperti itu, sehingga kamupun tidak sembarang berkomentar ini dan itu pada pasanganmu.
Sebab, seharusnya kamu mengerti, bahwa pasanganmu sudah begitu baik dengan menerima kamu apa adanya. Ikhlas berapapun nafkah yang kamu berikan, dan tidak menuntutmu untuk menyediakan ini dan itu. Maka, kamupun juga harusnya lebih sadar diri, untuk tidak menyadari betapa beruntungnya kamu memiliki dia sebagai pendamping hidup.
Terimalah Pasanganmu Apa Adanya. Sembari Membimbing Untuk Menjadi Yang Lebih Baik Bersama. Ingat! Bedakan Antara Membimbing dan Menuntut Pasangan, Ya!
Kadang banyak sekali yang menyalah artikan membimbing sebagai menuntut pasangan menjadi lebih baik. Padahal kedua hal itu berbeda, baik dari cara penyampaiannya, maupun hasil yang diterima. Membimbing bukan menuntut dan membimbing juga bukan mengubah pasangan menjadi apa yang kita inginkan.
Namun, membimbing adalah berusaha untuk mengingatkan dan menasehati dengan cara yang lembut dan baik pada pasangan, sekaligus mencontohkannya. Tidak ada kalimat seperti, “Kamu itu harus kaya begini, kamu harus seperti itu. Gak nurut, neraka buat kamu! dll” dan ancaman-ancaman lainnya untuk memaksa pasangan dalam menuruti kehendak sendiri.
Membimbing itu bukan pula hanya sepihak, tapi saling dan bersama satu sama lain. Jika suami salah, istri wajib pula membimbing dan mengingatkan, begitupun dengan suami, jika istri melakukan kesalahan ingatkan dengan lembut, bahkan berikan contoh langsung dengan turun tangan membantunya.
Sehingga, pasangan dan dirimu, keduanya sadar dari dirinya sendiri untuk menjadi lebih baik bagi hubungan yang kalian bina. Bukan memaksa salah satunya untuk menuruti keinginanmu, sampai membuat pasangan gila dan tersakiti.
Terimalah Pasanganmu Apa Adanya Sembari Saling Membimbing Satu Sama Lain, Agar Tak Hanya Jadi Seadanya. Namun Lebih Baik, Bagi Keluarga, Anak, dan Akhirat Kelak
Manusia itu mudah khilaf dan berbuat dosa, sehingga Allah SWT mengirimkan pasangan hidup, bukan hanya sebagai pelengkap tapi juga jadi pengingat. Kadang, cinta itu pun bukan hanya lewat rasa suka. Namun, saat melihat pasangan, kita bisa mengingat banyaknya kesalahan dan kekurangan pada diri sendiri, sehingga berharap, bersama pasangannya juga bisa lebih baik bersama untuk dunia akhirat berdua.
Sehingga bukan hanya menerima pasanganmu apa adanya. Bersamanya, pastikan hubunganmu bukan lagi seadanya. Temukan tujuan pernikahan, temukan keindahan dalam beribadah dan mencari ridho Allah bersama. Supaya kamu dan pasangan, tergerak secara naluri, secara tekad dan niat untuk menjadi lebih baik lagi.
Baik untuk keluarga, anak-anak maupun bekal hidup di akhirat kelak. Itulah, yang insyaAllah disebut dengan pasangan sebagai kunci surgamu, sebab bersamanya, kamu merasa ibadah itu lebih mudah dan surga itu terasa lebih dekat.