5 Etika Mengkritik Orang Lain. Jangan Sampai Kamu Melukai Harga Dirinya
- freepik.com
Olret –5 Etika Mengkritik Orang Lain. Jangan Sampai Kamu Melukai Harga Dirinya
Boleh-boleh saja saat kamu ingin memberikan kritik pada orang lain. Apalagi jika tujuanmu baik yaitu ingin membuat dirinya lebih bersemangat dan menjadi lebih baik dari sebelumnya
Tapi ternyata menyampaikan kritik juga ada etikanya. Supaya orang yang dikritik tidak merasa terluka harga diri, sedang digurui, dijustifikasi, dihina atau dipandang sebelah mata.
Nah, bagaimanakah etika memberikan kritikan yang baik? Yuk simak, supaya kamu bisa membangun komunikasi dan bersosialisasi dengan lebih baik tanpa menyinggung siapapun.
1. Pastikan Kritikanmu To The Point, Bukan Merambat Pada Masalah Lainnya
Kritikan harus disampaikan dengan cukup hati-hati. Sebab sudah menjadi sifat dasar manusia tidak suka dikritik atau ditunjukkan kesalahannya. Kecuali jika dia sudah cukup dewasa untuk tidak menganggap kritikan adalah tudingan atau hinaan. Tapi justru motivasi.
Nah etika pertama adalah to the point pada inti masalah. Misal kamu ingin mengkritik masakan pasangan yang kurang asin di lidahmu. Cukup sampaikan saja "Ma, menurut mama ini kurang asin nggak?"
Tidak perlu berbasa basi sampai mengomentari masalah lain atau kehidupan pribadinya. Hal itu sama saja menunjukkan jika kamu tidak tahu batasan, bahkan bisa memperlebar masalah.
2. Sampaikan Dengan Sopan
Meski dikritik itu kurang menyenangkan. Tapi orang tetap bisa menyadari, mana yang memang bermaksud baik atau memotivasi dan mana yang hanya ingin menghina atau memojokkan.
Misalnya saja saat kamu menyampaikan kritikan dengan bahasa yang sopan dan mudah dipahami. Orang yang dikritikpun tidak akan tersinggung. Dia bisa sadar apa kesalahannya dan segera memperbaiki diri. Jadi sampaikan kritikanmu dengan bahasa sopan dan mudah dipahami. Tidak perlu berbelit-belit.
3. Profesional atau Tidak Membawa Masalah Pribadi Saat Mengkritik
Misalnya saja kamu mengkritik rekan kerjamu, tapi sejak awal kamu memang sedang punya mood buruk atau punya masalah dengan orang yang kamu kritik.
Sehingga kamu justru melampiaskan perasaan buruk itu dengan mengkritik orang lain sesuka hati. Dan karena sedang emosi, tega mengucapkan kata-kata yang melukai hati seseorang. Jadi bersikaplah profesional. Berikan kritikan sebagaimana mestinya, bukan untuk melampiaskan kekesalan karena adanya masalah pribadi.
4. Face To Face Di ruang Tertutup, Bukan Di Ruang Publik
Etika mengkritik juga lebih baik disampaikan secara langsung dengan orang yang ingin dikritik di ruang yang lebih privasi atau face to face.
Jangan pernah mengkritik di ruang publik. Karena sama saja kamu sedang ingin mempermalukan dirinya atau ingin membuat dia mendapatkan citra yang buruk. Selain itu, kritikan seperti ini bisa saja menimbulkan rasa benci daripada keinginan untuk memperbaiki diri.
5. Tidak Menjadikan Kritikan atau Kesalahan Orang Lain Sebagai Bahan Gosip.
"Gua kemarin habis ngritik Si A soalnya dia kerjanya lelet banget ...."
Meski tidak mengkritik orang lain di ruang publik. Bukan berarti kamu bisa mengungkit atau menjadikannya sebagai gosip juga bahan pembicaraan di ruang publik. Sebab sama saja itu akan mempermalukan dirinya, bahkan itu terlihat tidak sopan dan tidak beretika.
Anggaplah kritikan maupun kesalahannya sebagai aib yang harus kamu jaga. Cukup berharap saja supaya kritikan yang kamu berikan bisa membangun dan merubahnya menjadi lebih baik, juga tidak mengulangi kesalahan yang sama.