9 Alasan Perceraian Setelah 10 Tahun Pernikahan, Jadi Ingat Desta dan Rizki ya?
- shutterstock
Olret – Perceraian setelah 10 tahun menikah bisa jadi menantang. Tidak diragukan lagi bahwa ini menandai akhir bukan hanya dari sebuah hubungan, tetapi juga dari kehidupan bersama, yang dijalani dan disayangi.
Ada beberapa alasan mengapa pasangan berpisah setelah menghabiskan waktu yang lama bersama. Pernikahan setelah satu dekade seringkali merupakan tanda komitmen dan pengabdian.
Namun, banyak pasangan mempertanyakan umur panjang pernikahan mereka karena masalah tertentu. Meski tidak ada yang bisa meramalkan masa depan, ada berbagai alasan yang bisa meningkatkan kemungkinan perceraian.
Artikel ini mencantumkan 9 alasan mengapa pernikahan berakhir setelah 10 tahun bersatu. Dengan mengenali tanda-tanda ini, kamu dapat menilai hubungan dan mengurangi potensi elemen beracun yang dapat merusak pernikahan.
1. Kehilangan Kasih Sayang
Beberapa pasangan bertahan hidup dengan tenang, merawat keluarga mereka, membesarkan anak-anak mereka, dan berbagi tanggung jawab, namun mereka mungkin berhenti mencintai.
Saat mereka secara bertahap menjauhkan diri dari waktu ke waktu, hal ini terjadi. Mereka mungkin telah kehilangan cinta satu sama lain sebagai akibat dari tekanan pekerjaan dan tantangan hidup mereka.
Banyak pasangan menghabiskan waktu bertahun-tahun mencoba mengabaikan kebenaran sebelum akhirnya menyadari dan menerimanya. Akibatnya, mereka mungkin ingin bercerai setelah 10-20 tahun menikah demi mengejar kebahagiaan pribadi mereka.
2. Perselingkuhan
Salah satu pasangan mungkin mencari hubungan lain untuk menghidupkan kembali kesenangan fisik. Ini biasanya berakhir dengan emosi pengkhianatan, penderitaan, dan kemarahan atas nama pasangan yang ditipu.
Juga, jenis perselingkuhan ini dapat membuat pasangan lain meragukan nilai mereka sendiri, menciptakan masalah kurangnya harga diri dan kecurigaan.
3. Menginginkan Kemandirian
Mereka yang telah terbiasa dengan pernikahan mereka mungkin menyadari bahwa mereka membutuhkan lebih banyak kendali atas hidup mereka. Hal ini mungkin terlihat sebagai keinginan untuk lebih mandiri di banyak bagian kehidupan mereka, seperti pekerjaan, perjalanan, hobi, atau aktivitas rekreasi.
Hasrat akan kebebasan mungkin menjadi pendorong di balik pilihan sulit pasangan untuk bercerai setelah 20 tahun menikah.
4. Ketidaksepakatan
Sangat penting untuk menyadari bahwa konflik dalam hubungan apa pun dapat tumbuh dari waktu ke waktu dan menciptakan tekanan yang cukup untuk membuat serikat pekerja gagal. Mungkin juga salah satu atau kedua orang baru saja melampaui hubungan dan siap untuk sesuatu yang baru.
Krisis kehidupan yang tidak terduga, seperti masalah kesehatan atau kematian orang yang dicintai, mungkin menjadi alasan untuk mengajukan perpisahan dalam beberapa situasi.
5. Kurangnya Keintiman Fisik
Setelah 10 tahun menikah, pasangan menjadi terbiasa dengan rutinitas mereka, yang seringkali kekurangan sentuhan fisik atau keintiman. Kurangnya kasih sayang fisik dapat mengakibatkan emosi kesepian dan perpisahan.
Pasangan yang kurang keintiman mungkin merasa kecewa dan sedih. Hal ini dapat mengakibatkan kegagalan untuk bersatu kembali dan mendapatkan kembali kepercayaan, yang dapat menyebabkan hubungan putus.
6. Dukungan Emosional Hilang
Dukungan emosional adalah aspek penting dari setiap hubungan yang sehat. Ini melibatkan mengungkapkan perhatian, perhatian, dan empati terhadap pasangan Anda dan tersedia bagi mereka selama mereka membutuhkan.
Ketika pasangan lalai untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka, hubungan itu mungkin menderita. Perasaan kesepian atau kekesalan mungkin mulai berkembang tanpa adanya diskusi yang berarti, yang mengarah pada ketidakpercayaan dan kemunduran hubungan.
7. Manjakan Karirnya Masing-Masing
Ketika pasangan menikmati karir masing-masing, hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam hubungan. Salah satu pasangan mungkin sering bepergian dan tidak punya waktu untuk memelihara hubungan mereka dengan yang lain.
Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya keintiman dan kasih sayang, yang pada akhirnya dapat menjadi penyebab perceraian. Selain itu, berpisah dan memiliki kehidupan mandiri dapat berarti bahwa pasangan mungkin memiliki lebih sedikit minat yang sama untuk mempertahankan hubungan yang kuat.
8. Perilaku Kasar
Serangan fisik, emosional, seksual, atau mental adalah contoh perilaku kasar. Jenis perilaku ini sangat berbahaya bagi pernikahan dan dapat membahayakan keselamatan salah satu atau kedua belah pihak.
Perkawinan yang memiliki sejarah kekerasan dalam rumah tangga harus diakhiri karena tidak sehat dan dapat menimbulkan lebih banyak masalah.
9. Tekanan Keuangan
Bagi pasangan yang telah menikah selama 10-20 tahun, masalah keuangan bisa menjadi akar penyebab kehancuran rumah tangga mereka. Setelah bertahun-tahun menikah, pasangan mungkin menyadari bahwa kemampuan pengeluaran mereka semakin ketat, dan mereka tidak mampu menangani keuangan mereka.
Ini dapat menyebabkan pertengkaran, komunikasi yang menurun, dan masalah lain yang dapat merusak pernikahan. Selain itu, salah satu pasangan mungkin tidak cukup siap untuk masa pensiun atau memiliki terlalu banyak hutang.
Kekhawatiran ini dapat menyebabkan masalah komunikasi dan gangguan mental, sehingga lebih sulit untuk menyelesaikan masalah dalam pernikahan.