6 Fakta Bahwa Pria Bisa Menjadi Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga
- shutterstock
Olret – Pelecehan verbal dan emosional terhadap pria merupakan masalah yang mengkhawatirkan yang sering diabaikan. Penting untuk mengidentifikasi tanda-tanda istri yang melakukan kekerasan, yang dapat berupa perilaku mengintimidasi, mengabaikan, berteriak, dan cenderung mengontrol.
Jika kamu yakin bahwa kamu adalah korban dari bentuk pelecehan ini dan tidak dapat meninggalkan situasi saat ini, ingatlah bahwa selalu ada jalan keluar. Mencari bimbingan dari konselor profesional, menghadiri sesi terapi, dan membuat jurnal pribadi dapat membantu kamu mengatasi hambatan ini dan bergerak menuju masa depan yang lebih cerah.
Sebelumnya, kita sudah membahas 9 Tanda Bahwa Istrimu Memiliki Prilaku yang Kasar, Cerai atau Bimbing Dulu?. Kamu bisa membaca artikelnya disini. Olret akan melanjutkan pembahasannya dengan judul artikel 6 Fakta Bahwa Pria Bisa Menjadi Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga
1. Gaslighting
Gaslighting seringkali dapat menyusup ke dalam suatu hubungan tanpa disadari, membuat korbannya bingung dan tidak yakin tentang peran mereka dalam serikat pekerja.
Jika istri kamu terus-menerus mengabaikan kekhawatiran kamu dan membuat kamu merasa bertanggung jawab atas setiap masalah yang berkembang, dia mungkin menyulut perasaan kamu dan mengabaikanmu.
Kamu dapat mencegah gaslighting dengan menyadari tanda-tanda peringatannya dan mengambil tindakan yang tepat. Jika kamu mendapati dirimu meminta maaf atas kesalahan yang tidak kamu lakukan atau menerima tanggung jawab atas kecelakaan yang bahkan tidak kamu alami, inilah saatnya untuk memikirkan kembali dinamika hubungan.
2. Intimidasi
Kesehatan mental kamu mungkin sangat dipengaruhi oleh pilihan kata-kata pasangan. Sangat penting untuk memahami tanda-tanda peringatan dari istri yang melakukan kekerasan, yang mencakup frasa seperti "Saya akan meninggalkan kamu jika kamu tidak melakukan apa yang saya katakan" atau "Kami akan mengakhiri pernikahan ini jika kamu tidak menyetujuinya."
Taktik mengintimidasi seperti ini dapat mengikis kestabilan emosi dan membuat kmau merasa tidak berdaya dan sendirian.
Jika kamu mengalami pelecehan semacam ini dalam hubungan, dapatkan dukungan dan ambil langkah untuk melindungi dirimu sendiri. Kamu layak diperlakukan dengan baik dan hormat, tidak takut atau takut untuk patuh.
3. Terlalu Posesif
Menjadi posesif dan cemburu tidaklah manis atau diinginkan, terutama ketik kamu telah membuat komitmen untuk menikah. Kepercayaan harus menjadi aspek penting dari setiap hubungan yang sehat.
Kamu adalah orang dewasa yang harus memiliki kebebasan untuk bersosialisasi dengan orang lain, yang sangat normal dan diperlukan untuk pertumbuhan pribadi.
Kesehatan mental kamu mungkin terganggu jika istri sering menuduh kamu tidak setia atau tidak setuju dengan waktu yang kamu habiskan bersama orang lain (meskipun sebenarnya kamu tidak selingkuh).
4. Tuntutan yang Tidak Realistis
Sebagai individu, kita menahan diri dan orang-orang yang dekat dengan kita pada standar tertentu. Dalam suatu hubungan, kami memiliki harapan dari orang penting kami. Tapi apa yang terjadi ketika harapan tersebut mencapai ketinggian yang tidak realistis? Misalnya, jika istri kamu bersikeras ingin memiliki mobil mewah, padahal kamu hanya mampu membeli hatchback yang sederhana.
Meskipun tuntutan ini mungkin pada awalnya tampak tidak bersalah, namun pada akhirnya dapat berdampak buruk pada keuangan dan menyebabkan banyak stres dan tekanan pada keluarga.
5. Meremehkan
Bayangkan menjalin hubungan dengan pasangan yang secara konsisten menggunakan bahasa tubuh negatif dan meremehkan dengan mengabaikan pikiran dan pendapat kamu di depan umum.
Saat kamu terbuka dan berbagi kerentanan dengan istri, dia menjawab dengan tatapan mata, desahan, dan kalimat, "Ini konyol." Perilaku seperti ini adalah perilaku istri yang kasar secara emosional dan verbal dan tidak dapat diterima dalam hubungan apa pun.
6. Kritik Terus-Menerus
Bahkan setelah menginvestasikan hati dan jiwa kamu ke dalam hubungan tersebut, apakah kamu sering bertanya-tanya apakah kamu cukup baik?
Jika kmau menjawab ya, ada kemungkinan bahwa setiap pilihan yang kamu buat diperiksa dan dikritik dengan cermat. Katakanlah ini hari jadi kamu dan kamu memastikan untuk menyisihkan waktu dari jadwal sibuk untuk mengadakan pertemuan kejutan dengan teman-teman terdekat, bahkan dengan peluncuran produk penting di cakrawala di tempat kerja. Terlepas dari upaya tersebut, dia berkomentar, "Saya kira itu bagus, tetapi akan lebih baik jika ..." atau "Saya yakin kamu selalu menemukan cara untuk merusak sesuatu untuk saya."
Sangat penting untuk mengambil tindakan segera setelah kamu yakin telah melihat tanda-tanda istri yang kasar ini. Dekati situasi dengan kebijaksanaan dan pertimbangan, komunikasikan kekhawatiran kamu dengan empati dan cari dukungan dari para ahli jika perlu.