Ngakunya Cinta dan Sayang, Tapi Sampai Sekarang Gak Ada Kepastian
Olret – Di masa muda banyak dari kita yang selalu mengaku mencintai seseorang dengan sangat tulus. Bahkan kadang kita malah menjadi seorang budak cinta sejati.
Memang kadang kita tak menyadarinya, apalagi sudah mempunyai pasangan dengan cara pacaran. Semuanya serasa miliki berdua dan yang lain hanya mengontrak saja.
Sebenarnya ada pilihan lain untuk merayakan cinta yaitu dengan cara menikah. Hanya saja banyak yang belum siap dengan berbagai alasan. Mulai dari masalah finansial sampai ingin menjalin cinta dengan cara yang belum serius.
Itu semua kembali lagi ke diri kita masing-masing. Mau menghabiskan masa muda dengan cara menjalin kasih atau menghabiskan masa muda dengan kegiatan yang bermanfaat dan menuntut ilmu demi masa depan yang lebih baik.
Mungkin Memang Dia Benar Cinta dan Sayang Sam Kamu, Hanya Saja Belum Berani Membuktikan Dengan Menikah.
Bila dilihat dari sikap dan perhatian yang diberikan kepadamu, mungkin dia memang sangat menyayangimu hanya saja belum yakin untuk menikah denganmu. Dia hanya mencintaimu dan tak berniat menikahimu, itu juga bisa jadi.
Semuanya bisa terjadi sebelum kalian menikah dengan cara yang sah secara agama maupun negara.
Tapi kamu juga harus tahu dan sadar, bahwa cinta yang dijalani tanpa ada kepastian dan ikatan, bisa juga akan berakhir dengan tanpa ikatan juga. Bukankah itu risikonya bila menjalin cinta tanpa akad. Patah hati dan di tinggal menikah bisa jadi pilihan terbaik kelak karena memang kalian tidak di jodoh.
Padahal Allah Sudah Berjanji Bagi Orang yang Akan Menikah Akan di Cukupkan Rezzkinya, Hanya Kita Kadang Tidak Percaya Karena Keimanan Kita Masih Tipis.
Sudah banyak di jelaskan dalam tulisan-tulisan dari bapermulu.com bahwa menikah akan mencukupkan rezekinya dan tidak akan membuat miskin. Namun masih banyak saja yang menghitung dengan logika, dengan gaji sebesar ini dan saya hidup sendiri masih pas-pasan dan kadang masih kurang. Bagaimana jika saya kelak menikah dan mempunyai anak, apakah akan cukup?
Itulah jika kita sering selalu bermain dengan logika, hingga lupa kadang rahmat Allah itu tak bisa dihitung dan diperhitungkan dengan logika. Mungkin saja kita masih kurang bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan sehingga merasa selalu kurang.