Jika Ucapanmu Berakhir Hanya Untuk Menyakiti, Maka Diam Lebh Baik
Kita tidak benar benar tahu soal salah dan benar, ada yang menurut kita benar, ternyata di mata orang lain salah. Begitu pun sebaliknya. Sehingga bukan bagian kita untuk menghakimi seseorang, sesalah apa pun orang itu.
Cukup ingatkan, nasihati dengan cara yang baik, yaitu dengan diam diam dan dengan kata kata yang baik, juga tidak menyinggung. Dan diam memang lebih baik, saat kita tak benar benar tahu apa yang terjadi ataupun perbuatan seseorang.
Percaya saja, semuanya pasti ada balasannya. Yang baik akan dapat baik, begitu pun sebaliknya.
Kadang Posisikan Diri Kita Menjadi Yang Diomongkan, Di Bully, Atau Di Sakiti Dengan Ucapan. Sakit Bukan? Jadi Mending Diam Aja
Jangan menunggu Allah SWT menegur kita dengan membalikkan keadaan kita menjadi orang yang awalnya suka membully, menghina dan menyinyir orang lain, menjadi orang yang dihina dan dibully.
Karena pasti kita akan merasa begitu menyesal hingga belum tentu kuat menahannya. Lebih baik, belajar dan posisikan diri, seperti orang yang kita bicarakan.
Bagaimana nasib kita, jika kita jadi dua. Apakah kita mampu atau menyerah akhirnya? Sehingga hasrat untuk berkata buruk dan menyakiti seseorang menjadi redam, karena kita tahu dan bisa merasakan sakitnya, bagaimana jika dijadikan objek omongan buruk.