Jangan Mencari yang Sempurna, Tapi yang Menerimamu Dengan Tulus

Keinginan Dekat Dengan Pasangan
Sumber :
  • TVING

Sometimes, it’s hard to be your husband, My wifey. Saat aku harus menekan egoku dalam-dalam untuk menjaga perasaan kamu. Saat aku harus mengunci mulutku rapat-rapat agar tidak mengeluarkan kata-kata yang menyinggung saat kamu sedang labil-labilnya. Saat aku harus membuka telingaku lebar-lebar untuk mendengar ceritamu yang kadang nggak penting, padahal kondisiku masih letih setelah seharian bekerja.

Saat aku bersusah payah untuk tetap memberikan yang terbaik yang aku bisa, walaupun terkadang aku merasa belum mendapatkan yang terbaik dari kamu. Saat aku ingin marah dan kesal atas beberapa sikapmu yang kurang berkenan, lantas aku enggan saat menyadari urusannya akan lebih rumit jika aku marah saat ini, dan masalahnya akan selesai dengan lebih baik saat kita saling bicara, dan itu nanti saat emosi kita sudah sama-sama reda. [Kutipan Buku Genap3]

Aku Ingin Lari Dari Kamu, Dari Kondisi yang Sedang Kita Alami. Untuk Menenangkan Diri, Untuk Mengumpulkan Kekuatan.

Perbuatan Yang Membuat Pasangan Serasa Tak Dihargai

Photo :
  • freepik.com
Ada saat dimana kita ingin lari dari apa yang tengah kita hadapi. Ada yang ingin terus-menerus berlari karena memang tak berani untuk menghadapi. Entah sampai kapan. Padahal, masalahnya tidak selesai dengan pelarian. Pada akhirnya masalahnya akan selesai saat dihadapi.
 
Tapi ada juga orang yang lari untuk sesaat, bukan untuk menghindar tapi untuk mencari kekuatan. Untuk memulihkan diri. Untuk kemudian, dengan gagah berani, dia akan menyelesaikan masalahnya sampai tuntas. Seperti yang sedang aku lakukan saat ini. Aku butuh waktu. Semoga kamu mengerti. [Kutipan Buku Genap3]

Cinta Mempunyai Jalan Tengah, Tak Harus Sejalan Terus. Yang Harus Adalah Saling Menerima dan Memahami.

Menggenap berarti memperluas ruang penerimaan kita. Biarkan apa-apa yang belum sesuai dengan standar itu menghuni ruang penerimaan, untuk kemudian perlahan demi perlahan, ruang penerimaan itu akan mengkondisikannya untuk terus memperbaiki diri dengan sukarela.
 
Bukan dengan keterpaksaan yang menimbulkan tekanan. Bahkan jikapun pada akhirnya dia tak bisa berubah, tetap di bawah standar yang kita harapkan, setidaknya ruang penerimaan selalu menawarkan kebahagiaan tersendiri. Kebahagiaan yang tersembunyi pada dua kata; apa adanya. [Kutipan Buku Genap]