3 Penyebab Anak Sulit Diatur Berdasarkan Penuturan Psikolog, Sudah Tahu?
- https://www.pexels.com/@ShvetsA
Orlet - Siapa yang tidak ingin memiliki anak penurut dan tidak membangkang? Pasti semua orang tua ingin anaknya mempunyai akhlak yang terpuji.
Besar harapan kedua orang tua merawat anak sejak masih bayi hingga dewasa agar menjadi manusia yang bermanfaat, tidak merugikan orang lain. Namun, faktor lingkungan serta pola asuh yang keliru kerap menjadikan anak tumbuh sebagai pribadi yang berkelakuan kelewat batas.
Selain kedua hal tersebut, ada tiga faktor lain yang menyebabkan anak berubah sifat dari yang tadinya luar biasa baik akhirnya menjadi sangat nakal.
Mengutip dari akun instagram @ustadzceramah yang membagikan cuplikan video seorang psikolog bernama Ibu Elly Risman, inilah ketiga faktor tersebut.
1. Perzinahan Orang Tua
Zina disini berarti perselingkuhan yang dilakukan orang tua baik keduanya maupun salah satunya yang diketahui anak sampai tahap hubungan badan terlarang baik secara agama maupun hukum.
Tanggung jawab kedua orang tua terhadap anak bukan hanya soal berusaha memberikan kecukupan materi untuk biaya pendidikan, makan sehari-hari dan lain sebagainya melainkan mendidik anak agar bermoral juga kewajiban orang tua.
Memberikan contoh baik dalam perbuatan, tingkah laku, bicara sopan, sifat dan sikap, perlu ditanamkan sejak anak masih berusia dini. Sebab mereka bagaikan kertas putih kosong tanpa coretan dan masih suci.
Apabila anak sering menyaksikan dan mengetahui dosa orang tua termasuk berselingkuh, sering berganti-ganti pasangan, lama kelamaan pasti berpengaruh terhadap mental sang anak.
Keluarga yang tidak harmonis, pertengkaran, perlakuan kasar seorang ayah kepada istrinya atau sebaliknya yang dilihat sang buah hati akan sangat menyakitinya secara batin. Itulah sebabnya mengapa banyak anak bermasalah berasal dari keluarga broken home meskipun tidak semuanya.
Mereka cenderung kekurangan kasih sayang sehingga mencari dari luar yang bisa saja membuat mereka terjebak pada pergaulan bebas.
2. Sumber Rezeki Tidak Halal
Segala perkara yang diharamkan dalam agama baik itu berupa perbuatan dosa, cara mencari rezeki yang banyak merugikan orang lain seperti hasil mencuri, merambok, membegal, judi, korupsi dan lain-lain jika dinafkahkan kepada keluarga termasuk anak untuk membiayai seluruh kebutuhan sandang, pangan, papan berpotensi menggelapkan hati.
Anak yang hatinya gelap, suram akan berdampak pada akhlaknya yaitu menjadi anak yang gemar melakukan perbuatan buruk. Selain itu, memakan dari hasil rezeki haram mendatangkan murka Allah SWT membuat doa ditolak juga malas ibadah.
3. Kurangnya Pendekatan Agama
Diajarkan untuk paham dan menjalankan aturan agama adalah pondasi kuat agar anak tumbuh menjadi manusia berakhlak mulia. Kurangnya pengetahuan sejak kecil tentang hal baik dan buruk, akan membuat anak menganggap perilakunya normal saja meski sebenarnya hal tersebut bertentangan dengan norma agama, hukum dan masyarakat.
Pentingnya pendidikan agama sejak kecil, diberikan contoh nyata melalui orang-orang terdekat terutama orang tua sebagai madrasah pertama bagi anak diharapkan dapat menumbuhkan generasi yang beriman, bertaqwa dan jauh dari perbuatan tercela.
Demikianlah tiga faktor penyebab anak menjadi bertingkah diluar batas dari kacamata psikolog berpengalaman yang selama lebih dari 40 tahun membuka praktik.
Sebelum kita menyalahkan anak-anak tersebut ada baiknya mencoba mencari tahu keadaan yang sedang mereka hadapi dan menolong sebelum terlambat. Semoga anak temurun kita dijauhkan dari hal-hal buruk.