Jangan Bodoh Mencari Jodoh Agar Kamu Tidak Menyesal Seumur Hidupmu

Cara Menghadapi Pasangan yang Kurang Peka
Sumber :
  • tvN

OlretJodoh memang ada di tangan Tuhan, namun salah jika kamu memilih bersikap pasrah terhadap takdir jodoh seperti apa yang ditentukan Tuhan, karena kamu bisa menentukan jodoh kamu sendiri seperti keinginanmu.

Jangan lupa bahwa Tuhan mampu melakukan apa saja bahkan mengubah takdir termasuk soal urusan jodoh. Jika kamu ingin mendapatkan jodoh yang lebih baik maka perbaiki dirimu terlebih dahulu.

Jangan Bodoh Mencari Jodoh Agar Kamu Tidak Di bodohi Perasaanmu Sendiri.

Mencari jodoh atau mencari seseorang untuk kamu ajak menikah sebaiknya perasaan cinta tidak menjadi satu-satunya pertimbanganmu. Carilah seseorang yang tidak hanya membuatmu bisa selalu membuatmu jatuh cintai ketika bersama.

Carilah yang bisa mengubah hidupmu menjadi lebih baik, yang bisa mengubah hidupmu dan memudahkan hidupmu lebih baik. Jangan sampai perasaanmu menyebabkan dirimu memilih hidup menjadi lebih buruk dari yang sekarang ini.

Takdir Dan Nasib Itu Bisa Di rubah Maka Perbaiki Dirimu Agar Mendapatkan Pasangan Yang Sama Seperti kamu Atau Di Atasmu

Karena orang yang cerdas atau lebih pintar darimu tidak akan jatuh cinta pada sembarangan orang maka kamu harus memperbaiki dirimu sendiri terlebih dahulu agar tampak menarik atau memiliki sesuatu yang sangat sayang untuk dilewatkan.

Menikah dengan orang yang lebih cerdas darimu atau menikah dengan orang yang di bawahmu pasti kamu akan merasakan nasib yang berbeda.

Tidak Ada Yang Tidak Mungkin, Ketika Kita Mengharapkan Jodoh Dengan “Level” Yang Jauh Lebih Baik Dari Kita

Tidak ada yang tidak mungkin bagimu untuk mendapatkan seorang pendamping yang juh di atas dirimu, kuncinya adalah kamu memperbaiki dirimu sendiri. Orang yang cerdas meskipun dia tampan atau cantik pasti tidak akan melewatkanmu meski kamu tidak memiliki fisik atau materi yang sama seperti mereka.

Cari Jodoh Jangan Melihat Apa Yang Tampak Pada Fisiknya Saja Tapi Lihatlah Potensi Yang Dimilikinya

Jangan terpaku pada fisik dan materi saja, karena ketika menikah kamu tidak hanya memikirkan hidupmu sendiri tapi juga anak-anakmu kelak. Maka carilah pendamping yang bisa mendukungmu atau membantumu untuk mengubah kehidupanmu menjadi lebih baik.

Ingat fisik dan materi yang dimilikinya sekarang bisa saja hilang atau berubah entah karena memang diambil Tuhan atau karena memang diambil orang tuanya (harta warisan) tapi jika dia sosok yang berpotensi bisa mengusahakan segalanya itu tidak aka pernah hilang darinya.

Jodoh Itu Tidak Ditunggu, Tetapi Kamulah Yang Harus Menjemput Jodoh Maka Mulai Sekarang Tetapkan Seperti Apa Jodoh Dambaanmu

Tentukan jodoh seperti apa yang kamu inginkan, lalu perbaiki dirimu sendiri kemudian jemputlah. Pantaskan dirimu seperti jodoh yang kamu inginkan maka kamu pasti mendapatkannya. Ingat orang baik hanya untuk orang baik dan jika kamu bukan orang yang baik maka kamu akan dipertemukan dengan orang yang bisa memperbaikimu.

Ingat Kamu Bisa Saja Menyesal Pada Pilihanmu Sendiri Jika Tidak Cukup Pintar Memilih Pasangan Hidupmu

Kamu sendiri bisa menyesal dengan pilihanmu sendiri jika kamu tidak cukup pintar untuk memilih pendamping hidupmu. Jangan tertipu oleh perasaan sampai-sampai kamu tak dapat melihat pribadi seseorang yang ingin kamu jadikan pendamping.

Ingat perasaan cinta yang menggebu-gebu mampu menutup logikamu untuk berfikir sehat, mampu membuatmu memaafkan semua keburukannya, mampu membuatmu mengatakan tidak apa-apa dan tidak masalah sekalipun itu bermasalah, maka cukup pintarlah mencari pasangan hidup.

Jangan sampai kelak kamu bersamanya bukan karena alasan cinta melainkan karena alasan terlanjur menikah atau demi anak-anak

OlretJodoh memang ada di tangan Tuhan, namun salah jika kamu memilih bersikap pasrah terhadap takdir jodoh seperti apa yang ditentukan Tuhan, karena kamu bisa menentukan jodoh kamu sendiri seperti keinginanmu.

Jangan lupa bahwa Tuhan mampu melakukan apa saja bahkan mengubah takdir termasuk soal urusan jodoh. Jika kamu ingin mendapatkan jodoh yang lebih baik maka perbaiki dirimu terlebih dahulu.

Jangan Bodoh Mencari Jodoh Agar Kamu Tidak Di bodohi Perasaanmu Sendiri.

Mencari jodoh atau mencari seseorang untuk kamu ajak menikah sebaiknya perasaan cinta tidak menjadi satu-satunya pertimbanganmu. Carilah seseorang yang tidak hanya membuatmu bisa selalu membuatmu jatuh cintai ketika bersama.

Carilah yang bisa mengubah hidupmu menjadi lebih baik, yang bisa mengubah hidupmu dan memudahkan hidupmu lebih baik. Jangan sampai perasaanmu menyebabkan dirimu memilih hidup menjadi lebih buruk dari yang sekarang ini.

Takdir Dan Nasib Itu Bisa Di rubah Maka Perbaiki Dirimu Agar Mendapatkan Pasangan Yang Sama Seperti kamu Atau Di Atasmu

Karena orang yang cerdas atau lebih pintar darimu tidak akan jatuh cinta pada sembarangan orang maka kamu harus memperbaiki dirimu sendiri terlebih dahulu agar tampak menarik atau memiliki sesuatu yang sangat sayang untuk dilewatkan.

Menikah dengan orang yang lebih cerdas darimu atau menikah dengan orang yang di bawahmu pasti kamu akan merasakan nasib yang berbeda.

Tidak Ada Yang Tidak Mungkin, Ketika Kita Mengharapkan Jodoh Dengan “Level” Yang Jauh Lebih Baik Dari Kita

Tidak ada yang tidak mungkin bagimu untuk mendapatkan seorang pendamping yang juh di atas dirimu, kuncinya adalah kamu memperbaiki dirimu sendiri. Orang yang cerdas meskipun dia tampan atau cantik pasti tidak akan melewatkanmu meski kamu tidak memiliki fisik atau materi yang sama seperti mereka.

Cari Jodoh Jangan Melihat Apa Yang Tampak Pada Fisiknya Saja Tapi Lihatlah Potensi Yang Dimilikinya

Jangan terpaku pada fisik dan materi saja, karena ketika menikah kamu tidak hanya memikirkan hidupmu sendiri tapi juga anak-anakmu kelak. Maka carilah pendamping yang bisa mendukungmu atau membantumu untuk mengubah kehidupanmu menjadi lebih baik.

Ingat fisik dan materi yang dimilikinya sekarang bisa saja hilang atau berubah entah karena memang diambil Tuhan atau karena memang diambil orang tuanya (harta warisan) tapi jika dia sosok yang berpotensi bisa mengusahakan segalanya itu tidak aka pernah hilang darinya.

Jodoh Itu Tidak Ditunggu, Tetapi Kamulah Yang Harus Menjemput Jodoh Maka Mulai Sekarang Tetapkan Seperti Apa Jodoh Dambaanmu

Tentukan jodoh seperti apa yang kamu inginkan, lalu perbaiki dirimu sendiri kemudian jemputlah. Pantaskan dirimu seperti jodoh yang kamu inginkan maka kamu pasti mendapatkannya. Ingat orang baik hanya untuk orang baik dan jika kamu bukan orang yang baik maka kamu akan dipertemukan dengan orang yang bisa memperbaikimu.

Ingat Kamu Bisa Saja Menyesal Pada Pilihanmu Sendiri Jika Tidak Cukup Pintar Memilih Pasangan Hidupmu

Kamu sendiri bisa menyesal dengan pilihanmu sendiri jika kamu tidak cukup pintar untuk memilih pendamping hidupmu. Jangan tertipu oleh perasaan sampai-sampai kamu tak dapat melihat pribadi seseorang yang ingin kamu jadikan pendamping.

Ingat perasaan cinta yang menggebu-gebu mampu menutup logikamu untuk berfikir sehat, mampu membuatmu memaafkan semua keburukannya, mampu membuatmu mengatakan tidak apa-apa dan tidak masalah sekalipun itu bermasalah, maka cukup pintarlah mencari pasangan hidup.

Jangan sampai kelak kamu bersamanya bukan karena alasan cinta melainkan karena alasan terlanjur menikah atau demi anak-anak

Aku Hanya Mempertaruhkan yang Membuatku Nyaman, Selain Itu Tak Peduli

Aku pernah berjuang mati-matian demi membuktikan cintaku padannya. Dia orang yang pernah kuperjuangkan mati-matian memang berhasil kuraih. Kamu pun menajalani hari-hari yang sangat bahagia, bertemu setiap waktu tertentu dan selalu mencurahkan semua isi hati masing-masing.

Bahagai rasanya jika selalu bersama, hingga akhirnya kata yang tidak di inginkan keluar dari mulut manisnya. Biasanya kata-kata dari dia selalu membuat hati tenang, adem bahkan selalu ku tunggu-tunggu. Namun kali ini justru kebalikannya, " Sayang, cukup sampai disini ya, aku tak ingin melanjutkan hubungan kita lagi"

Meski Bukan Musim Hujan, Nyatanya Badanku Langsung Menggigil, Kakiku yang Kokoh Langsung Jatuh Begitu Saja.

Aku masih belum percaya dengan kata-kata yang keluar dari mulutmu. Aku memastikan lagi, apa benar itu yang kamu inginkan? Nyatanya pendirianmu tetap sama, ingin berpisah denganku, kamu tak peduli lagi dengan perasaanku. Berapa banyak luka yang harus kusembuhkan dan berapa banyak keyakinan yang harus kukumpulkan untuk menerima kenyataan ini.

Kamu pergi begitu saja, aku masih lunglai dengan keadaanku. Tak sadar, aku pun langsung terjatuh, berlutut dan tak terasa menetaskan air mata. Sedangkan kamu, melangkah selangka demi selangkah hingga menjauh, lalu hilang begitu saja.

Selepas Itu, Tak Ada Kabar Darimu Lagi, Rasanya Untuk Menghubungi Duluan Seolah Aku Tak Tahu Diri.

Selepas kepergianmu dengan bahagia, aku masih berkutat dengan kenang-kenangan yang pernah terukir dengan apik. Sesekali kulihat photo-photo kita berdua, semuanya menimbulkan kenangan yang tidak ku inginkan. Namun, apalah daya untuk menerima semua kenyataan tak semudah membalikkan telapak tangan.

Kadang ada rasa ingin menghubungi duluan, tidak menjadi hanya stalking media sosialmu. Namun, niat itu selalu kuurungkan karena aku tak mau menunjukkan ketidakberdayaanku menghadapi semua ini. Karena aku yakin, suatu saat ini semua akan berakhir dan aku juga menemukan kebahagiaan lainnya.

Kali Ini, Ak Hanya Mempertaruhkan yang Membuatku Nyaman, Selain Itu Aku Tak Peduli.

Waktu berlalu, sebulan dua bulan hingga setahun. Tak ada lagi namamu yang kuingat, semua kenangan tentangmu telah bisa kuterima sebagai takdir yang harus kulewati. Mungkin dengan berpisah dneganmu adalah cara Tuhan memberikanku kesempatan untuk memperbaiki diri.

Sehingga pada akhirnya justru aku sangat bersyukur karena sudah dipisahkan darimu. Kini aku sudah mendapatkan kekasih hatiku yang membuatku nyaman. Sedangkan kamu, karma mendekatimu, kamu yang mencamppakkan kini ditelantarkan.