Pengkhianatan Itu Bisa Dimaafkan, Tapi Tak Ada Lagi Kesempatan Kedua
- unsplash.com
Olret – "Hatiku sudah mengeras akan cintamu, cintaku tak lagi bersemi saat melihatmu, dan hatiku tak lagi nyaman apalagi percaya kepadamu"
Ada banyak hal yang membuat hubungan terasa mengecewakan, tapi masih bisa diperbaiki bersama dengan saling terbuka dan menjalin komunikasi yang baik. Namun saat pengkhianatan terjadi, saat ternyata ada yang menusuk hati secara diam diam dan perlahan, saat kamu membawa orang lain masuk dan merusak ikatan suci.
Maka maaf saja, kamu bisa aku maafkan, tapi hati ini tak bisa lagi tersembuhkan. Dan kepercayaan itu otomatis hilang. Aku bukan hanya kecewa biasa seperti yang sudah sudah kita lewati, tapi aku terluka begitu dalam dan tak menemukan cara menyembuhkannya.
Aku Sudah Setuju Dan Menerima Kurang Lebihmu dan Apa Adanya Dirimu. Tapi Aku Tidak Akan Pernah Siap Dengan Pengkhianatan Itu
Saat kita setuju untuk menjalin hubungan ini, saat ikatan kita terjalin dengan Syah. Aku sudah memutuskan bahwa aku menerima dirimu apa adanya, aku akan mengabdikan hidupku untuk melayani dan menerima baik kurang dan lebihmu.
Aku pun selalu berusaha untuk selalu ada dan menenangkan hatimu. Namun sama sekali tidak pernah terbayangkan olehku untuk menerima pengkhianatan yang kamu lakukan. Aku tidak siap dan tidak sanggup menanggungnya. Selama ini aku sudah berusaha menjadi terbaik untukmu. Sehingga saat kamu mengkhianatiku, maka hatiku benar benar hancur.
Jika Aku Menerima Kamu Kembali, Apakah Kamu Menjamin Tak Melakukan Pengkhianatan Yang Sama? Karena Bak Pencuri, Sekali Berhasil Maka Dia Akan Ketagihan Melakukannya Lagi Dengan Lebih Hati Hati
Sayangnya kamu salah menilaiku, mungkin kamu pikir akan luluh dan berdiam diri atau menerima kamu kembali setelah pengkhianatan yang kamu lakukan. Kamu lupa bahwa aku sudah lebih cukup belajar dari pengalaman.
Aku tahu bahwa orang yang tidak setia akan sulit untuk berubah. Saat kata maaf dan kembali itu terucap, maka bisa saja kamu melakukannya lagi. Kali ini dengan lebih hati hati agar tidak sampai diketahui.
Apalagi Seiring Dengan Terungkapnya Pengkhianatan Itu, Hatiku Mengeras. Cinta, Rasa Hormat dan Kepercayaan Itu Hilang Tak Tersisa
Apalagi yang bisa aku berikan, semuanya juga tak bisa lagi sama jika kita kembali bersama. Rasa cinta, hormat dan kepercayaan yang dulu selalu aku berikan kepadamu, kini sudah hilang tak bersisa.
Kamu sudah membuatku begitu hancur dengan pengkhianatanmu. Jadi untuk apa kamu mengajak bersama lagi. Bukankah jika kamu sudah berani mengkhianatiku, tandanya aku sudah tidak ada lagi di hatimu. Hatimu telah berubah, begitu pun hatiku.
Jadi Lebih Baik Sudahi Saja Ok, Aku Sudah Cukup Berat Berusaha Memaafkanmu Jadi Jangan Memintaku Menerima Kamu Kembali
Andaikan saja kesalahanmu bukan masalah pengkhianatan itu. Andaikan saja kesalahanmu bukan dengan tidak setia padaku. Aku pasti bisa memaafkanmu dengan lebih mudah dan menerima kamu kembali.
Karena rasa cinta dan sayang itu masih ada di hatiku. Karena aku sudah berjanji menerima dirimu apa adanya. Namun jujur saja, ini terasa begitu sulit. Bahkan untuk sekedar memaafkanmu, melupakan kamu yang menduakan cintaku dan membawa orang lain masuk dalam hidup kita berdua.
Jadi jangan minta kesempatan, jangan minta aku kembali. Aku tidak bisa, dan mungkin saja aku tidak siap dan tidak mau berhubungan lagi dengan orang yang tak bisa setia dan menghargai hubungan serta komitmen seperti kamu.