5 Alasan Menikah adalah Beban Hidup, Yakin Masih Mau?

Ilustrasi Menikah
Sumber :
  • https://www.pexels.com/@habib-hosseini

Orlet - Seperti apa pernikahan yang kamu impikan? Punya pasangan rupawan, menawan, mapan, rajin sembahyang, penyayang, setia dan sederet kesempurnaan lain pastinya.

Sah-sah saja membayangkan pernikahan yang penuh keindahan asal jangan pernah melupakan kenyataan. Ya, sejatinya tidak akan ada manusia yang sempurna adanya berusaha mendekati sempurna, sebab kesempurnaan hanyalah milik Tuhan.

Menikah adalah suatu kemuliaan. Tuhan menjanjikan pahala besar bagi mereka yang mengarungi bahtera rumah tangga sesuai dengan perintahNya.

Kendati demikian, ujian dalam menjalani biduk rumah tangga ternyata berbentuk dalam bermacam masalah yang bisa semakin menguatkan atau justru merobohkan janji yang telah terikat suci.

Nah, lima hal berikut ini adalah penyebab mengapa menikah bukannya membuat masalah hidup terasa mudah justru menjadikan hidup kalian semakin terbebani. Apa saja sih, simak selengkapnya di bawah ini.

1. Pasangan yang Terlalu Banyak Menuntut

Dituntut serba bisa, tidak pernah dibantu melakukan pekerjaan rumah dengan alasan suami tugasnya cukup mencari nafkah, tanpa mau tahu bahwa istri juga kerepotan mengurus rumah dan anak.

Tidak diperhatikan kebutuhan pribadinya namun harus selalu memperhatikan keluarga. Begitu pula dengan sikap istri durhaka, menuntut nafkah tidak wajar melebihi kemampuan suami demi menuruti gengsi dan lain sebagainya. Maka bersiaplah hidup bagaikan di neraka.

2. Lemah dalam Berkomitmen

Hidup satu atap dengan pasangan yang tidak dapat memegang ucapannya, menyeleweng dari komitmen bersama merupakan suatu keadaan yang menyakitkan.

Berkemauan keras memegang  komitmen dalam pernikahan sangat penting supaya tujuan kalian tercapai. Jika salah satu kehilangan hal tersebut dapat dipastikan rumah tangga hancur dan anak menjadi korban.

3. Berbeda Visi Misi

Dua insan berbeda gender, dibesarkan di lingkungan berbeda, tumbuh dengan pengalaman tak sama menjadi satu setelah ijab qobul terucap, sudah pasti akan menemui perbedaan karakter yang bertolak belakang sehingga bisa menyebabkan pertengkaran apabila tidak dibarengi kesadaran bahwa berbeda tak harus dipermasalahkan asalkan bisa saling memahami.

Pernikahan harus jelas visi misinya, diwujudkan bersama penuh keyakinan. Berapa banyak pasangan suami istri akhirnya harus menempuh jalur meja hijau karena merasa tak cocok, tak lagi sejalan.

4. Sulit Diajak Komunikasi

Sibuk dengan dunianya masing-masing, jarang berkomunikasi satu sama lain padahal yang menjadikan rasa cinta, sayang terhadap pasangan semakin terpupuk adalah obrolan-obrolan dari yang serius hingga bercanda.

Kalau semakin sulit diajak komunikasi, bagaimana mungkin perjalanan panjang melalui berbagai kondisi dalam pernikahan akan terasa menyenangkan?

5. Kerap Memperbesar Masalah Kecil

Sering tersinggung saat diajak bercanda, gampang marah saat menerima kritik, mudah cemburu buta, sulit menerima kekurangan pasangan padahal sudah pasti setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kerikil-kerikil kecil bisa menyebabkan tersandung, masalah-masalah kecil bisalah untuk dibicarakan secara halus tanpa harus bertengkar hebat. Asal jangan dibiarkan berlarut-larut, sebab percikan kecil pun dapat berubah menjadi kobaran api.

Tuhan menciptakan pasangan untuk kita supaya hati merasa tenteram menjalani kehidupan fana ini. Lantas, jika tak kau temui kenyamanan itu untuk apa bertahan dalam perih meski dengan dalih yang kalian lakukan demi seorang anak. Sungguh pengorbanan besar yang tidak semua orang mampu ikhlas menjalaninya.

Pernikahan itu sangat indah selagi didalamnya diwarnai sikap-sikap saling pengertian, saling memahami, saling perhatian, memegang teguh janji pada Yang Maha Kuasa. Namun, pernikahan bisa menjadi beban seumur hidup apabila jauh dari aturan dan ajaranNya.