5 Masalah yang Dianggap Sepele, Tapi Bisa Menghancurkan Hubungan
- freepik.com/author/yuliiaka
Olret – Saat menjalin hubungan, kamu mungkin menganggap beberapa kebiasaan, kecerobohan atau kekurangan yang kamu miliki sepele dan tidak terlalu penting. Namun, bisa jadi buat pasangan, masalah itu adalah masalah yang besar yang dapat membuat dia ragu untuk terus melanjutkan hubungan.
Oleh karena itu, mengenali apa yang disukai dan tidak disukai pasangan itu sangat penting. Karena jika sampai kamu melakukan kesalahan yang menurut kamu sepele, tapi di pandangan pasangan berbeda. Itu bisa jadi akan menghancurkan hubungan kalian.
Dan, inilah beberapa perkara atau masalah yang sering disepelekan, namun jika tidak segera diubah bisa menghancurkan hubungan.
1. Menghitung dan Mengingat Kekurangan atau Kesalahan Pasangan
Bagi kamu mengingat dan memperingatkan pasangan soal kesalahan di masa lalunya, mungkin berharap supaya dia tidak mengulangi kesalahan sama.
Namun, jika setiap kali ada pertengkaran atau perdebatan di antara kalian. Kamu selalu melebarkan masalah dengan mengungkit kesalahannya di masa lalu. Maka itu akan membuat pertengkaran semakin meruncing dan hubungan hambar untuk dijalani.
Akan lebih baik, jika memang kamu sungguh memberikan pasangan kesempatan memperbaiki diri dan memberinya maaf dengan ikhlas. Maka jangan ungkit kembali kesalahan masa lalu.
Biarlah yang lalu menjadi berlalu. Jangan memojokkan dengan kesalahan atau kekurangan yang dia miliki. Ingat! Masa depan kalian masih panjang, jika kamu ingin tetap bersamanya dan meneruskan hubungan.
2. Berbohong Dengan Alasan Untuk Kebaikan Bersama
“Satu kebohongan akan melahirkan kebohongan-kebohongan yang lain”
Ada beberapa orang yang menganggap sesekali berbohong pada pasangan dengan alasan untuk kebaikan bersama adalah hal yang dibenarkan. Namun, pada kenyataannya, kebohongan yang dilontarkan juga harus dilihat dari urgensi atau konteksnya.
Karena jika sampai pasangan tahu kamu membohongi dirinya, meski itu untuk alasan yang baik. Belum tentu pasangan akan menyukainya sikap itu.
Apalagi, jika kebohongan itu ternyata melahirkan kebohongan lainnya, yang akan membuat pasangan semakin kecewa saat dia tahu kebenarannya.
Jadi daripada berbohong, coba sampaikan kejujuran dengan kata-kata terbaik yang kamu punya. Setidaknya, pasangan akan mengerti jika kamu tidak ada maksud untuk menyakiti hatinya.
3. Menyalahkan Pasangan Saat Tertimpa Kesialan
“Tuh kan, gara-gara kamu telat, tiket nontonnya habis”
Bagi kamu menyalahkan pasangan saat kamu tertimpa kesialan atau hari yang buruk, mungkin menjadi masalah yang sepele. Padahal, buat pasangan itu bisa menjadi ungkapan yang menyakitkan hati. Sebab dia pun tidak pernah berharap kamu akan mendapatkan kesialan atau keburukan di saat kalian bersama.
Jadi, jangan menganggap pasangan yang bersedih karena ucapan menyalahkan kamu itu, mudah baper. Coba saja kamu yang berada di sisinya dan disalahkan atas perkara yang tidak dia harapkan.
Apalagi saat dia sudah mengusahakan yang terbaik supaya tidak ada kesalahan yang terjadi. Pasti rasanya seperti tidak dihargai dan sakit sekali.
4. Mengawasi Pasangan Secara Berlebihan
Takut kehilangan dan muncul perasaan cemburu adalah hal yang wajar. Apalagi ketika dia sedang berinteraksi dengan orang lain atau lawan jenis, meski hanya teman atau rekan kerja.
Namun, terlalu mengawasi pasangan, selalu berada di sampingnya, mudah marah saat dia tidak segera membalas pesan kamu, berpikiran yang tidak-tidak, akan membuat hubungan jadi tidak sehat.
Terkadang kamu hanya perlu yakin dan percaya pada pasangan. Lagi pula, jika dasarnya dia memang setia, maka tanpa di awasi pun dia akan tetap setia. Sebaliknya, jika dia bukan orang setia, walau kamu mengawasinya selama 24 jam sekali pun, pasti ada celah untuk dirinya bisa berselingkuh.
5. Kurang Mandiri dan Terlalu Sering Berharap Pada Pasangan
Bersikap manja dan kekanak-kanakan pada pasangan sendiri, memang hal yang wajar. Toh, dia kekasih atau pasangan, jadi normal saja jika kamu sering bermanja dan mencari perhatian darinya.
Namun, jangan sampai sikap manja dan kekanak-kanakan itu diimbangi dengan sifat kurang mandiri juga terlalu berharap pada pasangan secara berlebihan.
Kamu terlalu mengandalkan pasangan, merasa dia akan baik-baik saja saat kamu meminta sesuatu, dan tidak peduli kondisi atau lelah yang dia rasa. Karena meski menurut kamu masalah itu sepele, saat kamu kurang peka dan peduli pada dirinya, tapi sering menuntut rasa peduli. Dia bisa merasa lelah untuk terus bertahan denganmu. (Ika Tusiana)