Kita Akan Dipersatukan Dalam Ikatan Suci Bila Allah Merestui
Ummu Sulaim menjawab,”Sesungguhnya aku tidak menginginkan emas dan perak,
akan tetapi aku hanya inginkan darimu adalah ‘Islam’.”
Abu Thalhah lalu berkata, “Siapakah orang yang akan membimbingku untuk hal itu?” Ummu Sulaim berkata, “Yang akan mengenalkan hal itu adalah Rasulullah.” Pergilah Abu Thalhah menemui Rasulullah. Ketika itu Rasulullah sedang duduk bersama para sahabatnya. Saat melihat Abu Thalhah, Rasulullah bersabda, “Telah datang kepada kalian Abu Thalhah yang nampak dari kedua bola matanya semangat keislaman.”
Lalu Abu Thalhah datang dan mengabarkan apa yang telah dikatakan oleh Ummu Sulaim terhadapnya. Abu Thalhah pun ahkhirnya menikahi Ummu Sulaim dengan mahar yang telah dipersyaratkannya, yakni Islam.
Di dalam sebuah riwayat yang sanadnya shahih dan memiliki banyak jalan, terdapat pernyataan beliau bahwa ketika itu beliau berkata, “Demi Allah, orang seperti anda tidak layak untuk ditolak, hanya saja engkau adalah orang kafir, sedangkan aku adalah seorang muslimah sehingga tidak halal untuk menikah denganmu. Jika kamu mau masuk Islam maka itulah mahar bagiku dan aku tidak meminta selain dari itu.” (HR. An-Nasa’i VI/114, Al Ishabah VIII/243 dan Al-Hilyah II/59 dan 60).
Akhirnya menikahlah Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah dengan mahar yang teramat mulia, yaitu Islam.
Tsabit, seorang perawi hadits berkata, dari Anas radhiyallahu ‘anhu, “Tidaklah aku mendengar ada seorang wanita yang lebih mulia maharnya dari pada Ummu Sulaim yang mana maharnya adalah al-Islam.”