5 Hal yang Membedakan Antara Suka dan Cinta, Paham kan!

Membedakan Antara Suka dan Cinta
Sumber :
  • ch3plus.com

Olret – Perasaan cinta bisa muncul dari rasa suka. Tapi rasa suka belum tentu menjadi sebenar-benarnya cinta. Karena itu, ada yang memutuskan hubungan di tengah jalan atau pergi begitu saja tanpa keseriusan. 

Padahal sama seperti cinta, keduanya sama-sama muncul karena ada rasa ketertarikan dengan seseorang. Nah, buat kamu yang bingung, kamu sebenarnya cinta atau sekadar suka sama dirinya.

Coba deh tanyakan pada dirimu sendiri dan baca artikel ini. Jangan sampai rasa suka yang bukan jadi cinta itu membuat kamu menyakiti seseorang. 

1. Jatuh cinta sangat cepat mengindikasikan rasa suka semata, belum berlanjut pada cinta

Rasa suka itu cepat jatuh cintanya, cepat pula putusnya. Sebab yang membuat kamu cinta dan senang adalah hormon dopamin yang ada dalam otak.

Sehingga menimbulkan rasa debar setiap kali bertemu dengan orang yang kamu suka.  Bahkan kamu melihatnya sebagai tipe ideal yang kamu cari selama ini. 

Sehingga saat rasa suka itu muncul, akan lebih baik jangan terburu-buru buat mengajak dia buat hubungan. Cukup jalin hubungan dekat saja dan biarkan hormon itu bekerja.

Jika semakin lama ada kebosanan dalam perasaan kamu, maka perasaan yang kamu rasa selama ini barulah sekadar suka. Namun, jika perasaan yang kamu miliki tetap sama, meski sudah mengenal dia cukup dekat. Bisa jadi perasaan suka itu sudah berkembang menjadi cinta. 

2. Rasa suka Membuat buta pada pasangan, tapi cinta membuat logika ikut bekerja 

Ketika rasa suka muncul maka kamu akan dibutakan oleh perasaan itu. Kamu merasa pasangan kamu adalah tipe ideal dan segala yang datang dari dirinya adalah hal yang baik. Karena itu kamu tidak menemukan cela untuk menemukan kekurangan dirinya. 

Namun, semakin lama, seiring dengan berkurangnya produksi hormon dopamin dalam otak. Kamu mulai melihat dia dengan logika yang kamu miliki. Benarkah dia pasangan yang terbaik untukmu?

Benarkah kamu bisa menerima segala kekurangan dan kelemahan yang dia miliki? Jika kamu mantap 'bisa' maka perasaan suka itu sudah berubah menjadi cinta. Kamu tidak lagi dibutakan, tapi berusaha menerima. 

3. 'Suka' cenderung membuat tertarik pada fisik. Sebaliknya cinta adalah bentuk pertanggungjawaban dan penjagaan pada pasangan 

Ketika masih dalam tahap 'suka' maka kamu cenderung tertarik pada dirinya dalam urusan fisik atau perilakunya semata. Sehingga kamu merasa kagum dan muncul perasaan ingin memiliki.

Namun hal-hal yang berbau fisik itu hanya sementara saja. Sehingga jelas perasaan yang kamu miliki baru sekadar suka. Jika seandainya kamu sudah tak tertarik pada fisiknya lagi, maka kemungkinan sangat besar perasaan suka itu juga akan berakhir. 

Berbeda dengan cinta yang diiringi dengan rasa tanggung jawab dan keinginan untuk menjaga pasangan dengan sepenuh hati. Sehingga biasanya orang-orang yang sungguh cinta, justru ingin segera menghalalkan hubungan agar bisa menjaga pasangan dengan sepenuhnya. 

4. Perasaanmu pada dirinya berubah seiring dengan waktu 

Sebagaimana disebutkan pada penjelasan yang pertama. Rasa suka akan muncul sangat cepat, begitu pula hilangnya. Sehingga berikan waktu pada dirimu untuk menahan diri dan menahan cintamu terlebih dahulu.

Jika seiring waktu perasaanmu tidak berubah, maka bisa jadi itu telah berkembang menjadi cinta. Dan ketika telah siap maka segera menikah. 

Namun jika perasaan itu berubah, bahkan kamu merasa menemukan rasa suka pada orang lain. Jelas perasaan yang kamu miliki pertama tadi hanya sekadar suka. Setidaknya dengan menyimpannya diam-diam, kamu tidak akan menyakiti hati seseorang. 

5. Perasaan suka cenderung menjalaninya dengan suka cita dan senang-senang. Tapi jika cinta ada perasaan untuk menjadi lebih baik bersama pasangan 

Have fun, keluyuran tidak jelas, suka membuat onar dan tidak ada sama sekali usaha untuk menuju tahap serius, juga bisa mengindikasikan perasaan yang kamu miliki hanya sekadar suka semata. Sehingga tidak ada keinginan untuk mengajak ke jenjang pernikahan. 

Berbeda saat kamu benar-benar cinta. Kamu justru akan mengajak pasangan untuk jadi lebih baik bersama, menyiapkan segala hal untuk pernikahan dan saling membangun satu sama lain. Sehingga arah hubungan jelas yaitu untuk bersama sampai akhir. (Ika Tusiana)