Kisah Ini Untukumu, Rindu yang Bukan Menjadi Milikku Lagi

V BTS
Sumber :
  • twitter

Olret – Di setiap perjumpaan pasti ada perpisahan. Pun begitu dalam setiap kisah cinta dua insan manusia. Pertemuan di antara kita sudah ditakdirkan oleh Yang Maha Kuasa, bukan sebuah kebetulan belaka. Tapi pada akhirnya, selalu ada jalan untuk mengakhiri sebuah kisah cinta.

 

Datangnya tak pernah direncanakan, begitu tiba-tiba bagaikan petir yang menyambar di siang hari yang cerah berawan. Kepergianmu meninggalkan lubang yang begitu besar di hatiku, seolah ada sesuatu yang hilang begitu saja. 

 

Aku tak bisa menerima fakta bahwa kau bukan lagi orang yang kumiliki. Rasanya seperti kemarin, ketika kita berdua masih berbagi tawa dan tangis bersama.

 

Tapi kini, hatimu telah melanglang jauh meninggalkanku. Sebenarnya apa salahku hingga kamu memutuskan untuk meninggalkanku? Rasanya begitu tak berdaya, kau pergi setelah merampas setengah dari jiwaku yang begitu berharga. Tanpa kabar, tanpa berita. Kau menghilang begitu saja.

 

Aku bukannya tak berusaha keras untuk mempertahankan hubungan ini. Hati dan pikiranku seakan melawan kehendak Yang Maha Kuasa untuk membolak-balikkan hati siapapun. Aku rela kehilangan segala yang kumiliki, asal bisa tetap memilikimu.

 

Tapi tidak, kau tetap saja pergi... Tak Peduli Dengan Rindu yang Akan Kutanggung Sendiri.

 

Kehilangan yang paling menyiksa adalah menyaksikan orang yang kucintai membawa setengah jiwa pergi jauh. Kekosongan ini begitu menyiksa, seolah aku jatuh ke dalam sebuah lubang tak berdasar yang begitu gelap tanpa ada setitik pun cahaya. Duniaku tanpa dirimu, begitu gelap bagai siang tanpa matahari.

 

Apa aku boleh menyebutmu terlalu keterlaluan? Setiap tamu pada akhirnya tentu akan pergi, mungkin aku juga salah selama ini aku menuntun dan menghadapkan kesabaranku pada satu kata: menunggu. Tapi nyatanya, aku tak menunggu apa-apa.

 

Aku pernah menunggu kehadiranmu dengan cara yang berbeda, kedatangan dan caramu memperlakukanku yang sama sekali tanpa dinding. Tak bisakah aku menemukan sosokmu yang asli?

Ada sesuatu yang demikian lain dari yang aku tau, aku sungguh tak mengerti. Tolong, jangan pernah ucapkan rindu yang tak akan pernah bisa aku miliki, aku sudah memelihara istanaku, dua puluh empat jam sehari. 

 

Jika kau akan pergi, maka pergilah dengan tenang, tanpa harus berkali-kali menghadirkan rasa sakit.

 

Jika kau ingin kembali, kembalilah dengan benar, tanpa pula menghadirkan dan meninggalkan rasa sakit. Jangan lagi menghadirkan rindumu yang tak bisa kumiliki.

 

Mau jadi apapun kamu dalam hidupku, pacar, mantan, teman, kakak, adik, saduara bahkan musuh sekalipun. Kamu sudah punya porsi sendiri di hati ini. Sudah punya cerita sendiri di hidup ini. Jalani saja, menyatu tak harus dalam satu ikatan, cukup batin yang terekat kuat.

 

Dan akhirnya, aku tak bisa selamanya meratapi kepergianmu. Kenangan bersamamu mu memang seperti sebilah pisau tajam yang menghujam hati. Satu-satunya cara untuk terbebas dari rasa sakit ini hanya keikhlasan hati. Aku harus bisa menerima kenyataan bahwa sudah tak ada “kita”, kini hanya “aku” dan “kamu”.

 

Ya, kini akhirnya aku bisa merelakan kepergianmu dengan ikhlas. Terima kasih untukmu, yang tak bisa kumiliki lagi.

 

****

 

Sungguh, Aku Mencintai Gadis Lima Dollar Singapura

 

Aku memang bukan seperti mereka, setelah jatuh hati pada pandangan pertama langsung bisa menyampaikan isi hatinya. Atau bisa merayu dan memujimu dengan kata-kata yang indah milik sang penyair. Aku hanyalah seorang pemuda minangkabau yang tak mampu menyampaikan isi hatiku secepat kilat yang berkeliaran di tengah derasnya hujan.

 

 

 

Beruntungnya diriku. Melihat sesosok bidadari yang turun dari khayangan, awalnya aku gak percaya ada bidadari di muka bumi ini. Yang aku tahu bidadari hanya ada di Surga. Tapi, dugaanku ternyata salah atau aku memang terlalu mengangumimu.

 

 

 

Ternyata di kota ini, Kota yang menjadi sumber penghasilanku dan tempatku mengais rezeki ada bidadari. Mungkin aku akan selalu mencintai kota ini selama kau ada disini? Ya, kota batam, tempat aku mengenalmu dengan uang 5 dollar singapura.

 

 

 

Berawal Dari Lima Dollar Singapura, Aku Mulai Mengangumimu dan Mencintai Gadis Dollar Singapura.

 

 

 

Sejak persuaan itu, wajahmu selalu menghiasi hari-hariku. Kadang aku senyum sendiri bagaikan anak kecil yang menunggu pelukan sang bunda. Lima dollar yang menjadi saksi kita, masih tersimpan rapi dan akan selalu rapi.

 

 

 

 

 

Bukan masalah nilai nominalnya, tapi kenangan tersebut tak bisa kubeli kembali dengan beribu dolar. Bukankah lima dollar sebenarnya tak punya arti? Tapi, bagiku itu sangat berarti, sama dengan hembusan nafas-nafasku sendiri.

 

 

 

Bahkan Tak Pernah Kamu Pinta, Aku Mulai Meuliksi Wajahmu. Maafkan Aku yang Terlalu Mencintaimu.

 

 

 

Tak banyak cara untuk bertemu denganmu, karena kamu sendiri masih teguh dengan ajaran agama. Pemuda mana yang tak suka gadis sepertimu, solehah, cantik dan anggun. Bagaikan bulan yang merindukan pungguknya, itulah aku sekarang.

 

 

 

Wajahmu yang anggun, menjadi salah satu koleksi lukisanku. Mungkin inilah lukisan yang paling indah bagiku, dan berharap tiada lukisan lain seindah dirimu.

 

 

 

Dan Tak Lupa, Aku Selalu Mendoakanmu di Setiap Sujudku

 

 

 

Hanya satu harapanku, hidup bersamamu sampai akhir hidupku. Hidup di sebuah desa kecil tapi tak terpencil. Inilah doaku setiap sujudka, semoga kamu tulang rusukku yang hilang.

 

 

 

Artikel ini merupakan salah satu kisah dari sahabat olret yang ada di Batam, semoga acara Taarufnya berjalan lancar dan selalu di ridhoi oleh Allah.