8 Kisah Galau di Saat Hidup Lagi Susah-Susahnya

Ilustrasi Kenangan
Sumber :
  • Pexels/Palu Malerba

Olret – Bagi semua orang, pasti pernah merasakan susah dan senang. Selayaknya roda yang berputar, semua perasaan ini wajar dialami banyak orang.

Terlebih bagi orang yang memasuki usia dewasa muda, peralihan peran dari remaja menjadi dewasa sering kali tidak mudah.

Berikut 8 kisah galau yang mungkin relevan denganmu di saat hidup lagi susah-susahnya.

1. Ketika kau telah merasa sangat lelah dengan segala hal yang terjadi dalam hidupmu. Pejamkan matamu. Tenangkan hati dan pikiranmu. Dan tertidurlah. Semua akan kembali baik-baik saja ketika kau terbangun nanti. Mungkin semua tak sesederhana itu, namun kau perlu mengistirahatkan pikiranmu sejenak

2. Kuingin suatu saat nanti ketika kau mengunjungi sala satu toko buku ternama, kau menemukan salah satu karyaku. Deretan kata yang tak bisa kusuarakan namun hadir sebagai sesuatu yang dapat membuatmu mengenalku. Jika kau ingin mengenal dunia, maka membacalah. Dan jika kau ingin dunia mengenalmu maka menulislah.

3. Beri aku satu alasan untuk tidak merindumu, jika saat ini saja aku masih tidak bisa berpaling dari keindahanmu

4. Gemes liat vomments di wattpad yang nggak bertambah-bertambah juga. Tapi lebih gemes lagi sama kamu yang dikodein model apa juga gak pernah peka. Kalau pura-pura bodoh gak gitu juga mas

5. Aku sayang kamu. Tiga kata penuh arti yang cukup untuk menjelaskan semua.

6. Jika aku sudah mulai mulai menyayangimu seperti ini, salahkah aku jika aku berdoa agar kita berjodoh? Berdoa agar aku memang bagian dari dirimu yang lain. Tulang rusukmu.

7. Aku terperangah melihatNya begitu melindungiku. Terlihat jelas bagaimana Ia sangat mencintaiku. Tidak ada yang mencintaiku melebihi cintaNya kepadaku, bahkan orang tuaku sekalipun. Ia benar-benar tidak ingin aku jatuh dan terluka karena kenikmatan sesaat. Ada hal yang lebih abadi yang harus kuperjuangkan, karena ada harga yang harus dibayar mahal jika ingin mendapat surga.

8. Tuhan sama sekali tidak ingin aku menyerah.

Tidak ingin aku bersedih.

Dan kecewa terlalu dalam.

Ia selalu mengirimkan 'utusanNya' hanya untuk sekedar memotivasi atau yang lebih ekstrim lagi Ia menarik tanganku untuk bangkit.

Angkat kepalamu. Berjalanlah dengan tegap dan percaya diri. Ini bukan akhir namun memang akhir. Akhir dari chapter pertama dikehidupanmu dan awal dari chapter selanjutnya. Masih ada banyak halaman kosong yang harus kau tulis dengan penuh semangat, suka cita, kasih sayang, dan canda tawa. Tentunya semua itu menjadi bagian dari mimpimu setelah banyak kerikil yang melukai kakimu ketika kau terseok-seok berjalan untuk meraihnya.

Sabar.

Sepersekian detik lagi semuanya nyata.