Kita Saling Mencinta, Namun Tuhan yang Berbeda

Menikahi Cinta Pertama
Sumber :
  • shutterstock

Aku menganggapmu sebagai matahari yang selalu menyinari dan menghangatkan meski kadang teriknya menyiksa diriku. Dikeheningan malam, aku menganggapmu sebagi bulan yang selalu setia menemani sang bintang meski kadang hujan membuatnya tak terlalu indah.

 

 

 

Detik demi detik yang kita lalui bersama selalu menyimpan semua kenangan yang sangat manis dan tersimpan rapi disanubari. Bau khas rambut dan tubuhmu selalu mampu menghipnotisku terbuai untuk selalu memelukmu, menghalalkan hubungan ini sesuai Ridha-Nya dan menghabiskan sisa umurku bersamamu.

 

 

 

Mempunyai anak-anak yang lucu dan sebuah rumah idaman di pinggir desa nan asri, membesarkan anak-anak kita bersama sampai menimang cucu. Ah, itu sekarang hanya sebuah janji yang tak bisa kau tepati lagi. Hanya sebuah harapan kosong yang hancur berantakan dihembus topan dan puting beliung.