Awalnya Kamu Menawarkan Manisnya Cinta, Hingga Akhirnya Pergi Meninggalkan Luka

Berusaha Untuk Tidak Membuat Kamu Bersedih
Sumber :
  • Freepik.com

Olret – Sudah sekian lama aku tak pernah mendengar kabar darimu, terkadang terbesit rasa rindu dan ingin memulai kembali hubungan yang sudah kandas. Tapi, aku tahu daun yang sudah kering dan jatuh tidak akan mungkin kembali lagi, meski ditiup angin dengan sangat lembut. Atau mungkin, bagimu aku hanya tempat singgah lalu pergi.

Aku Tak Percaya, Saat Kau Mengungkapkan Kita Tak Bersama Lagi

Masih teringat jelas di ruang pikiranku kisah tentang pertemuan kita yang sederhana. Berawal dari sebuah toko buku di pojok ibukota dan kamu bercerita tentang hubungan yang mulai goyah. Hari demi hari berlalu, kita mulai merasa nyaman dengan apa yang kita bahas dan timbullah rasa ingin saling melengkapi.

Karaktermu yang begitu dingin dan tidak mau tahu kubalas dengan perhatian yang lebih. Begitu juga dengan dirimu, sifatku yang begitu ego dan kekanak-kanakan kamu timpali dengan rangkulan dan kasih sayang.

Dan ada masanya, dimana kita sudah tak sejalan lagi, dan ada masanya juga dimana perpisahan merupakan jalan terbaik.

Aku Berusaha Tegar, Meski Aku Tahu Bahwa Aku Adalah Pihak yang Ditinggalkan.

Kadang aku masih bertanya dalam hati. Apakah masalah kita terlalu rumit? Tidak bisakah kita menyelesaikannya secara dewasa? Dan kenapa kamu harus mengakhirinya? Jujur saja, pertanyaan itu masih berputar-putar di benakku tanpa arah, menghiasi hari-hariku ketika aku mulai tertidur bahkan ketika aku sedang sendiri.

Terima kasih Semuanya, Darimu Aku Belajar Pribadi yang Lebih Baik Lagi

Selang beberapa minggu, kamu mengabarkan bahwa beberapa pria mulai mendekatimu. Senang atau sedih, aku bingung harus bagaimana. Tetapi aku menjawabnya dengan kata "Syukurlah, semoga ada yang bisa menjadi kekasihmu"

Aku merasa iri dengan sifatmu yang cuek itu, sehingga kamu begitu mudah melupakan semua kenagan tentangku dan tentang kekasihmu yang lainnya. Sedangkan aku, aku masih butuh waktu untuk menata hati yang sudah kau robek, hati yang sudah kau lukai.

Dan Akhirnya, Aku Sudah Terbiasa dan Mulai Membuka Hati Baru

Berhenti menyalahkan diri sendiri, berhenti menyalahkan keadaan dan mengasihi diri sendiri itulah caraku untuk melupakanmu. Sahabat karibku dan keluargaku menjadi teman terbaik yang selalu mendukungku tanpa menyerah.

*****

Cintaku Bersemi Bak Bunga Sakura di Kota Serambi Mekkah

Jam menunjukkan tepat pukul sembilan pagi, aku hampir lupa hari ini adalah hari yang paling bahagia untukmu gadis pujaanku. Burung merpati yang bernyanyi ria di pohon depan kosanku tak kuhiraukan lagi, secangkir kopi nan hangat langsung ku seruput dengan senyuman.

Rasanya tak sabar ingin menemuimu dan melepas rindu yang sudah memuncak di ubun-ubun.Hanya sekedar bersua saja sudah membuatku bahagia, menatap wajahmu yang sendu selalu bisa membuatku jatuh lagi, jatuh cinta lagi.

Aceh, Kota Serambih Makkah yang Menawan, Seperti Dirimu 

Kota ini memang penuh dengan hukum islami, tapi aku dan kamu bukan lah seorang muslim yang benar-benar taat, kita hanya dua insan yang sedang jatuh cinta tanpa melanggar agama. Bukan kah kita tidak pernah bilang saling mencintai?

Bukan juga kita menyandang status pasangan kekasih? Karena menurut ajaran agama kita, pacaran itu seharusnya jangan dilakukan karena kelak jika tak bersama hanya akan menambah sakit dan kebencian.

Tak terasa, suara adzan ashar pun sahut-menyahut, mengajak semua muslim untuk melepas kan kegitan dunianya, dan kita pun sama. Langsung menuju rumah Sang Ilahi, menunaikan kewajibana kita sebagai hamba.

Hanya Satu Pintaku, Jadilah Bagian dari Hidupku

Di akhir sujudku, aku selalu berdoa supaya kamu menjadi bagian hidupku selamanya, selama nafas ini masih bersatu dengan tubuhku. Kelak, aku ingin kamu menjadi ibu yang baik buat anak-anak kita. Hanya itu yang selalu kudoakan kepada Sang Khaliq.