Menikah Bukan Hanya Perkara Sah Tapi Sebuah Perjalanan Bersama Menuju Jannah-Nya

Menikah
Sumber :
  • google image

Olret – Berbicara soal menikah, tentunya menikah adalah tujuan yang hendak dicapai oleh setiap orang dewasa dalam menjalani hubungan yang serius. Banyak orang berpendapat kalau umur sudah memasuki seperempat abad, sudah sepantasnya menikah. Namun nyatanya menikah tidak semudah itu.

Ada lagi yang berpendapat, menikah lah kalau benar-benar merasa siap. Dan pada kenyataannya juga tak hanya sekedar kata “siap” saja yang dibutuhkan untuk menikah. Lebih daripada itu!

Karena banyak hal-hal lain yang memang harus benar-benar kamu siap kan sebelum menuju fase yang pada akhirnya membuatmu memutuskan menikah. Oleh karena itu, perlu lah untuk jangan gegabah menikah, sebab menikah bukan hanya perkara sah! Nah beberapa hal ini mungkin perlu kamu tahu sebelum gegabah memutuskan untuk menikah.

1. Menikah jangan karena keadaan (usia, orang tua, sekitar). Menikahlah jika kamu sudah benar-benar tahu dan paham konsekuensi dari menikah itu sendiri

Tak perlu baper dan merasa tertekan ketika orang-orang menuntutmu untuk menikah. Entah itu perkara umurmu yang “kata mereka” sudah seharusnya menikah, keinginan orang tua yang menginginkanmu untuk segera menikah, atau melihat orang-orang sekitarmu yang satu per satu mulai melepas masa lajang mereka dan selalu melontarkan kalimat “kamu kapan nyusul?” Lantas membuatmu pun baper untuk segera menikah.

Sebab menikah nggak semudah omongan mereka yang dilontarkan kepadamu. Ada banyak hal yang harus kamu pahami dan mengerti soal hidup berumah tangga di dalam pernikahan.

Jadi, jangan gegabah menikah hanya karena keadaan yang memaksamu untuk segera menikah. Menikahlah jika kamu sudah benar-benar tahu dan paham konsekuensi dari pernikahan itu sendiri.

2. Setiap hal dalam pernikahan itu kamu yang akan ngejalanin, bukan orang lain yang ngalamin

Senyinyir apapun orang-orang yang memintamu untuk segera menikah, tak perlu lah kamu menjadikan itu sebagai beban dalam hidupmu. Sebab yang akan menjalaninya adalah kamu sendiri, bukan orang lain.

Kamu lah nantinya yang akan merasakan pahit manisnya pernikahan, hingga jatuh bangun dalam berumah tangga. Jadi tak perlu lah kenyinyiran orang-orang itu sampai membuat kamu merasa tertekan untuk segera menikah. Toh Menikah itu kamu yang jalanin, bukan orang lain yang ngalamin!

3. Menikah itu bukan perkara siapa cepat, melainkan siapa orang yang tepat dan siap secara lahir batin

Menikah itu bukan perkara siapa cepat dia dapat dan layak untuk disebut pemenang. Menikah itu tentang bagaimana kamu menemukan orang yang benar-benar tepat untukmu, se-visi misi denganmu, memegang komitmen dan yang pastinya siap secara lahir bathin hidup bersamamu. Dan dia yang berpegang teguh terhadap ikrar yang dia ucapkan saat meminangmu.

Kalau menikah hanya perkara kata “siap” saja, mungkin semua orang juga akan dengan mudah mengatakan itu. Tapi kamu sendiri juga tidak inginkan rumah tangga yang kamu bangun pada akhirnya harus hancur berantakan nantinya? So, pilihlah orang yang kamu yakinin dia memang orang yang tepat untukmu. Dan mintalah petunjuk semesta apakah dia baik atau tidak untukmu. Sebab semesta lebih tahu mana yang terbaik.

4. Jangan menikah hanya karena cinta, sebab logika pun harus ikut serta

Pepatah yang mengatakan cinta itu buta mungkin memang tidaklah salah. Sebab ketika seseorang dihadapkan dengan rasa cinta, ia bisa melakukan apapun hanya untuk menyenangkan orang yang dicinta yang mungkin bahkan ia sendiri tidak suka ataupun tidak mampu untuk melakukannya. Sebisa mungkin ia berusaha untuk memaksakan diri melakukan hal itu.

Mungkin ketika pacaran kamu bisa melakukan itu. Tapi akan berbeda ketika kamu menikah dan hidup di satu atap yang sama. Apakah kamu akan terus-terusan membohongi dirimu dengan melakukan hal yang kamu sendiri tidak suka?

Tentunya tidak kan! Oleh karena itu, juga penting untuk mengikut sertakan logika, bukan hanya sekedar cinta semata. Sebab ketika cinta tak lagi buta, bisa saja logika akan sulit menerima.

5. Menikah itu bukan menyatukan dua pikiran, melainkan menyelaraskan dalam keberagaman

Selama ini mungkin kita berpikiran bahwa menikah itu menyatukan dua pikiran yang berbeda. Tapi pada kenyataannya, pikiran manusia itu sulit untuk disatukan. Karena setiap orang memiliki pemikiran dan caranya sendiri dalam menjalani hidup ataupun berfikir.

Itu lah kenapa rasanya menikah itu lebih tepat disebut menyelarasakan pikiran ketimbang menyatukan dua pikiran. Sebab menikah juga bukan perkara saling mengalah, tetapi saling mencari jalan tengah. Bukan juga perkara mengikuti keinginan salah satu yang pada akhirnya membuat yang satunya tertekan atau terkesan tidak adil.

Nah buat kamu jangan sampai gegabah menikah kalau kamu sendiri nyatanya masih belum paham perihal pernikahan dan belum yakin bahwa orang yang saat ini dekat denganmu adalah orang yang pantas dan tepat untuk membangun rumah tangga bersama kelak. Sebab menikah tidak hanya perkara sah lalu serumah!