Pahamilah, Janjiku Akan Aku Tepati, Jika Orang Tuamu Merestui
Keceriaan anak-anak kecil membuatku merasa senang, bisa melupakan sejenak apa yang di ucapkan orangtuamu kepadaku “ Aku tak yakin masadepan anakku jika bersamamu “ . Waktu demi waktu berlalu, aku malah asyik dengan kegiatanku mengajar anak TPA di sore hari. Mereka menyemangatiku untuk berbuat baik sesama walaupun orang itu berbuat buruk kepada kita.
Suatu ketika Ayahmu mampir ke tempat masjid yang dipakai buat ngajar TPA, ayahmu lalu datang menemui pengajar tersebut, dan menawarkan untuk bisa menikah dengan putrinya. Ayahmu menceritakan semua tentangmu setelah kedatanganku waktu itu.
Kamu meminta orangtuamu dicarikan seorang pria yang bisa membimbing untuk bisa masuk syurga, bisa berbakti orang tua, pria yang dekat sama anak kecil. Ayahmu pun bingung mencarikan seorang pria yang seperti itu..
Berbulan-bulan ayahmu kelelahan mencarikan orang yang seperti itu, lalu oranguamu singgah untuk menenangkan pikiran. Alhasil dia mendengarkan suara seorang pria sedang bercanda bersama anak-anak kecil. Rupanya sedang mengajar mengajar Iqra’
Ayahmu datang perlahan dan menemuiku, agak kaget juga ternyata orangtuamu bertemu dengan orang yang diacuhkan dulu. Dengan kata yang ramah, ayahmu meminta diriku untuk datang kembali kerumahmu dan membicarakan tentang jenjang pernkahan. Bahkan oranguamu pun siap untuk menanggung semua biaya pernikahan.
Usaha yang gigih memang menjadi penentu, dan ketetapan Allah kepada kitapun tak ernah keliru atauun salah alamat, Mungkin yang kita tahu hanyalah menyalahkan diri sendiri. Tapi cobalah untuk merayu Allah di waktu waktu yang syahdu agar komunikasi kita kepada Allah bisa bersatu padu.
Jangan pernah merasa gagal, karena semua makhluk tercipta sudah dengan tugas masing-masing. Aku dan kamu juga punya tugas masing-masing. Dirimu sebagai petugas kesehatan di Rumah Sakit ternama, Aku juga menjalakan tugas mengantarkan paket pos dan mengajar TPA d sore hari. Namun perbedaan itulah yang menyatukan kita.